#23

92 10 0
                                    

Sudah satu minggu sejak y/n keluar dari rumah sakit, namun tubuhnya masih lemah. Ini membuatnya merasa lemah dan hanya bisa berbaring di ranjang. Dia merasa kesulitan untuk bergerak dan melakukan aktivitas sehari-hari bahkan merasa frustrasi dan tidak tahu harus mulai dari mana untuk memulihkan diri.

Wakasa bertanya kepadanya "Apakah keadaanmu baik-baik saja?"

Y/n pun menggeleng

"Seseorang yang merundungmu mungkin akan kembali,jadi aku memutuskan untuk membicarakan hal itu dengan ayahmu.",Wakasa berpikir bahwa dia perlu membicarakan ini dengan yang dewasa, seperti ayahnya untuk membicarakan bagaimana menangani perundungan. Ini bisa menjadi cara untuk membawa pengertian dan solusi untuk masalah ini.

Ini membuat y/n kaget dan heran dengan perkataan Wakasa.Dia menyadari bahwa ada masalah yang lebih besar di sini.

"Tapi kenapa harus ayahku?"

"Ayahku bisa saja membunuhmu karena kau pernah mencoba kabur darinya"

"Percuma kau melakukan hal ini pihak sekolah juga akan tetap bungkam karena Minazuki adalah sponsor bagi sekolah"

Yah, Wakasa memang impulsif, tapi dia telah memikirkan masalah Shinichiro dan Benkei dengan hati-hati. Dia pasti ingin membuat pilihan yang tepat, dan untuk melakukan ini dia harus mendapatkan semua fakta terlebih dahulu. Wakasa adalah seseorang yang berhati-hati, meskipun terkadang dorongan hatinya menguasai dirinya. Jika dia dapat menjaga pikirannya tetap tenang dan terkumpul, dia akan dapat membuat keputusan yang lebih baik dengan hal-hal penting ini.

"Aku akan berhati hati kau tau?",wakasa mencoba meyakinkan.

"BODOH,AYAHKU ADALAH SEORANG YANG KEJAM",y/n menggebrak nakas di sampingnya.

Ya,y/n adalah orang yang sangat keras kepala, dan dia bertekad untuk menyelesaikan masalah ini sendiri tanpa bantuan orang lain.Wakasa dan Haruna sudah seperti keluarga satu sama lain,y/n menghargai keberadaan Haruna dan wakasa semenjak Hikari tiada.Y/n adalah orang pekerja keras, tetapi dia juga sangat peduli pada teman dan keluarganya. Dia akan melakukan apa pun untuk melindungi dan menafkahi mereka, bahkan jika itu berarti melawan arus dan melakukan hal-hal dengan caranya sendiri.

"Jika kau mencoba menemui ayahku akan kupukul kepalamu hingga berdarah",ancam y/n.

"Aku akan menghadapi bajingan itu sendiri dengan tanganku dan kalian tidak perlu ikut campur karena ini urusan kami di masa lalu",jelas y/n.

Wakasa melotot dengan perkataan y/n barusan.

"Ya itu terserahmu saja",katanya sambil mengangkat bahu dan menuju pintu keluar kamar y/n.

Shinichiro sedang berjalan ke rumah Wakasa di tengah hujan lebat, dan dia sangat sial hari ini karena lupa membawa payung. Pakaiannya basah semua sekarang, dan dia berhenti ketika mendengar keributan yang datang dari lantai atas rumah Wakasa.

"Apa yang terjadi di sana? mengapa ada keributan?",pikirnya

Shinichiro prihatin dan ingin memastikan bahwa Wakasa dan keluarganya baik-baik saja.

Shinichiro menekan bel pintu di rumah Wakasa,dan adiknya membukakan pintu untuknya.Shinichiro ingin tahu apa yang terjadi di rumah itu, dan dia juga ingin melihat Wakasa. Haruna sedang menunggunya, dan dia mungkin punya berita atau informasi tentang situasinya.

"Loh kak shin ?",sapanya di depan.

"Kamu terlihat basah masuklah dan keringkan badanmu terlebih dahulu",perintah Haruna.

Shinichiro masuk ke dalam rumah itu, dengan hati-hati dia melangkah ke dalam, menutup gerbang di belakangnya. Di sebelah kananya ada sebuah tangga yang terbuat dari kayu, ia menuju ke arah tangga tersebut dan naik ke lantai dua.

Shinichiro mencari keberadaan y/n dan wakasa namun dia melihat mereka berdua sedang ribut di kamar. Dia menutup matanya dengan rapat supaya mereka tidak menangkap kehadirannya. Dia mencoba bergerak dengan pelan untuk menghindari mereka, tapi terlalu lambat. Akhirnya, dia terperhatikan oleh y/n dan wakasa saat dia memasuki kamar itu, mereka berhenti beradu argumen dan langsung menyorotinya dengan tatapan tajam.

"Apa urusanmu di tempat kita ini?" kata y/n dengan wajah panas dan mengancam.

"Hei dengar y/n aku hanya ingin menjengukmu",elaknya

"Apa?! Ini adalah rumah kami! tak ada orang asing yang diizinkan masuk tanpa undangan!",y/n memarahi Shinichiro keras. Wakasa terlihat terkejut dengan reaksi y/n.

Shinichiro merasa takut dan khawatir dengan situasi ini.Dia berusaha mencari jalan keluar dari situasi yang memanas ini dan mulai berpikir untuk pergi saja dari sini.

Haruna menyusul keberadaan Shin yang sudah naik ke atas.Dia memasuki kamar dengan sigap dan menghampiri Shinichiro yang saat ini memang tampak sedang terpojok oleh y/n yang sedang marah-marah.

"Apa yang terjadi?" kata Haruna dengan raut wajah khawatir.

"Ada salah paham disini",Wakasa menggaruk tengkuknya.

"Aku tidak mengenal dia sama sekali tapi dia sangat sok kenal kepadaku",dengus y/n.

"Kita pernah bertemu sebelumnya",jelas Shin

"Aku tidak paham apa yang kau ucapkan bodoh",y/n mengernyitkan dahinya.

Shinichiro menjelaskan bahwa dia pernah bertemu yn di masa lalu. Tapi ia tak mengetahui bahwa di masa tersebut yn adalah pimpinan geng yang tidak kenal ampun.

"Mungkin kau bertemu dengan Hikari bukan denganku",kata y/n lagi.

Shinichiro tidak tahu bahwa dia telah bertemu dengan kembaran y/n di masa lalu. Ia menyadari hal tersebut setelah mendengar cerita dari Haruna dan Wakasa. Hal ini membuatnya terkejut dan bingung untuk memahami situasi tersebut. Apakah ia pernah berhadapan dengan kembaran yn di masa lalu atau hanya salah sangka?

Shinichiro mungkin masih bingung dan tak tahu bahwa dia pernah bertemu dengan Hamasaki Hikari, bukan dengan Myoui y/n. Ini bisa terjadi karena dia masih belum mengetahui bahwa Hikari sangat mirip dengan y/n. Dia perlu berhati-hati dalam bertindak dan mengumpulkan informasi sebelum menyimpulkan suatu hal.

"Dengar walaupun aku sedikit hilang ingatan namun aku masih ingat jelas bahwa kakakku dulu pernah berpacaran dengan seorang pecundang yang tak pandai berkelahi dan itu pasti kau orangnya"

"APA MAKSUDMU???",Shinichiro kaget dengan ucapan y/n barusan.

"Yang kau temui di masa lalu adalah kakakku Hamasaki Hikari bukan aku"

"Lalu dimana Hikari sekarang?",Shin menanyakan Hikari kemana mengingat dia sudah lama tidak bertemu

"Dia sudah meninggal",jawab y/n

Ini membuat Shin sedih dan bingung. Ia tidak diketahui penyebab kematian Hikari. Apakah Hikari memang memang sudah waktunya atau ada permasalahan di luar sana yang membuatnya meninggal?

Ia tak percaya bahwa hikari sudah meninggal. Ia mencoba berpikir jernih dan mencari jawaban untuk apa yang terjadi saat ini. Hal ini membuatnya sangat sedih dan tak menyangka.

"Jika kau rindu padanya kunjungi makamnya dia dimakamkan di Hokkaido",jelas y/n

"Jika kau rindu padanya kunjungi makamnya dia dimakamkan di Hokkaido",jelas y/n

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(失) 𝐆𝐈𝐑𝐋 𝐅𝐑𝐎𝐌 𝐓𝐎𝐊𝐘𝐎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang