8. Naevah

21.5K 2.9K 27
                                        

Angin yang berhembus sepoi, daun- daun menguning yang berguguran dimana- mana. Dan bau daun kering menyentuh hidung. Suasana khas musin gugur. Adena membawa mereka ke Marava. Tempat Ayahnya lahir dan tempat klan mereka berasal. Awalnya Adena menghabiskan masa kecilnya disini. Sebelum Ayahnya menjadi bagian dari istana. Sekarang menurut peraturan kerajaan Eterio, setiap pekerja istana berserta keluarganya wajib tinggal di daerah sekitar Naevah.

 Sekarang menurut peraturan kerajaan Eterio, setiap pekerja istana berserta keluarganya wajib tinggal di daerah sekitar Naevah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kadang Adena merindukan tempat masa kecilnya, Marava. Tempat paling indah melihat senja kalau kata orang- orang. Tapi sayang, mereka mengunjungi tempat ini di pukul 13.00 siang.

"Marava, tempat aku lahir," jelas Adena dengan bangganya saat mereka melintasi pohon maple yang berguguran.

Aluna merasa tempat ini seperti luar negeri. Daun maple berwarna kuning dan jingga yang berjatuhan di sepanjang jalan mengingatkannya pada kanada, tempat syuting drama Goblin yang sempat dia sukai. Suasana autumnya sangat kental terasa.

Orang- orang berlalu lalang di sepanjang jalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Orang- orang berlalu lalang di sepanjang jalan. Kebanyakan memakai pakaian berawarna coklat seperti Adena. Namun dengan model yang berbeda- beda. Tapi tetap saja semua wanita memakai gaun atau rok. Dan laki- laki memakai kemeja rapi. Hanya ada beberapa orang yang melintas memakai warna baju yang berbeda, biru atau putih. Seperti Aluna dan Langit misalnya.

Sekarang Aluna baru paham, di daerah tertentu,ada klan tertentu dan harus memakai pakaian dengan warna tertentu.

"perempuan wajib pakai rok, atau gaun. Tidak boleh memakai celana." Adena menjelaskan.

Dan terbuka juga satu jawaban untuk pertanyaan Aluna. Itu yang membuat dia terlihat aneh saat pertama kali datang kemari. Aluna memakai celana kulot, terlebih lagi warnanya hitam.

"Dan kalau bisa, rambut wanita minimal sepunggung," Adena melirik rambut Aluna yang hanya sebahu. "Itu udah jadi peraturan untuk wanita."

"Dulu rambutku juga sepunggung," jawab Aluna.

"Baru tiga hari yang lalu aku potong," sambungnya.

"Kenapa di potong? Sayang sekali."

"Itu mantra, untuk melupakan seseorang."

Infinity Eclipse {Sudah Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang