Rin bermain dengan skateboardnya di arena namun pikirannya tampak gelisah mendengar kabar berita bahwa Itoshi Sae kembali ke Jepang.
"Kenapa Sae tidak berkunjung kerumah",pikirnya.
Rin terduduk di halaman taman itu sambil menghembuskan nafasnya ia menarik skateboardnya ke halaman.
"Persetan",umpatnya
Itu adalah malam yang tenang ketika Rin sedang berjalan pulang.Dia tenggelam dalam pikirannya ketika dia tiba-tiba merasakan kehadiran di belakangnya.Dia berbalik dan melihat seorang wanita dengan rambut hitam panjang dan dikuncir kuda.
"Hi Rin,how was your day?",dia menyapa Rin dengan ramah, menanyakan tentang harinya dan bagaimana kabarnya.
Rin bingung karena dia tidak ingat pernah melihat wanita ini sebelumnya. Dia juga terkejut dengan betapa ramahnya dia.
"Good",dia menjawab pertanyaannya dengan jawaban singkat, merasa tidak nyaman dengan pertemuan tak terduga itu.
Wanita dengan rambut hitam panjang dan dikuncir kuda tersenyum pada Rin, menanyakan beberapa pertanyaan lagi. Dia masih merasa tidak nyaman dengan kehadirannya yang tidak terduga dan tidak yakin mengapa dia ada di sana.
"Ternyata kamu tidak berubah masih saja dingin" kata wanita itu sambil tersenyum.
"Aku sudah lama berusaha mengejarmu",Rin hanya mengangguk, tidak tahu harus menjawab apa.Dia merasa semakin bingung dan tidak nyaman sekarang, karena keakraban wanita itu dengannya tidak masuk akal.
"Kau tahu, kau tidak seharusnya terlalu tertutup padaku",kata wanita berambut hitam panjang dan dikuncir kuda itu kepada Rin, masih tersenyum.
'Bagaimanapun, kita adalah teman lama",katanya lagi
Kebingungan dan ketidaknyamanan Rin semakin bertambah seiring dengan perkataan wanita itu.Dia tidak tahu siapa dia atau mengapa dia mengaku sebagai teman lamanya.Dia tetap diam, menatapnya dengan kebingungan dan kegelisahan.
"Chiharu Minazuki?",jawabnya sambil mengerutkan sebelah alisnya.
"Apa yang kau lakukan disini",Rin menaruh kedua tangannya di saku
“Tidak,” jawabnya sambil mengerutkan keningnya. Rin menempatkan kedua tangannya di saku, menaruhnya dengan tenang. Dia terus memperhatikan wanita muda dengan rambut hitam panjang dan poni itu. Wajahnya tampak tenang dan terpelihara dengan baik. Dia tidak menampilkan emosi apa pun saat dia berbincang.Rin tidak mengetahui apa yang harus diucapkannya.Dia hanya bisa menyarankan untuk tetap tenang dan tidak mengambil langkah yang salah.
"Kau sangat sombong, ingat kakakmu mendapat sponsor dari perusahaan ayahku", kata Chiharu sambil tersenyum miring.
Rin memiliki beberapa kesan tentang Chiharu yang tidak baik,terutama setelah mendengar komentar pedasnya. Dia juga khawatir tentang tujuannya untuk menemuinya.
"Kenapa kau baru datang sekarang ke sana?",tanya Rin dengan suara yang agak keras.
"Terakhir kali aku dengar,kamu masih di Korea"
Chiharu tetap diam, tidak menjawab pertanyaan Rin.Dia tampak sedikit malu dan bingung dengan reaksi Rin yang keras terhadapnya.Dia berusaha untuk tidak terlalu membahas masa lalunya, karena dia ingin fokus pada tujuan utamanya untuk menemuinya.
"Apa kau menjual dirimu lagi di Korea?" tanya Rin dengan sarkas.
Chiharu terkejut dengan pertanyaan tajam dari Rin. Dia merasa terhina dan terluka oleh pernyataan itu, dan tidak menyangka bahwa Rin masih terus menyinggung masa lalunya di Korea. Dia tetap bungkam dan tidak menjawab pertanyaan Rin, tanda bahwa dia tidak senang dengan situasi ini.
Chiharu tetap diam setelah itu,tidak mengatakan apa pun tentang pertanyaan tajam yang dia terima dari Rin. Dia tampak sedikit malu dan bingung dengan tindakan Rin, dan mungkin juga masih trauma dari masa lalunya di Korea. Dia memutuskan untuk tidak lebih banyak membahas situasi ini, dan berusaha untuk fokus pada tujuan utamanya untuk menemuinya.
"Aku tidak menyangka kakakku akan mendapatkan sponsor dari orang najis sepertimu",jawabnya sambil meremehkan.
"Aku tahu ada yang ingin kamu katakan kepadaku," kata Chiharu dengan bahasa yang relatif lebih keras dan tegas daripada biasanya.
"Tapi, tolong berhati-hati dengan kata-katamu",Rin tampaknya tidak memahami alasan kenapa Chiharu secara tiba-tiba menjadi lebih keras. Dia tidak mau mengaitkan sikap Chiharu ini dengan masa lalunya di Korea, meskipun dia tetap merasa penasaran dan tidak nyaman dengan situasi yang terjadi.
"Apakah kamu sudah lupa dengan janji yang pernah kita buat?",tanya Chiharu dengan tegas.
Rin terpukau oleh pernyataan Chiharu. Dia tidak yakin apakah memang pernah membuat janji dengan Chiharu, ataukah Chiharu terlalu ingin mengasumsikan hubungan mereka di masa lalu.Tetapi, dia tetap punya kesan yang buruk tentang Chiharu, dan tidak yakin apakah dia bisa menaruh kepercayaan pada apa yang dikatakan Chiharu.
"Itoshi Sae bukan kakak kandungmu," bisikkan Chiharu di telinga Rin.
Seketika,ekspresi Rin menjadi pucat dan dia meneteskan keringat dingin.Dia terkejut dengan fakta yang diucapkannya,dan merasa seperti dunia seketika berubah.Dia tidak bisa percaya kalau Itoshi pernah menyembunyikan kebenaran tentang hubungan mereka ini."Ini... ini bohong,Sae dapat salah satu keuntungan dari perusahaan ayahmu juga",kata Rin dengan kesal.
"Buktinya kakakmu tidak mirip denganmu",katanya sambil
"Tuan ego tidak punya jalan keluar lagi," jawab Chiharu dengan enteng.
"Dia memaksa kami untuk memberikan sponsor."
Rin menyimak pernyataan Chiharu dengan kesal, dan dia terus-menerus memikirkan bagaimana mungkin Itoshi dapat mengeksploitasi peranannya sebagai atlet Jepang.
"Itoshi Sae hanyalah pemain sementara untuk Jepang,",Chiharu melanjutkan pernyataannya.
"Kau kira aku percaya dengan bualanmu ?",Rin menatap datar perempuan yang lebih pendek didepannya kini.
"Aku hanya berbicara tentang fakta",perempuam bersurai pendek itu menyilangkan tangannya didepan dada.
"Cewek pembual",umpatnya sambil pergi meninggalkan Chiharu yang mengoceh dibelakang
"Haruskah aku bertanya pada Y/n?",lagi lagi Chiharu mencecarkan hal sensitif lainnya.
"Apa yang kamu ketahui tentang Y/n!",Rin berusaha mengontrol emosinya agar tidak menonjok perempuan didepannya kini.
"Oh dia hanya tak lebih dari mainanku"
Rin melototkan matanya berusaha mencerna perkataan apa yang Chiharu lontarkan.
"Apa yang kau maksud sialan!",Rin sudah tidak bisa mengontrol emosinya lagi.
"Oh jadi kau yang membully Myoui Y/n hingga dia masuk rumah sakit jiwa?"
Chiharu tertawa kencang ketika Rin mengatakan hal tersebut dihadapannya.
"Kau tidak tahu dia telah berjuang keras untuk melawan kesehatan mentalnya dan kau seenaknya menghancurkannya begitu saja??",Rin memegang kedua pundak Chiharu dengan kencang dan berkata keras hal tersebut didepannya
"Dasar iblis"
Chiharu masih terdiam dengan senyum mengejek di wajahnya.
"Orang sepertimu tak sepantasnya ada di dunia ini"
Chiharu menurunkan tangan Rin yang mencengkeram pundaknya.
"Ketahui batasanmu Itoshi Rin"
Dengan sikap tidak jelas Chiharu tiba tiba berbalik dan pergi berjalan menjauhi Rin yang masih menggebu gebu emosinya.Sepertinya Chiharu sudah menyebabkan kejadian tidak mengenakkan hari itu dia pergi tanpa merasa bersalah sedikit pun.
Rin tidak tahu jika rahasia keluarganya sudah bocor,ia tidak tau harus bagaimana lagi.Di malam itu dia berpikir keras di kamarnya sambil menatap kamarnya yang gelap gulita.
KAMU SEDANG MEMBACA
(失) 𝐆𝐈𝐑𝐋 𝐅𝐑𝐎𝐌 𝐓𝐎𝐊𝐘𝐎
FanfictionY/n sedang berjuang melawan masa lalunya yang kelam dengan berbagai macam cara akan tetapi dia sulit untuk menghadapinya sendirian walau terkadang kakak angkatnya mencoba memberinya semangat dan dorongan untuk itu Highest rank 17 in Tokyo Revengers...