#16

129 16 0
                                    

Izana menatap ruang kerja Shinichiro yang tampak berantakan dengan kertas dimana mana.Izana menyalakan lampu di ruangan yang tampak sepi itu.

Saat ini Shin sedang di bengkel untuk bekerja dan di malam hari dia masih harus mengecek beberapa dokumen.

Dia harus mencari sesuatu yang berhubungan dengan ibunya,Karen Kurokawa.Mungkin Shin tahu setidaknya sedikit tentang ibunya,sekecil informasi pasti akan sangat membantunya.Izana terakhir kali berbicara dengan ketika dia masih kecil,Karen mengatakan bahwa Izana harus hidup dengan baik tanpa dirinya.Masa kecilnya saat berada di Filipina sangat suram,bahkan dirinya mengalami krisis ekonomi sehingga membuatnya dan ibunya harus pindah ke Jepang.

Karen meninggalkan Izana bersama dengan Shinichiro disampingnya kemudian Karen pergi entah kemana.Tidak diketahui jelas dimana kepergian Karen.

Izana membuka satu persatu gunungan yang terlihat banyak itu,

"Sial ini akan memakan waktu banyak",umpatnya sembari berkeluh tak kunjung menemukan apa yang menjadi incarannya.Satu persatu dia liat dengan seksama agar dapat mencari apa yang diinginkannya.Namun dokumen tersebut hanya tentang Hamasaki Hikari,Myoui Y/n dan pemimpin Yakuza Hamasaki Shizui.

Izana menghembuskan napas pelan dan memijat kepalanya yang sedikit pusing.Dia sedikit frustasi namun juga tak ingin menyerah.

"Mengapa Shinichiro san mengumpulkan semua ini ?",pikirnya sembari membuka dokumen lainnya.

Namun kegiatannya terhenti saat tangisan terdengar olehnya,ia tahu betul bahwa dirumah ini hanya ada dirinya,Mikey dan Emma.
Tapi Emma sedang terlelap dikamarnya lalu Mikey sedang main.Izana melihat keluar jendela penasaran akan suara tersebut ternyata disana ada Senju dan Baji.

Izana tidak percaya,disana Haruchiyo terlihat memegangi mulutnya berlumuran darah sedangkan Mikey di depannya memegang pecahan kaca.Haruchiyo menangis merintih kesakitan,Baji dan Senju hanya melihatnya tak bisa apa apa.Mikey memasang wajah marahnya kesal.

"Kemana Shinichiro san sebenarnya ?",batinnya.

Izana bergegas keluar namun hatinya berkata dia tidak boleh mencampuri urusan keluarga Sano,karena mereka tidak ada hubungan darah dengannya.Merawatnya bahkan Izana sudah sangat berterima kasih untuk itu.

Yang ada malah ia hanya babak belur dipukuli Mikey.Tangan Izana bergetar tak tahu harus berbuat apa hanya ada ketakutan yang menyelimuti dirinya jika Shinichiro sampai tahu hal ini.

Izana akhirnya memilih bungkam dan melanjutkan kegiatannya dengan memilah dokumen yang cukup banyak.Perhatiannya tertuju pada salah satu berkas berwarna coklat yang berbeda dari lainnya.Dia membawanya ke meja dan membuka isinya.

Ia hanya menemukan foto Karen saja,tetapi itu membuat mata Izana sedikit melotot karena ibunya bekerja di toko rokok elektrik.Setelah bekerja di bar mengapa ibunya itu memilih bekerja di sebuah toko rokok elektrik,memang dari dulu ibunya adalah seorang pecandu rokok dan peminum.Mungkin itu hanya yang bisa dilakukan Karen karena tidak ada pilihan lain.

Karen adalah seorang pelacur saat di Filipina,ibunya membuka pelayanan setiap malam saat bekerja di club,mereka selalu mendapat masalah karena Karen selalu meminjam lintah darat sehingga tak ada pilihan lain karena biaya sewa rumah di Filipina cukup mahal.Karen harus mencari pekerjaan tambahan lainnya untuk melunasi hutang hutangnya.

Izana tertunduk pintu kamar Shinichiro sembari memegang kepalanya dia merintihkan air matanya perlahan.

"Aku tidak tahu harus bagaimana lagi",gumam Izana saat merasa sedikit frustasi tentang apa yang akan dilakukan nya setelah ini.Setidaknya dia sudah memikirnya apa yang telah terjadi kepada orang tuanya setidaknya sekali dua kali.Dia hanya berharap bahwa ibunya itu tidak mengalami kesusahan sama sekali.



















"MANJIRO APA YANG KAU LAKUKAN!",teriaknya sembari memukul wajah Mikey dengan keras bahkan suara teriakan Shin telah membangunkan gagak yang hinggap di sebuah pohon hingga berterbangan ke sembarang arah.

Pukulan tersebut menyebabkan sedikit lebam.Semuanya terdiam Senju dan Baji bahkan tak dapat berbicara satu patah kata apapun.Mereka berdua hanya menenggak ludah dengan kasar,Shinichiro tidak pernah melakukan ini sebelumnya jika tidak sedang mengalami emosi yang tak dapat dipendam.

"Kita bicara nanti",Shin memasang wajah murung sembari memegang pundak Sanzu.Punggung Shin perlahan hilang menuju balik pagar besi itu.

Shinichiro membawa Sanzu kerumah sakit untuk mengobati lukanya,sepertinya Mikey membuat kesalahan yang cukup besar untuk itu.Dan Mikey harus bertanggungjawab atas apa yang diperbuatnya karena Kakek Sano sedang tidak berada dirumah.Shinichiro menanggung beban yang besar sebagai anak tertua keluarga Sano,kesalahan apapun yang dilakukan oleh adiknya dia akan mengajarinya sebaik mungkin agar kesalahan terulang kembali.

Izana menatap perdebatan mereka dari atas jendela,Emma yang disebelahnya mencoba menghubungi Ambulance untuk menjemput Shin dan Haruchiyo.

"Izana san,apa yang dilakukan oleh Mikey sebenarnya aku tidak paham",Emma memasang wajah bingungnya.

"Sepertinya Manjiro melakukan kesalahan",katanya.

Emma mengigit jarinya karena ketakutan.

"Aku harap kejadian ini tidak terulang kembali",pikirnya sembari meninggalkan izana yang masih berdiri menatap luar jendela itu.

Baji dan Senju mengikuti langkah Shin.Mikey dibelakang hanya menggenggam pesawatnya yang sedikit rusak itu.Penyesalan di dalam dirinya terus menghantui.

Penyesalan di dalam dirinya terus menghantui

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(失) 𝐆𝐈𝐑𝐋 𝐅𝐑𝐎𝐌 𝐓𝐎𝐊𝐘𝐎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang