KEZAN | [END]

3.6K 113 6
                                    

Ting!

Siapa yang membunyikan bel rumahnya malam malam begini?

Dengan setengah hati, Jea segera mengusap pipinya kasar karena menangis seharian. Lalu dia dengan malas membuka pintu rumahnya.

"Lo nggak apa-apa?!" ucap Vika.

"Gue nyariin lo kok lo bisa izin sakit sih?!" ucap Alen.

Jea mengulum senyum. Setidaknya dia masih memiliki mereka berdua di hidup Jea.

"Aku nggak apa-apa kok, masuk dulu!" suruhnya, seraya membukakan pintu lebar-lebar agar mereka berdua masuk terlebih dahulu.

Vika dan Alen mengangguk. Lalu melangkah masuk ke rumah Jea.

"Lo sama Kezan nggak bertengkar kan?" kata Vika pelan. Dia takut merusak mood Jea.

"Iya," jawab Jea jujur.

"Ada masalah apa sih?" kata Alen penasaran.

"Cuma hal kecil," jawab Jea sekenanya.

"Kalau cuma hal kecil kenapa Kezan bisa berantem sama Alzam. Apa mungkin ada hubungannya sama kamu?" ucap Alen.

"Kalau ada apa-apa cerita ke kita. Kita ini sahabat lo, jangan dipendem sendiri," ucap Vika kepada Jea.

Jea menunduk. Ia tidak tahu. Benar-benar tidak tahu kenapa Kezan bisa sampai bertengkar dengan Gana.

Tapi, tunggu. Jea mencoba kembali mengingat saat kejadian tadi pagi. Apa yang membuat Kezan berkelahi dengan Gana. jea memang tidak sengaja bertemu dengan Gana. Padahal Jea hanya ingin mengambil udara segar dan malah berakhir bertemu Gana. Ia memberi Jea coklat dan Jea sama sekali tidak menolak akhirnya, Gana juga memeluk tubuh Jea sebentar. Katanya sih sebagai seorang teman. Itu menurut Jea masih wajar. Masa karena hal itu. Sungguhkah? Apa jangan-jangan Kezan melihat itu, dan menjadi salah sangka?! Jea merutuki dirinya sendiri. salahnya yang benar-benar tidak tegas menolaknya, salahnya karena jelas-jelas Gana menyukai Jea tapi ia malah tetap menanggapinya. Jea jadi benar benar merasa bersalah pada Kezan.

"Aku ngelihat Hana ... dia ... mencium pipinya Kezan," ucap Jea menunduk. Meremas tangannya yang berkeringat.

Walaupun begitu, ia jadi benci Kezan yang ternyata hanya menjadikannya pelampiasannya. Kenapa Kezan diam saja saat pipinya di cium oleh Hana? Apa Kezan mungkin akan memutuskan hubungannya dengannya? Apa Kezan ternyata memang benar mencintai Hana? Jea benci pikirannya sekarang. Jea benci jika Kezan memang benar mencintai Hana.

Jea benci Kezan.

Vika dan Lena memelototkan matanya saat mendengar hal yang berusaha di ucapkan oleh Jea. Tak menyangka akan kejadian seperti itu.

"Lo lihat sendiri kejadiannya?" tanya Vika memastikan.

"Iya, aku lihat dengan mata kepala aku sendiri, di taman belakang sekolah," ucap Jea terbata-bata. Menahan air mata yang sudah penuh di pelupuk matanya.

Vika menelungkupkan pipi Jea dengan kedua tangannya. "Pokoknya lo enggak boleh lagi berhubungan dengan Kezan. Listen to me, jauhi dia. Kezan enggak pantes buat cewek baik-baik kayak lo."

"Lo pasti kuat kok, kayak gue yang ngelihat Rakan boncengin cewek lain. Tapi ini lebih parah lagi sih. Besok bakal gue geplak Kezan. Suer!" ucap Alena seru, tak terima jika sahabatnya harus mengalami hal yang sama dengannya.

Jea tertawa kecil. Lena yang menghiburnya dan Vika yang selalu ada disampingnya. "Makasih," ucap Jea berusaha tersenyum.

"Lo kalo mau nangis, nangis aja. Gue sama Lena selalu ada buat lo," ucap Vika menepuk punggung Jea pelan.

KEZAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang