"Hah apa yang kau bicarakan jalang!",y/n menodongnya dengan sebilah pisau.
"Waka san sudah kuanggap saudara",y/n membulatkan matanya.
Arwah itu hanya tersenyum tipis.
"Aku tidak mempunyai hubungan apa apa dengannya",pekik y/n sembari mencoba mencekik leher arwah itu.
Namun arwah itu berganti posisi duduk dengan santai di sofa hijau matcha itu.
"Lalu apakah kau mengenal Shinichiro Sano?",perempuan itu menopang dagunya sembari menatap y/n dengan kalem.
"Siapa dia?",y/n mengernyitkan dahinya.
"Dia adalah mantan kekasihku",ucapnya tersenyum miring.
"Persetan!! lalu kenapa kau mengatakan hal yang sungguh tidak penting",y/n kini lagi lagi menampar udara kosong.
Dan akhirnya,
"PRANGGG"
Sial sepertinya dia telah memecahkan vas bunga kesayangan milik Wakasa,kini dia tak tahu jika Wakasa akan bilang bagaimana jika keadaan rumahnya sudah setengah hancur.
Y/n mengulum bibirnya menahan ketakutan," Waka san Gomen ",batinnya.
"Hei bodoh aku ini kakakmu,apakah kau sungguh tidak mengingatnya?"
Arwah perempuan itu mecebik pipi y/n dan salah satu tangannya menyentuh pundak y/n.
Y/n menggelengkan kepalanya menatap netra putih nan pucat itu.Ketakutan tertera jelas di wajah y/n.
"Aku adalah Myoui Hikari",jelasnya sambil menepuk nepuk kepala y/n.
"Sepertinya kau mengalami amnesia ringan karena aku dulu mendorongmu keluar jendela"
"Kenapa kau bisa mendorongku?".
"Setelah laki laki itu menyewa pembunuh bayaran aku telah mengetahui dari hari sebelum dia mencoba merencanakan hal keji itu"
"Aku kabur dari rumah mencoba mengawasimu selama beberapa hari"
"Pada hari itu aku mencoba membuka pintu dan kulihat kau sedang pingsan di lemari"
"Dengan tergesa gesa aku membawamu agar cepat keluar lalu aku melemparmu keluar jendela hingga kau terjatuh di tumpukan tempat sampah"
"Dan kau sendiri?",y/n mengangkat sebelah alisnya.
"Sedangkan aku tewas terkena ledakan gas nitrogen yang sengaja dipasang oleh pelaku itu"
Y/n memasang wajah murungnya,
"Wajahmu mengalami sedikit perubahan akibat pecahan kaca hingga kau harus menjalani operasi plastik"
"Kepalamu dibenturkan oleh sekelompok pembunuh itu saat kau ketahuan terjatuh di tempat sampah sehingga kau tidak dapat mengingat semuanya"
"Beruntung saat itu Ayah melihatmu dan akhirnya memungutmu,ya walaupun anak buah mereka berperilaku sedikit bodoh"
"Mereka mengira y/n sudah mati dan Hikari masih hidup karena wajah kita yang mirip mereka tidak bisa menyadarinya"
"Di keluarga Hamasaki memiliki peraturan bahwa anak mereka tidak boleh dianiaya dan dihukum kecuali oleh Ayah sendiri yang melakukannya"
"Apa yang kau bicarakan aku tidak memahaminya",y/n menatap kakaknya dengan wajah syoknya itu.
"Sudahlah lupakan",arwah kakak y/n itu tersenyum di sudut bibirnya.
Arwah itu melesat pergi begitu saja menghilang.
"Hah dasar aneh"
"Y/n chan",panggil tiba tiba Wakasa yang ternyata sudah di belakang pintu.
Dengan hoodie putih dia menatap sekeliling keadaan rumah.Wajah y/n pucat keringat dingin membasahi pelipisnya.
"aaaa untuk hal itu bisa kujelaskan Waka san"
Wakasa menatap datar vas yang sudah terpecah belah menjadi dua itu.
"Ah sayang sekali aku membeli itu dengan harga yang tidak murah",dengan raut muka yang sedikit sedih.
"Apakah kau mengamuk lagi?",Wakasa mengangkat sebelah alisnya bercampur dengan sweatdrop.
"Sepertinya kau belum meminum obatmu y/n chan"
"Tidak orang itu datang lagi untuk menggangguku"
"Siapa yang kau maksud aku tidak mengerti",Wakasa menyipitkan matanya.
"Wanita bergaun putih dengan gaya rambut sebahu"
"Lagi lagi kau berkata itu,sepertinya kau lelah istirahatlah saja",Wakasa mendorong bahu y/n menuju ke depan pintu kamar.
"Aku tidak berbohong Waka san kumohon percaya kepadaku",y/n berusaha meyakinkan.
"Tidurlah dan mimpikan aku saja",kata Wakasa sambil menutup pintu itu.
Di lain sisi Wakasa memijat pelipisnya yang nyeri akibat ulah y/n semuanya menjadi berantakan.
Mau tidak mau dia harus membersihkannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
(失) 𝐆𝐈𝐑𝐋 𝐅𝐑𝐎𝐌 𝐓𝐎𝐊𝐘𝐎
FanfictionY/n sedang berjuang melawan masa lalunya yang kelam dengan berbagai macam cara akan tetapi dia sulit untuk menghadapinya sendirian walau terkadang kakak angkatnya mencoba memberinya semangat dan dorongan untuk itu Highest rank 17 in Tokyo Revengers...