Bab 8

1.5K 108 10
                                    

WARNING!

Tolong hargai karya author dengan voment kalian. Mengapa? Karena itu berharga sekali buat saya maupun author lainya. Voment gratis loh pren jadi jangan pelit pelit💘

Happy reading♡

...

Ella mendengar dan mendengakan kepalanya "itu suami gue farah"

Tak mau kalah pina mengalihkan pandangannya ke arah dirga. Dia terkejut dengan kehadiran lelaki di dekat sofa farah. Ia menatap tajam tak percaya.

"Kamu" ucap dirga menunjuk ke arah pina.

Ella melihat mereka bertatapan satu sama lain. Melangkahkan kaki dengan tubuhnya yang dekap ke arah dirga.

"Kalian sudah saling kenal?"

"Dia saudara gue ell, haha" gelak tawanya dengan memeluk dirga.

Dirga merasakan tubuhnya dipeluk oleh pina itu pun merasa risih tapi apa daya jika pelukanya begitu erat.

"Ssst, jangan lama lama dong udah jadi suami orang itu" tegur ella.

Pina tertawa sembari melihat ke arah ella yang terlihat musam.

"Gue kangen sama dirga ell, hampir dua tahun gak ketemu"

"Hm" singkat ella dengan langkahnya yang kembali ke tempat semula dan melanjutkan menonton filmya.

Adegan itu terulang kembali dan suaranya tak main main. Mereka sontak kaget dan menatap layar tv.

Dirga membulatkan matanya ke arah ella yang menontonnya bersama teman teman nya tadi. Lalu ia mendekati istrinya yang terlihat gemetar.

Menutup mata ella dengan kedua tangannya "aelah pak, si ella juga udah nonton dari tadi sama kita" cerobot kirana.

Farah tak tinggal diam "yes, dan semua adegan nya bikin dia ngiler"

"Apaan gak ya! Orang gue nya mual liatinya"

"Ngaku deh lla, hahaha" lanjut kirana.

Dirga menggendong tubuh ella "ini semuanya kalian bersihkan dan biarkan ella istirahat"

"What?! Ini kotor banget loh pak, masa iya kita beresin bertiga terus apa gunanya bodyguard depan rumah?" Keluh kesal kirana dengan matanya yang melihat sekitarnya yang sangat berantakan.

Dia memang pelaku utamanya tetapi biasanya jika bermain ke tempat ella. Mereka semua diperlakukan like a queen. Lah Ini? Kayak pembantu.

"Mereka semua penjaga bukan pembantu" tegas dirga.

Farah dan pina meneguk kasar liurnya. Saudaranya yang begitu kocak sekarang menjadi seperti mafia saja pikirnya. Pina memandangi mereka yang telah pergi ke kamar pribadi dengan tatapan mata yang melebar.

"Aish, kapok gue main ke rumah lu lla" kata kirana dengan mengambil satu persatu sampah mereka.

Pina dan farah ikut membantu hingga 10 menit habis dan disaat yang bersamaan dirga turun untuk melihat kondisi ruang tamunya.

"Sudah pak" cetus kirana yang sudah lelah dengan semuanya.

Dirga mengangguk tanpa menjawab omongan kirana barusan.

"Yaudah gue sama yang lain pulang dulu dan titipin salam ke ella" lanjut kirana.

"Punya suami spek cuek gini enak lla?" Tanya farah dalam batin yang seolah olah bertanya langsung dengan ella.

Tetap sama jawabannya yaitu menganggukan kepala dan melanjutkan mengambil air dingin lalu berjalan ke arah kamarnya di atas.

Sekarang mereka sangat emosi diperlakukan oleh pak dirga. Memutuskan untuk cabut dari rumah ella adalah jawaban yang tepat untuk saat ini.

Dirga Adhyaksa [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang