Bab 38

977 27 5
                                    

"Memangnya alya kenapa pa?" Tanya nya bingung.

Bimo membalikan badanya lalu memegang pundak sang istri. "Dia pingsan terus telpon kamu tapi kamunya gak ada respon, dia juga sempet nelpon dirga tapi anak itu malah melempar ponselnya"

"Iya mama nanya si alya kenapa bukan kronologinya"

"Dia pingsan ma, papa gatau soal ibu hamil tuh gimana" jawabnya.

"Oh pingsan doang" singkat santi.

"Pingsan bukan sembarang pingsan ma, sekarang dia dibawa ke rumah sakit" cemasnya.

Heran. Di saat kondisi yang menegangkan santi hanya biasa saja. Mungkin ini efek kebencian sama menantu keduanya itu.

"Oh paling mau pembukaan aja itu pa" jawab tenang.

"ASTAGA MA PEMBUKAAN KAMU BILANG PALING" Emosinya dikala harus menyadarkan betapa menegangkan situasi saat ini.

Kalau menurut kalian situasi kayak gitu menegangkang? Tim mama santi apa papa bimo ni?

"Iya udah si ngapain diurusin biarin itu urusan dirga aja"

"Ih astaga ma, udah ayo ikutke rumag sakit!" Ajaknya dengan menarik tangan santi.

"GAK HEH NAWA MAU KAMU KEMANAIN HAH?!"

"Papa aja sana, mama disini sama nawa"

"Oke kamu sini aja jangan kemana kemana nanti kalau ada apa apa langsung telpon ya" peringatnya.

Belum sempat keluar dari teras santi menjawab "eh telpon polisi apa ambulan pa?!"

"Telpon aku sayang yakali telpon ambulan sama polisi buat apa coba?"

"Udah papa pamit dulu baii"

.....

"Noh kan bini kedua lo kek gini" saut aksa yang jelas bingung dengan sifat satu temanya itu.

Kalau dilihat lihat mama papa dirga juga orang baik" kenapa anaknya bisa se brengsek ini.

Tampaknya dirga mencoba menyadarkan diri dengan membasuh mukanya berkali kali. Lalu datanglah bimo ke tempat kejadian.

"Dirga mana dirga?" Tanya nya pada teman teman sang anak.

"Itu om dia lagi basuh muka" jawab seno.

Bimo pun berjalan ke arah lelaki tersebut. Lelaki dengan kaos putih dan celana pendek tak lupa dengan sandal jepitnya.

Plak..

Bimo memukul pundak sang anak dengan tangannya.

"Kamu dari mana aja?" Tanya nya dengan nada yang lembut.

"Kayaknya abis minum ya?!" Lanjut bimo.

"Hah?! Siapa kamu?" Tanya bingung dirga.

Dirga mengucek kedua bola matanya agar bisa melihat jelas orang yang ada di depannya itu.

"Papa? Ngapain kesini?"

Bimo menatap tajam mata anaknya itu. "Biarpun mama mu sudah hilang rasa dengan kehidupan mu, papa enggak akan mengikuti langkah yang sama"

"Maksud papa apa?"

Sepertinya kesabaran bimo menghadapi kelakuan anaknya setelah mabuk ini sudah habis. Ia mencekam kaos anak itu. Seketa teman temanya pun mendekat untuk melerai keduanya.

"Sabar om biar seno aja yang ngomong sama dirga"

"Om udah om nanti kalau dirga mati gimana? Ceritanya bakal ending disini dong" kata aksa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dirga Adhyaksa [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang