Airmatamu sangat berharga...
Biarkan dia jatuh hanya untuk orang-orang yang menghargaimu...Bukan jatuh sia-sia untuk orang yang pernah menyiakanmu...
🌜🌞🌛Sejak semalam Aluna sudah mencari kesempatan untuk memberikan buku The Eternity Eterio pada Langit. Tapi tidak ada kesempatan mereka tinggal berdua. Sampai malampun, Adena selalu bersama mereka. Sementara Aluna membutuhkan otak Langit yang cerdas untuk menganalisis buku tebal itu. Siapa tahu, Langit lebih jeli untuk mendapatkan sesuatu disana. Mungkin pagi ini kesempatan terakhir Aluna, atau buku itu tidak akan pernah sampai ke tangan Langit.
"Kak," bisik Aluna saat mendekati Langit, "Ikut aku, ada yang mau aku tunjukin," bisik Aluna lagi, dia berniat membawa Langit ke kamarnya dan menunjukkan buku the Eternity Eterio.
"Aluna,"
Baru saja Langit mengikuti Aluna satu langkah, langkah keduanya harus berhenti saat Adena muncul dari arah berlawanan. Tanpa basa- basi, Adena langsung mengamit lengan Aluna dan menyeretnya pergi.
"Kita nggak ada waktu lagi," ucap Adena yang memaksa Aluna mengikutinya.
🌜🌞🌛
Adena tampaknya sudah sering mengukur badan seseorang untuk sebuah gaun. Terbukti dari cara dia mengukur badan Aluna di butik Ibunya. Sementara Ibu Adena sibuk menjahit gaun- gaun cantik yang sebagian besar berwarna hijau. Untuk menyapa Langit dan Aluna yang baru mengunjungi butik ini saja Ibu Adena tidak sempat.
"Mau buat dress lagi? dressku yang kamu kasih kemaren belum sempat di pakai semua," kata Aluna yang bingung dengan tingkah Adena.
"Kali ini gaun bukan dress."
"Gaun? Untuk apa?" tanya Aluna tidak mengerti.
"Kak Langit belum cerita?" malah Adena yang bertanya balik.
Dan Aluna langsung menatap Langit meminta penjelasan. Apa sekarang Langit menyembunyikan sesuatu dari dia?
"Dua hari lagi, kita akan menghadiri pesta ulangtahun Aludra."
"Aludra?" Aluna malah menatap Langit, "Aku nggak di undang," lirih Aluna dengan wajah tidak suka.
"Kamu diundang kok, lewat aku," sergah Langit.
"Ooh,"
Cuma kata singkat itu yang bisa Aluna katakan. Sudah sedekat apa Langit dengan Aludra, sampai- sampai di undang ke acara pesta ulangtahun. Atau karena mereka satu klan? Langit sepertinya memerankan klan Anixi dengan sangat baik. Buktinya, dalam hitungan minggu, dia sudah bisa bergabung di pesta ulangtahun bangsawan Anixi.
"Udah selesai, kan?" tanya Langit pada Adena.
Lalu dia menarik tangan Aluna, "Kita nggak punya banyak waktu." Ucapnya sambil membawa Aluna pergi dari butik Ibu Adena.
Di pagi hari penuh berkah ini, Aluna sudah di tarik paksa dua orang berbeda dengan kalimat yang sama. Padahal dia belum mendiskusikan gaun seperti apa yang dia inginkan di pesta ulangtahun Aludra. Langit memang suka seenaknya.
🌜🌞🌛
Luxirous Jewelry, toko perhiasan yang baru Aluna dan Langit masuki sepuluh menit yang lalu. Tempat ini menyediakan berbagai jenis perhiasan. Mulai dari kalung, cincin, anting dan masih banyak lagi. Dan yang Aluna prediksi, harganya mungkin mahal. Terlihat dari mewahnya perhiasan yang di pajang dalam etalase kaca.
Pelayan toko mengenakan pakaian serba coklat, sama seperti Aluna. Seperti yang pernah Aluna baca di The Eternity Eterio, Marava daerah yang di berkahi permata- permata mewah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Infinity Eclipse {Sudah Terbit}
FantasySeingat Aluna, dia cuma duduk manis di Eclipse The Coffee Shop sembari menghabiskan matcha lattenya. Tapi Gerhana matahari total yang bisa dia lihat dari jendela cafe mengubah seluruh hidupnya. Setelah keluar dari cafe itu, Aluna berada di dunia yan...