KEZAN | [26]

2.4K 144 0
                                    

"Jea, tunggu," ucap Alzam menghentikan langkah Jea dengan memegang lengan Jea, membuat Jea berbalik lalu menatap Alzam.

"Kenapa Al?" tanya Jea.

"Sebagai partner olimpiade lo kemarin, gue beli dua tiket nonton, mau nonton besok?" ucap Alzam dengan menunjukkan dua tiket bioskop itu kepada Jea.

Jea tertawa, "Kamu ngajak aku? Beneran?"

"Iya lah, ya kali gue bohong." Alzam terkekeh. "Mau nggak? Harus mau," lanjutnya.

Jea mengangguk senang. "Iy-"

Belum sempat Jea membalas perkataan Alzam. Tangan kanannya sudah di genggam Kezan membuat Alzam melepaskan cekalannya pada lengan Jea.

Jea melihat Kezan yang mencekalnya dan ia bisa lihat raut wajah Kezan yang tak bersahabat itu.

"Jea ada janji sama gue hari Minggu ini," ucap Kezan dingin.

Alzam menaikkan satu alisnya menatap Kezan lalu beralih menatap Jea sepenuhnya. "Benar?" tanyanya penuh selidik.

"Hah? Nggak a—"

"Ada, Jea nya lupa," ucap Kezan yang memotong ucapan Jea lagi dan langsung menggeretnya ke parkiran meninggalkan Alzam di koridor sekolah.

Setelah sampai di parkiran sekolah. Kezan langsung memakaikan helm ke kepala Jea membuat Jea mengedipkan matanya beberapa kali.

"Kita ada janji apa hari Minggu? Perasaan nggak—"

"Ada, hari Minggu gue jemput lo," ucap Alzam yang lagi lagi memotong ucapan Jea.

"Nggak ada kok! Emang apa coba!" ucap Jea kesal, dia ingat betul bahwa tidak ada hal, kegiatan, atau janji apapun dengan Kezan di hari Minggu.

"Nonton bioskop sama gue," ucap Kezan, membuat Jea menatapnya tanpa berkedip.

****

Ting!

Siapa yang membunyikan bel rumahnya dan siapa yang berada di depan rumahnya di hari Minggu ini? Jea sekarang hanya ingin rebahan saja. Dengan sangat malas, Jea beranjak dari kasurnya dan segera membuka pintu rumahnya.

"Kezan? Ngapain kamu kesini?" ucap Jea kebingungan setelah mendapati Kezan di depan pintu rumahnya.

"Jemput lo," ucap Kezan membuat Jea mengerutkan keningnya.

Jea tambah kebingungan. "Hah?"

"Nonton bioskop sama gue, lo nggak lupa kan?" tanya Kezan menaikkan alisnya sebelah.

"Lah? Beneran?" Jea kira Kezan main-main dengan ucapannya lusa kemarin. Bahkan dia saja belum mandi dan masih mengenakan piyama berwarna pink polosnya ini, dan rambutnya yang di cepol asal. Membuatnya merutuki dirinya sendiri.

"Gue beneran, dan lo anggap kemarin candaan?"

"Ya bukan sih. Cuma nggak percaya aja," ucap Jea menggaruk pipinya yang tidak gatal. Bingung ingin berucap seperti apa.

"Cepat, bersiap siaplah," ucap Kezan lalu menyelonong masuk ke dalam rumah Jea.

"Iya!" ucap Jea yang segera berlari terbirit-birit menuju kamar mandinya.

****

Sekarang Jea dan Kezan berada di depan Mall. Ternyata Kezan benar-benar mengajaknya menonton bioskop dan juga menjemputnya di rumah, dia kira Kezan hanya mengatakan hal asal saja.

"Lo mau film apa?" ucap lelaki itu.

"Terserah." Jea mengucapkan kata keramat yang biasa di ucapkan oleh kebanyakan perempuan.

KEZAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang