Bab 19

1K 86 15
                                    

WARNING!

Tolong hargai karya author dengan voment kalian. Mengapa? Karena itu berharga sekali buat saya maupun author lainya. Voment gratis loh pren jadi jangan pelit pelit💘

Happy reading♡

...

"Kamu mau makan?" Tanya ella.

Kelihatan sangat pucat di area wajah citra dan tak lupa bekas bekas permainan semalam yang tertera jelas di lehernya.

"Nggak, gue mau ketemu aksa sekarang ell"

"Aksa nanti dateng kok cit, tapi kamu harus makan dulu"

"Gua bilang nggak mau ya nggak ell" bentaknya dengan isak tangis yang mencekam.

"Gue mau ketemu aksa hiks.."

"Cit?" Suara itu muncul di ambang pintu yang menatapi kedua wanita itu yang sibuk berpelukan.

"KAMU?! MAU NGAPAIN LAGI KESINI HAH?!" Bentak citra.

Emosinya semakin membara melihat kedatangan arsen yang telah membuatnya frustasi seharian. Pelukan mereka merenganggang dan citra melemparkan bantal ke arah arsen.

Arsen melihatnya tak tega tetap menghampirinya. Dia ingin sekali membunuh dirinya sendiri karena ulah paling bodoh dalam hidupnya.

"MAJU LAGI SAYA BUNUH KAMU ARSEN!" Bentak lagi citra.

Ella yang menyimak keduanya segera menghampiri citra agar menenangkan diri.

"Taruh lampunya Cit, istigfar" tenang ella dengan menahan tangan citra.

Citra yang merasa pelukan hangat dati ella segera diam dan melemaskan tangannya lagi.

"Gue kesini mau.."

Tangan ella dari belakang memberi kode agar arsen tetap diam tidak menggangu keadaan citra saat ini. Arsen menurutinya dan segera keluar dari kamar nuansa putih tersebut.

"Citra istigfar"

Citra terus mengucapkan kalimat istigfar dalam suara lirihnya. Ella mendengarkannya karena dirinya berada di ceruk leher wanita di depanya itu.

"Sudah tenang kan?" Tanya ella.

"Hm" angguknya.

"Kamu makan dulu"

Citra hanya mengangguk dan ella keluar kamar untuk membawa makanan untuk citra.

.....

"Siapa yang suruh kamu kesini?" Tanya ella saat melihat arsen menundukkan kepalanya.

"Dirga dan kakak gue" jawabnya.

"Gue kesini cuman mau bilang nanti sore akan diadakan wedding kecil kecilan ya setidaknya ada restu diantara orang tua kita, gua gak mau semuanya terjadi sebelum waktunya"

"Bukanya papa mama kamu sedang di luar negeri?"

"Iya dan mereka menyetujuinya, soal penghulu? Mereka yang memilihkan sebagai walinya yaitu ka arsel sedangkan citra suami lu sendiri"

Ella mengangguk paham dan melanjutkan langkahnya ke arah kamar.

"Ayo makan, saya suapin" ajak ella.

Citra mulai membuka mulutnya dan perlahan lahan makanan masuk ke dalamnya.

.....

Merasakan citra sekarang sudah terlelap tidur dalam pelukan nya, ella melepaskan pelukanya secara perlahan agar tidak mengganggu tidurnya.

Dirga Adhyaksa [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang