Bab 22

989 78 17
                                    

WARNING!

Tolong hargai karya author dengan voment kalian. Mengapa? Karena itu berharga sekali buat saya maupun author lainya. Voment gratis loh pren jadi jangan pelit pelit💘

Happy reading♡

...

Dia memberikan  semuanya ke ella ''coba"

"Tapi.."

Dirga tersenyum ke arah ella agar perintahnya di turuti.

5 menit.

Ia keluar dengan lima benda itu dan hasilnya sama.

"Mas mas mas mas ah" teriak ella dengan girang.

Dirga bangkit dari kursinya dan memperhatikan benda tersebut "Sayang ini beneran?"

"Hm"

Dirga langsung memeluk tubuh kecil istrinya "makasih"

"Makasih banyak untuk semuanya"

Ella menganggukan kepalanya dan beralih menatap manik mata suaminya itu.

"Mas seneng?"

"Liat wajah mas seperti ini kamu kira mau layad apa gimana?"

"Dih sensi bapack" jawabnya.

"Pantes ya dari kemarin tuh kamu mintanya maksa"

Dirga menggendong ella di depan dada nya untuk ia bawa ke sisi ranjang.

"Siapa yang maksa?!" Cibir nya sontak menampol dada bidang tersebut.

Ella turun dan duduk tepat disamping suaminya.

"Kemarin poster sebelum poster juga-"

"Ya kan emang ella mau nya hari itu juga mas ih bawel" jawab ella.

Dirga terkekeh pelan "sama aja sayang, sekarang gada niatan ngidam apa gitu?"

"Ella mau pulang mau ketemu temen temen ella"

"Oke demi cebong kita, ayok pulang" ajak dirga dengan nada semangat.

"Biar mas urus semua kamu sini aja istirahat"

Ella menatap heran "yakin nih?"

Dirga mengangguk dengan sigap. Dirinya lalu mempersiapkan beberapa baju ke dalam koper nya dan tak lupa poster bujang milik istrinya. Merasa sudah selesai dirga langsung pergi untuk menemui pemilik villa tersebut.

Seorang kakek tua pemilik villa tersebut. Rumahnya sederhana lebih dari villa yang ia tinggali bersama istrinya.

.....

"Sayang..ayo udah siap semua" ajak dirga.

Ella mendongak ke atas buku yang ia baca "cape ya? Kamu mau istirahat dulu?"

"Mas udah berpamitan loh sama kakek nya masa iya kita tunda cuman gara gara mas istirahat"

"Yaudah deh ayo"

Ella turun dari ranjang nya. Dirga menghampiri istrinya untuk menuntun tangan mungil itu.

"Mas ella itu gak lumpuh"

"Kamu kalo jalan ngeri nanti kalo dede nya kenapa kenapa gimana?"

"Ish bawel deh"

Ya Begitulah kira kira dirga dan ella menjalani kegiatan akhirnya di villa tersebut. Lalu mereka melanjutkan ke rumah kakek itu untuk menyerahkan kunci.

Dirga Adhyaksa [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang