39. Wedding

17.7K 2.6K 80
                                    

Pertama kali saat membuka mata, yang Aluna periksa adalah leher. Mungkin leher itu akan kaku karena sepanjang malam tidur dengan posisi duduk dan Helios tidur di pangkuannya. Tapi ternyata, Aluna terbangun di ranjangnya, masih menggunakan gaun yang dia pakai tadi malam. Dan posisi tidurnya nyaman, lehernya selamat.

Aluna langsung melihat ke sekitarnya. Di sudut manapun Helios tidak ada. Di kamar ini hanya ada dia dan gaun pengantin berwarna merah yang masih di gantung di posisi. Laki- laki itu pasti pergi setelah Aluna ketiduran dan memindahkannya ke ranjang. Lalu pergi dan membiarkan Aluna bangun dengan perasaan penuh tanda tanya, apakah semalam hanya mimpi?

Tidak, Aluna yakin dia tidak bermimpi. Saat dia menyentuh bibirnya, Aluna masih merasakan kehangatan yang diberikan Helios di bibir itu. Ciuman pertamanya yang berharga, telah dia serahkan untuk orang yang berharga.

Aku mencintaimu, Aluna , bisikan Helios tadi malam berjuta- juta kali terngiang di telinga Aluna.

Aluna jadi senyum- senyum sendiri seperti orang gila. Lalu menatap gaun merah mewah di sudut kamar. Sebentar lagi, dia akan menjadi wanita paling cantik di pesta, menjadi wanita paling beruntung dan paling di hormati. Aluna tidak menginginkan apapun lagi, semua ini dan Helios, kehidupan yang sangat di berkahi. Untuk pertama kalinya seumur hidup Aluna ingin membuang jauh- jauh julukan musuh dewi fortuna yang bertahun- tahun menjadi ciri khasnya.

 Untuk pertama kalinya seumur hidup Aluna ingin membuang jauh- jauh julukan musuh dewi fortuna yang bertahun- tahun menjadi ciri khasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak ada wanita yang lebih beruntung di banding Aluna di Eterio ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak ada wanita yang lebih beruntung di banding Aluna di Eterio ini.

Aluna melihat ke jam dinding, sudah pukul 8 pagi. Dia kesiangan. Helda menyuruhnya bangun jam 5 pagi untuk mempersiapkan semuanya. Tapi sampai detik ini, pelayan itu belum datang juga.

Apa terjadi sesuatu?

Baru saja dipertanyakan keberadaannya, Helda langsung masuk ke dalam kamar. Tanpa mengetuk pintu dan dengan nafas tersenggal. Wajahnya di penuhi kekhawatiran.

Pasti ada yang tidak beres.

"Putri,,,,," lirih Helda dengan wajah paniknya.

🌜🌞🌛

Infinity Eclipse {Sudah Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang