Y/n berjalan di sebuah ruangan yang berwarna biru namun di bawahnya terdapat air.Diatas ada awan dan sangat cerah cuacanya.
"Apakah ini mimpi",pikirnya sembari berjalan perlahan menapakki air dibawah kakinya.
Y/n menengok kesana kemari dan melihat seorang wanita yang tengah berdiri menggunakan dress yang panjang tak jauh darinya sedang menyilangkan kedua tangan kedepan.
Rambutnya panjang berwana Silver dengan dua jepit rambut disampingnya.Y/n sangat mengenal sosok ini,siapa lagi kalau bukan Hamasaki Hikari.
Hikari menengok kepada y/n.
"Semuanya salahku"
Y/n tidak paham apa yang dikatakan Hikari,dia hanya mencoba berpikir mencerna kata katanya itu.
"Apa kau tahu? bahwa aku yang menghabisi ayah Shin"
Y/n menggelengkan kepalanya.
"Hiduplah dengan kebebasan y/n larilah"
Hikari kemudian tersenyum,disudut bibirnya terluka dan mengeluarkan darah.Matanya yg berwarna biru berubah menjadi hitam.
Raut wajah yang semula baik tiba tiba menjadi berubah menjadi jahat.
Dia membuka mulutnya lebar lebar.
"MYOUI Y/N KAU ANAK JALANG SIALAN !!!!!!",teriaknya.
Y/n terperanjat bangun akibat suara perdebatan yang berkecamuk di pikirannya,keringat dingin mengalir di wajahnya.Wakasa yang berada disampingnya sepertinya dapat bernafas lega karena y/n sudah bangun.Haruna yang sedang duduk sambil merokok di balkon tiba tiba membuang puntung rokoknya dan memeluk y/n.
Y/n lantas kaget karena selama ini Haruna selalu bersikap dingin kepadanya.Haruna merintihkan air matanya sedikit.
"Maafkan aku Neesan telah melibatkanmu dalam hal yang berbahaya ini",sesalnya.
Haruna mengira y/n tidak akan bangun karena ini sudah minggu ketiga hari dimana y/n mengalami koma.Hidup y/n sudah berada di ambang kematian.
Hikari tersenyum dari jauh,merintihkan air matanya.Mata panda pucat y/n melihatnya sedang berdiri di sudut ruangan turut senang apa yang terjadi hari ini.Y/n masih belum bisa mengatakan sepatah apapun dia hanya terdiam lemah ketika tubuh kurus Haruna memeluknya.
"Dimana Chiharu ?",tanya y/n dengan nada pelan.
"Neesan aku tidak tahu dia menghilang entah kemana",jelas Haruna sembari melepaskan pelukan pelan pelan.
"Kejadian ini hanyalah masalah anak anak biasa,mereka sudah melaporkan kita akan tetapi pihak kepolisian menolak"
"Kepolisian tidak mau berurusan dengan anak petinggi politik"
Haruna adalah orang nomor 3 dan y/n adalah orang nomor 2.Seluruh anggota geng sedang berdiri di parkiran menunggu kesadaran y/n.Mereka semua menjenguk setiap hari dan selalu berdoa di kuil agar y/n cepat bangun.
Haruna memberi Kode bahwa y/n telah sadar mereka semua berteriak layaknya seorang preman yang kegirangan.Semua pengunjung rumah sakit dibuat heran dengannya.Karena perasaan lega akhirnya mereka meninggalkan rumah sakit dengan motor ditumpanginya.
Wakasa memijat kepalanya pusing karena melihat tingkah mereka yang masih seperti anak anak.
"Waka san",panggil lirih y/n.
Haruna hanya menatap gerombolan motor itu yang perlahan menjauh dari atas balkon.
Wakasa menoleh ke hadapan y/n.
"Apa kau mengenal Sano Aizen?"
"Ya aku mengenalnya karena Sano Aizen adalah Ayah dari Shinichiro Sano dan Manjiro Sano"
Wakasa ingin sekali menanyakan tentang itu sejak lama,namun sepertinya dia membutuhkan waktu yang tepat.Mengenai kondisi y/n yang tidak stabil sepertinya dia membutuhkan waktu lama untuk pulih.
"Mengapa kau menanyakan hal itu?",tanya nya kepada y/n yang memegangi kepalanya sebelah.
"Entahlah aku bermimpi tentang kakakku yang mengatakan bahwa dia telah membunuh Sano Aizen"
Kedua netra itu melotot kaget tidak percaya.
"Kau dan Hikari memiliki tatapan yang sama dan itu membuatku bingung",jawabnya dengan sedikit berdehem.
"Jadi apakah kau mengenal kakakku sebelumnya?"
"Aku mengenalnya"
Jawaban dari pernyataan itu dan kedua mata itu yang menatapnya dengan lamat membuatnya sedikit shock.
Imaushi Wakasa
"Dasar mereka semua sama saja"
Imaushi Haruna
"Apa? jadi y/n san sudah sadar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
(失) 𝐆𝐈𝐑𝐋 𝐅𝐑𝐎𝐌 𝐓𝐎𝐊𝐘𝐎
FanfictionY/n sedang berjuang melawan masa lalunya yang kelam dengan berbagai macam cara akan tetapi dia sulit untuk menghadapinya sendirian walau terkadang kakak angkatnya mencoba memberinya semangat dan dorongan untuk itu Highest rank 17 in Tokyo Revengers...