Aluna tidak bosan berputar di depan cermin. Dia belum pernah sebahagia ini hanya karena sebuah gaun. Gaun coklat muda yang di hiasi sulaman bunga di bagian pinggangnya, gaun itu berleher sabrina sehingga tulang selangka Aluna sedikit terlihat. Lengan gaunnya sebatas siku Aluna. Sungguh gaun yang indah dan sesuai dengan lekuk tubuh Aluna. Warnanya juga membuat kulit Aluna terkesan lebih terang.
Puas dengan tampilannya di cermin, Aluna kembali melihat Adena. Binar matanya menunjukkan rasa terimakasih yang tiada tara. Aluna tidak pernah meminta gaun seindah ini. Bahkan gaunnya lebih indah di banding milik Adena.
"Terimakasih, terimakasih, terimakasih," ucap Aluna sambil memegang kedua tangan Adena.
"Seumur hidup, ini gaun paling indah yang pernah aku punya," puji Aluna. Karena dia tahu, Adena juga ambil bagian dalam menjahit gaun cantik ini. dan lebih hebatnya lagi, hanya butuh waktu dua hari untuk menyelesaikannya.
"Aku senang kamu suka."
"Suka banggeeeet malah," senyuman tidak hentinya merekah di wajah Aluna yang baru lima menit yang lalu rampung di poles oleh Adena.
"Kamu nggak boleh kalah cantik sama Aludra malam ini."
"Yah, apa- apaan sih? Semua juga orang tahu, Aludra yang paling cuuuaaantik di Eterio." Wajah Aluna berubah muram. Tidak ada yang bisa mengalahkan kecantikan Aludra, apalagi gadis biasa seperti Aluna.
"Kau tahu, aku sengaja membuatkanmu gaun yang cantik supaya kamu tidak kalah bersinar di pesta itu." jujur Adena, "Dan kamu ingin terlihat cantik juga, kan di depan dia?"
"Di..dia siapa?" tanya Aluna pura- pura tidak tahu.
Adena mencubit pelan lengan Aluna, "Ayolah, kau tidak bisa menyembunyikan perasaanmu." Goda Adena yang membuat tawa mereka pecah.
"Aludra memang Ratunya malam ini, tapi kamu masih bisa berperan sebagai Putri, kan?" senyuman Adena memberikan kekuatan pada Aluna. Layaknya Ibu peri yang menolong Cinderella untuk pergi ke pesta. Aluna berjanji tidak akan mengecewakan Adena malam ini.
🌜🌞🌛
Rencana sesempurna apapun masih bisa kacau hanya karena satu hal sepele. Yang terjadi pada mereka misalnya, Langit, Aluna dan Adena harus rela berlari kecil menuju lokasi pesta Aludra. Semua gara- gara Langit yang lupa meletakkan kado istimewanya dimana. Seandainya Langit bisa menemukan kado itu lebih cepat. Aluna dan Adena tidak akan merasa kesulitan berjalan dengan gaun mereka, di tambah lagi sepatu hak tinggi yang memperlambat gerak.
Aludra juga sepertinya terlalu sempurna membuat pesta ulangtahun. Acara potong kuenya dilakukan di tengah danau keluarganya yang terletak di belakang rumah. Jadilah mereka bertiga berlari menuju tempat itu sebelum lilin benar- benar di tiup oleh Aludra.
Di tengah gentingnya waktu. Aluna masih sempat mengamati betapa kayanya keluarga Aludra. Bahkan dia mempunyai danau buatan di belakang rumahnya. Ini hebat sekali. Di tengah danau ada panggung kecil yang di buat khusus untuk acara potong kue. Mereka hanya perlu menyebrangi jembatan kecil untuk sampai ke sana. Danau ini tidak begitu luas, tapi Aluna yakin, kedalamannya tidak main- main.
KAMU SEDANG MEMBACA
Infinity Eclipse {Sudah Terbit}
ФэнтезиSeingat Aluna, dia cuma duduk manis di Eclipse The Coffee Shop sembari menghabiskan matcha lattenya. Tapi Gerhana matahari total yang bisa dia lihat dari jendela cafe mengubah seluruh hidupnya. Setelah keluar dari cafe itu, Aluna berada di dunia yan...