Bab 10

1.5K 114 12
                                    

WARNING!

Tolong hargai karya author dengan voment kalian. Mengapa? Karena itu berharga sekali buat saya maupun author lainya. Voment gratis loh pren jadi jangan pelit pelit💘

Happy reading♡

...

Ella sibuk mandi setelah mereka makan malam dan dirga sedang rebahan di ranjang. Ketika baterai hpnya merasa habis dirinya mencari charger di laci meja. Namun matanya tertuju sebuah surat yang ada di meja.

Ia membuka dan membaca setiap baris yang tertulis. Jadi dugaanya tadi benar. Dirinya tak membayar paket milik istrinya tapi orang lain. Kini dirga memahami semua permainan yang akan terjadi setelah ini.

"Ngapain?" Tanya ella yang keluar dari kamar mandi.

Dirga menatap ella "ngecas hp"

"Mandi sana bau apek"

"Iya" jawab dirga.

Dirga menuju kamar mandi dan menjalankan ritual mandinya. Ella berdandan depan kaca rias. Entah kenapa wajah suaminya itu pucat barusan.

15 menit.

Dirga keluar dan melihat istrinya yang sibuk dengan kegiatannya itu. Tanpa menghampiri dia langsung menuju ranjang dan merebahkan badanya.

Ella menatap pantulan kaca. Tumben langsung tidur? Pikirnya. Setelah beberapa menit dia menyelesaikan urusannya, ella berjalan menghampiri suaminya yang sudah tertidur.

Ella menjalurkan tanganya ke dahi dirga "Kamu demam?"

"Enggak sayang" jawab dirga yang langsung menarik tangan tersebut dan memeluknya.

"Kenapa?"

"Gak papa" jawab dirga yang merubah posisinya yang menduselkan kepalanya ke arah benda mungil milik ella.

"Geli mas, lepasin ya" ucapnya memohon. Bukanya menghindar dirga malah mencium leher ella yang menghasilkan karya seni.

"Bagus hasilnya"

"Hasil apa?"

"Buatin juga buat mas ya? Sama kayak punya kamu" terang dirga.

Ella memahami maksud dirga dan menatap lekat suaminya. Dirga memberi kode izin untuk ella. Catatan ini adalah pertama kali ella membuat kissmark di leher seseorang.

Tanpa basa basi ella melahap leher dirga yang dihiasi dengan benjolan atau jakun. Jakun yang begitu menggoda iman ella. Namun ella hanya melakukan yang dirga perintah saja.

"Good girl" ucap dirga yang merasakan hasil karya seni istrinya itu sudah menempel.

.....

Dirga ke kantor lebih awal. Entah kenapa ayah nya sudah memberikan tugas yang banyak. Dia bukan stress memikirkan tugasnya namun istrinya. Semenjak surat itu terkirim, dirga khawatir dan semakin memperketat pengawasan di rumahnya.

"Hei bosku" ucap arsel yang mendekati ke arah dirga yang melamun dengan layar komputernya.

"Yang sopan sama atasan" tegur dirga.

"Gue udah salam tadi, lu nya aja yang budeg" terang arsel.

Memang di waktu yang bersamaan dirinya tak fokus dengan situasinya.
Alhasil arsel menerobos masuk ke ruangan bos nya itu.

"To the point" judes dirga.

"Alya"

Dirga menghadapkan pandangannya ke arah arsel. Dia mengernyitkan alis menandakan tak paham. Arsel memahami maksud bos nya itu.

Dirga Adhyaksa [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang