#4

432 43 0
                                    

Y/n Pov

Kepalaku sakit taatkala aku kembali ke bekas apartemen yang dulu kuhuni bersama dengan ibuku,aku menemukan buku catatan yang tergeletak begitu saja di depan pintu,penuh dengan debu dan bercak darah.

Setelah insiden di rumah tadi,aku mencoba melarikan diri hingga kemari.Pasti Chifuyu mencariku akan tetapi aku tetap kukuh meninggalkan rumah meskipun dia berusaha mengajakku pulang.

Sebetulnya aku masih ingat betul tempat ini akan tetapi aku telah melupakan siapa diriku sebenarnya.

Aku membukanya pelan pelan halaman pertama buku itu.

25 Januari 2003
Myoui Hikari

Tunggu tunggu,aku memijat kepalaku yang pusing.

Karena aku diliputi oleh rasa penasaran yang terus terussan aku membukanya lagi.

Sano Shinichiro adalah laki laki bodoh dan sangat payah.

"Sano shinichiro ?",aku mengernyitkan dahiku.

Aku akan menceritakan sedikit tentang pertemuanku dengan laki laki itu.

Aku bertemu pertama kali dengannya di tepi danau,karena suatu malam ibuku bertengkar hebat dengan pacarnya maka aku kabur dari apartemen untuk mencari udara segar.

Aku terduduk di ayunan yang berada di taman bermain sepi itu udaranya dingin menusuk kulit.

Aku melihat roh seorang anak kecil yang sendirian di salah satu jungkat jungkit.

Sepertinya dia sedang kesepian,dia tidak memiliki teman untuk diajak berbicara.Karena di kantong hoodieku kebetulan ada sebungkus permen jadi kuberikan padanya.

Dia tersenyum senang melihatku memberinya permen.

Namun tiba tiba 4 orang roh anak juga datang mendatangiku,salah satu anak perempuan yang rambutnya dikepang dua itu menarik tanganku dan mengajakku bermain ayunan.

3 temannya juga bermain jungkat jungkit itu bergantian.Aku tersenyum tipis tatkala melihat raut wajah bahagia mereka.

Omong omong aku terbangun pukul setengah 11 malam karena suara keributan yang dibuat dua orang itu.

Bisa dibilang aku ini adalah anak broken home,ibuku adalah seorang jalang yang bekerja di salah satu tempat prostitusi di Shibuya.Walaupun begitu dia sangat menyayangiku melebihi nyawanya sendiri.

Aku menguap dan membuka ponselku,

Tak kusangka sudah larut,aku menggaruk tengkukku,

Jam di ponselku sudah menunjukkan pukul 1 pagi.

Aku melambaikan tanganku kepada lima orang roh anak anak itu yang sudah mengajakku bermain.

Mereka melambaikan tangannya lalu menghilang begitu saja.

Aku sangat ingin pulang,

Yah mau bagaimana lagi,melewati jalan dengan lampu remang remang itu sendirian menuju sekitar danau,

Di jalan beralaskan tanah itu terdengar suara tawaan laki laki dewasa beserta motor yang terparkir banyak.

Pasti banyak hantu disana,aku sebenarnya tidak takut kepada hantu justru aku lebih takut kepada orang jahat.

Aku melihat dengan mataku mereka tengah memukuli seorang laki laki yang seumuran dengannya dan itu membuat mataku tercengang.

Darah berceceran dimana mana,aku meremas hoodieku karena ketakutan mencoba berlari namun sial kakiku tak mampu berjalan.

(失) 𝐆𝐈𝐑𝐋 𝐅𝐑𝐎𝐌 𝐓𝐎𝐊𝐘𝐎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang