'Berita hari ini, pada tanggal 10 Oktober mendatang, akan terjadi fenomena alam yang sangat langka. Gerhana matahari total akan terjadi, dan akan bisa dilihat di seluruh belahan bumi. NASA memprediksi, durasi gerhana matahari total ini akan lebih lama di banding gerhana yang pernah terjadi. Jika memang prediksi NASA terjadi, ini akan menjadi Gerhana matahari terlama sepanjang sejarah, sekaligus gerhana matahari total yang cakupan daerahnya paling luas setelah 25 tahun terakhir.'
'Menurut catatan sejarah dari NASA, Gerhana matahari total seperti ini pernah terjadi tepat 25 tahun yang lalu dan tepat di tanggal yang sama 10 Oktober.'
'Cukup sekian breaking news pagi ini, semoga hari anda menyenangkan dan selamat menantikan fenomena alam langka lima hari kedepan.'
Bersamaan dengan akhir berita itu, seorang gadis yang masih memakai handuk setelah keluar dari kamar mandi langsung mematikan televisi. Memang sudah kebiasaan rutinnya untuk menyalakan televisi saat mandi. Katanya sengaja, supaya rumah kontrakan yang hanya dia huni sendirian ini tidak terasa sepi saat dia menikmati sabunnya di kamar mandi.
Lalu dia masuk kedalam kamar dan mendekati kalender duduk di mejanya terlebih dahulu di banding mengambil pakaiannya di lemari. Jemarinya memberi lingkaran di tanggal 10 Oktober, lalu menulis kata 'my birthday' di sana.
"Lima hari lagi," gumamnya.
Setelah dia merasa kemeja biru muda dan celana hitamnya sudah rapi dan layak di pakai ke kantor, dia memasang pin nametagnya, Aluna Naquila. Sebut saja dia Aluna, begitu keluarga dan teman- temannya biasa memanggilnya. Aluna mengeringkan rambut sepunggungnya yang masih basah dengan hair dryer, lalu merapikannya dengan telaten. Sentuhan terakhir tentu kacamata berlensa minus empatnya yang tidak bisa dia lepas kemanapun. Jika dia tidak mau menabrak apapun saat berjalan.
Belum selesai, dia melangkah ke dapur dan memasak satu buah telur mata sapi. Kebiasannya di pagi hari, hanya sarapan dengan telur mata sapi atau telur dadar, untuk menghemat uang makan menjadi alasan utamanya tidak pernah bosan dengan sarapan yang itu- itu saja.
Kuning telurnya belum matang dengan sempurna, Aluna harus mengangkat teleponnya yang bergetar di saku celananya. Apalagi tertera nama Mama disana.
"Iya Ma," jawab Aluna sambil sesekali melirik telur mata sapinya.
"Kamu udah bangun?"
"Udah mau berangkat malah, Ma. Aluna kan, nggak pernah bangun telat."
"Tapi sering telat ke kantor, kan?"
"Itu karena alasan lain."
"Makanya jangan teledor."
"Siap boss," ujar Aluna sambil nyengir.
"Yaudah, cepat berangkat gih, nanti telat lagi," suruh Mamanya dan menjadi akhir percakapan mereka.
Di saat telepon berakhir barulah Aluna memekik, "Ya ampun telur ku," ucapnya sambil melihat putih telurnya sudah berubah warna menjadi kecoklatan. Telur mata sapi andalannya gosong karena sibuk mendengar celotehan singkat mamanya.
Aluna panik, dia langsung mematikan kompor, lalu mengangkat teflon tanpa hati- hati. Sialnya pengangan teflonnya malah patah dan bagian teflonnya jatuh menyentuh ujung ibu jari kaki Aluna.
"Auwwww, it's so hot," pekik Aluna saat pantat teflon berhasil mencium jempol kaki kanannya. Saat mundur ke belakang, kaki kiri Aluna malah menginjak telur mata sapi gosongnya. Lengkap sudah penderitaan Aluna pagi ini. Ini yang selalu di khawatirnya mamanya Aluna, anak gadis semata wayangnya ini sangat ceroboh dalam segala bidang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Infinity Eclipse {Sudah Terbit}
FantasiSeingat Aluna, dia cuma duduk manis di Eclipse The Coffee Shop sembari menghabiskan matcha lattenya. Tapi Gerhana matahari total yang bisa dia lihat dari jendela cafe mengubah seluruh hidupnya. Setelah keluar dari cafe itu, Aluna berada di dunia yan...