#26

62 2 0
                                    

Laut Besar Misteri

Bertahun-tahun lalu, saat senja menyapa pantai yang sunyi, aku berjalan seorang diri di garis pasir yang putih, merenungkan alam semesta yang tak terbatas. Langkahku terjalin dengan putaran ombak yang lembut memecah di pantainya, surganya sejuta makhluk yang tak terhitung oleh manusia. Laut itu, seperti sebuah tangan tuhan yang penuh dengan misteri, membisikkan kenangan dan sekalian mengirim rahasia tajam ke dalam hatiku.

Di pinggir pantai itu, aku mendapati jejak-jejak kehidupan yang memenuhi ranting pohon, bunga-bunga kecil yang taman, serta kerang-kerang dan rumput laut yang hanyut ke darat. Keindahan perpaduan warna di atas pasir membangkitkan perasaan mendalam tentang penciptaan dan keajaiban alam semesta dalam harmoni yang tak terpisahkan.

Seperti halnya dengan hidupku sendiri, pemikiranku tenggelam dalam laut yang dalam. Dari suara riuh alam sampai pada hentakan petir di langit yang memecahkan malam, aku dapat merasakan sebaran ombak di kejauhan. Batas antara aku dan dunia luar mulai memudar, seperti buih laut yang terbentang tipis di antara jari-jariku.

Aku merenung pada perayaan kehidupan yang hidup di kedalaman laut yang biru, menari dalam cahaya matahari yang tembus di bawah permukaan. Setiap makhluk menciptakan nyanyian mereka sendiri, menciptakan sebuah simfoni harmonis yang sempurna. Namun, laut itu juga menyimpan kesuraman, mengingatkan kita akan keabadian dan siklus kehidupan serta kematian yang tak henti-hentinya berputar. Misteri yang paling menakutkan dan menakjubkan adalah bagaimana aliran air yang mengikuti puncak dan lembah mampu menjaga keseimbangan, menjaga agar dunia ini tetap lestari.

Memikirkan lautan yang luas dan ganjil, aku melepaskan pikiran tentang egoism dan kepemilikan yang merasuki masyarakat kita. Apakah aku punya hak untuk mengklaim kepemilikan atas secuil pasir atau tetes air? Semuanya ini adalah bagian dari sesuatu yang jauh lebih besar, suatu kekuatan yang membentuk diriku dan semua yang ada di dunia ini. Kita hanya sebentar mencicipi keindahan dunia ini sebelum hanyut kembali ke dalam laut keabadian.

Adalah di pantai itulah, saat matahari menutup tabir hari, aku menemukan kenyataan yang paling indah: bahwa aku adanya satu dengan lautan, dengan bumi itu, dan dengan segala yang ada di jagat raya ini.Aku bukan penguasa, namun seorang teman dan hati nurani kepada semesta yang luas. Ketika hari itu berakhir, langkahku perlahan meninggalkan pantai, terdorong oleh impian bahwa suatu hari nanti kita akan menghargai keajaiban alam semesta ini tanpa kekhawatiran akan kehilangan dan keserakahan.

Dan begitulah laut itu, dengan gelombangnyanyiannya yang tak pernah berhenti, berbicara kepadaku dan kepada setiap jiwa yang merindukan secercah kebenaran dan kedamaian. Laut itu, bagai ibu yang menyuapkan penuh kasih, mengajari kita tentang kekuatan dan kelemahan, tentang keyakinan dan keraguan, serta tentang cinta dan pengorbanan.

Aku teringat pada pepatah kuno yang menyampaikan kebijaksanaan tentang laut: "manusia dapat menaklukkan sejuta lautan, namun hanya seorang bijak yang dapat menguasai laut dalam hatinya." Semakin mendalam kesadaranku akan misteri dan keajaiban lautan, semakin besar penghargaanku untuk kehidupan yang ada di dalamnya dan bagian yang aku miliki dalam dunia ini.

Seiring waktu berlalu,kepemilikanku terhadap alam dan kekayaannya semakin terkikis. Aku menerima keterbatasanku sebagai bagian dari ekosistem yang indah dan saling bergantung, menerima peran kecil yang kumiliki dalam konser suara dan kehidupan yang tengah bergema di bawah ombak.Bukankah inilah inti dari hidup kita?

Untuk belajar dan mencintai, untuk terhubung dan merenung, serta untuk menjadi satu dengan alam yang menopang kita.

Di antara angin sepoi-sepoi dan nyanyian laut yang tak berujung, ada pelajaran yang lebih besar yang tersembunyi, yaitu tentang kesatuan dan kesadaran kolektif. Bagaimana kita semua, seperti butiran pasir di pantai yang luas, memiliki peran yang penting dalam menguatkan pesisir yang kuat, menerjang badai, dan bergelayutan dalam lukisan yang mempesona. Dalam harmoni dan keteraturan yang alami, kita bersatu dalam pencarian akan kebahagiaan, kedamaian, dan eksistensi yang harmonis.

Maka, kini dan selamanya, aku menyanyikan puji-pujian kepada lautan seakan menjadi bagian darinya; penuh ketakjuban, kegembiraan, serta kebijaksanaan yang berkembang. Bagai sebuah surga tanpa batas, lautan mengajak kita untuk menyelami kedalamannya dan mengungkap segala rahasia, ketakutan, dan kebahagiaan yang tersembunyi.

Laut itu menjadi cermin, menggambarkan setiap aspek dari kepribadian kita dan mengungkapkan yang terbaik dan terburuk yang ada di dalam diri kita. Sekiranya kita berjalan bersama-sama di tepi pantai, merendahkan diri di hadapan kekuataannya, kita akan belajar untuk mencintai semua yang ada di sekeliling kita dan untuk melepaskan diri dari belenggu kepemilikan yang membelenggu.

Karena, pada akhirnya, tidak ada yang benar-benar kita miliki. Semesta ini adalah rumah kita - kitalah tamu yang berjalan menjelajah dan menyatu dengan keajaiban yang luar biasa ini, dalam harmoni berirama dengan suara yang bergema dari lautan dalam.

Y/N menutup mata dan melompat dari tebing menuju dasar laut dengan pikiran yang sudah lelah dengan penyakitnya yang tak kunjung sembuh. Dia sudah muak dan penat dengan keadaannya, dan tidak lagi peduli dengan apa yang akan terjadi padanya. Dia merasa putus asa dan kehilangan harapan, dan tidak lagi bisa menghadapi hidup yang penuh penderitaan. Dia menutup mata dan melompat dari tebing, menuju dasar laut yang gelap dan sepi.

Dia tidak bersuara atau menangis, hanya melompat langsung ke gelapnya lautan. Dia tidak lagi percaya pada hidupnya dan tidak ada yang bisa mencegahnya untuk meninggalkan semua penderitaannya di muka bumi. Dia menutup mata dan melompat, ke dalam kegelapan yang memayungi tubuhnya dengan air laut.Dia melepaskan segalanya dan mengantarkan hidupnya ke dalam alam kegelapan yang abadi.

(失) 𝐆𝐈𝐑𝐋 𝐅𝐑𝐎𝐌 𝐓𝐎𝐊𝐘𝐎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang