Bab 4

2K 144 13
                                    

WARNING!

Tolong hargai karya author dengan voment kalian. Mengapa? Karena itu berharga sekali buat saya maupun author lainya. Voment gratis loh pren jadi jangan pelit pelit💘

Happy reading♡

...

"Alya-" mata dirga menatap kehadiran wanita itu dan menoleh ke arah istrinya.

"Dir-" menunjuk ella tak paham dengan kondisinya sekarang.

"Dia istri saya al" terang pak dirga.

Alya yang masih belum mempercayai berdecak kesal lalu menatap ke arah ella yang duduk manis. Dia mulai mendekati wajah ella dan menatap mata coklat itu. Jarak wajah mereka sekitar satu jengkal.

"Apa benar yang dikatakan dirga tadi hm?"

"Menurut anda sendiri?"

"Gue tanya dijawab bukan malahan nanya balik gitu"

"Stop alya jangan ganggu ella" lerai pak dirga. Dia segera menarik tangan alya agar menjauh dari wajah istrinya.

"Ck, istri macam apa dia ga? Kok bisa sih lu suka sama kampungan gini?"

Menatap tajam "Jaga omongan kamu alya"

Alya yang merasa tidak terima mengalihkan wajah ke arah ella. Wajahnya menunjukan emosi yang meluap luap saat ini.

"Lu tau gue siapa" tanya nya yang mulai mendekati ella lagi.

"Gatau dan tidak ingin tau" jawabnya dengan memalingkan pandangannya ke layar ponsel dan memainkan game nya.

Terlihat tidak dipedulikan, alya langsung meraih ponsel ella dan melemparnya ke arah jendela tepat dibelakang ella.

Pak dirga menatap emosi punggung alya dan langsung menyeret tubuhnya agar keluar dari ruangannya tetapi kekuatannya kalah dari alya.

Alya menghampiri tubuh ella dan langsung menampar pipi tersebut.

"KAMU KETERLALUAN ALYA"

"KELUAR DARI RUANGAN SAYA" lanjutnya tegas.

Tak kalah tegas alya menjawab "LALU BAGAIMANA DENGAN JANJIMU DULU DIRGA?"

"Saya sudah mengatakan berapa kali? Saya sudah melepaskan mu dengan orang yang lebih baik dari saya" jelasnya.

Sekarang ella hanya menatap drama mereka berdua tanpa memahami maksud dari mereka.

"BUT, I STILL LOVE YOU!" bentaknya dengan tubuh gemetar.

Dirga sadar keadaan alya saat ini dikarenakan ulahnya dulu. Dia segera menangkup bahu wanita di depan nya dan menduduknya.

Dia terlihat bingung sekarang dengan tangannya yang memijat pelipis kepalanya dan menghadap bertolak belakang dari alya.

Ella menatap bingung ke arah suaminya dengan memakan cemilan yang ada di meja suaminya.

Alya yang tak tahan akhirnya memutuskan untuk pergi dari ruangan dirga tanpa berpamitan.

Merasa drama di depanya sudah selesai jadi ella menghampiri suaminya yang masih memijat pelipis dengan kepala yang menunduk.

"Lepasin"

"Ken-"

"Saya bilang lepasin ya lepasin ella"bentaknya dengan menepis tangan ella yang sedang mengelus kepalanya.

"Oke" merasakan gemuruh pada hatinya.

Ella benar benar belum pernah dibentak oleh siapa pun kecuali tetehnya. Dari lahir dia hanya tinggal dengan tetehnya. Kedua orang tuanya dikabarkan telah meninggal saat melahirkan ella.

Dirga Adhyaksa [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang