P R O L O G

12.3K 408 6
                                    












Ready?












Go!













Jea melihat pergelangan tangannya, yang terdapat sebuah arloji berwarna lilac. Jam menunjukkan pukul enam lewat empat puluh menit, seharusnya ia tidak telat. Tetapi mengapa kelasnya sudah begitu ramai?

Jea menepuk keningnya, lupa jika-hari ini adalah hari pertama menginjak kelas sebelas. Tentu saja, siswa siswi kelas sebelas datang pagi-pagi sekali untuk berebutan tempat duduk.

Dia melangkah masuk, pandangannya menyapu setiap sudut kelas-dan yang tersisa hanya ... tempat duduk belakang dekat jendela, itupun sudah terdapat seorang lelaki dengan rambut tidak tertata rapi dan pakaian yang kusut, juga lebam pada wajahnya yang kini menatap jendela kelas yang mengarah ke lapangan basket.

Jea membulatkan matanya. Dia tahu lelaki itu, tidak mungkin dia tidak tahu jika sudah sekelas selama satu tahun. Hanya tahu sebatas namanya saja sih. Jea sama sekali tidak pernah berbicara satu patah kata pun dengan lelaki itu. Iya, tidak pernah.

Lelaki itu, Kezan Adhitama. Dia tentu tidak mau berurusan dengan cowok nakal yang notabenenya incaran guru BK. Sayangnya, masalah-masalah lelaki itu di sekolah lenyap begitu saja karena ayahnya adalah pemilih sekolah ternama ini.

Ya ampun. Jea bahkan tidak sudi menyebut nama lelaki itu.

Bagaimana mungkin dia akan duduk bersama Kezan?

Dengan langkah lunglai, mau tak mau dia berjalan menuju tempat lelaki itu berada. Sepertinya satu tahun ke depan hidup Jea akan 'mulai' berubah.

Kezan sama sekali tidak terusik akan kehadirannya saat dia telah sampai di tempat duduk yang hanya tersisa di samping lelaki itu, berarti aman kan jika dia duduk bersama lelaki itu?

Jea melepaskan tas sekolah yang dari tadi menggantung di pundaknya. Belum sempat dia menaruh tas berwarna lilac di bangku kosong sebelah lelaki itu, suara yang benar-benar tidak bersahabat itu berkata tajam,

"Memangnya, gue bilang bolehin lo duduk?"

Sepertinya Jea salah menebak, hidupnya tidak akan aman setelahnya.


















***

KEZAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang