Selamat membaca,
Dengan hati yang berbunga bunga memasuki area sekolah. Walaupun nanti ada masalah yang cukup serius yang harus Aca bahas dengan Ningning.
Lebih baik sekarang Aca menikmati suasana hati yang sedang baik ini. Perubahan Juna yang sangat berpengaruh pada Aca. Membuat Aca menjadi lebih terbuka pada Juna.
Berjalan menelusuri koridor, sambil menjawab sapaan siswa lain dengan senyum tipisnya.
Tiba tiba dari belakang bahu Aca disenggol keras oleh Anum teman baru Ningning, dan ya Ningning berjalan sejajar dengan Anum.
"Kasar banget sih." sinis Aca.
"Santai dong Ca, kan kita udah teman." balas Anum.
"Serah lo deh."
"Pagi Ca." ucap Ningning.
"Iya pagi juga Ningning."
"Yok ke kelas." ajak Ningning lalu menarik tangan Aca.
Ningning berada ditengah tengah Aca dan Anum.
"Nanti gue mau ngomong berdua ya Ning," ucap Aca.
"Ngapain harus berdua sih Ca? Kan sekarang kita bertiga." ucap Anum.
"Gue nggak ada tuh anggap lo teman," sinis Aca.
"Aca!" tegur Ningning.
"Apa sih Ning? Kan emang iya, dia teman lo bukan teman gue!" tegas Aca.
"Kan kemarin udah gue bilang kan Ca, kalau kita bertiga udah temanan." balas Ningning.
"Gue nggak bilang iya!"
"Lo harus bisa nerima orang baru Aca."
"Pokoknya gue nggak mau, udah gue balas debat samo lo pagi pagi ini. Nanti pulang sekolah kita bareng ke rumah gue sekalin ngerjain tugas kelompok." tegas Aca. Aca juga harus bisa tegas pada dirinya sendiri, Aca sangat ingin membuktikan pada Juna bahwa Ningning benar teman yang baik padanya.
"Gue ikut ya Ca," ucap Anum dengan senyum manisnya.
"Gue sama Ningning! Gue nggak bakal ngomong sama Ningning kalau ada lo,"
"Aca lo nggak bisa gini dong, dia Anum teman gue bisa nggak sih lo bahasanya baik ke dia." sekali lagi Ningning menegur Aca.
"Serah deh serah gue mau ke kelas, nanti pulang bareng sama gue. Dan ingat gue nggak mau ada dia." balas Aca.
"Serah lo, gue tetap ikut sama Ningning." sombong Anum.
"Nyenye.."
Dengan perasaan dongkol Aca pergi meninggalkan keduanya. Niatnya hanya memperbaiki hubungannya dengan Ningning malah membuatnya semakin runyam.
Setibanya di depan kelas mood Aca kembali memburuk melihat Aldo yang menatapnya tajam.
Entah apa yang membuat abang sepupunya kembali marah.
"Nanti bareng abang pulangnya," dingin Aldo.
"Kenapa harus? Nanti aku pulang bareng Ningning kok mau kerj--
"Alasan Ca,"
"Enggak abang, beneran kerja kelompok bareng Ningning di rumah."
"Izin?"
"Udah izin kok ke papa juga, sekalian mau selesaiin masalah sama Ningning bang."
"Udah lah Ca, ngapain lagi sih mau temanan ama dia." sinis Aldo menatap langsung kearah Ningning yang mendekat kearah mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/274336192-288-k647468.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Salsabila🌻
Teen FictionAku yang selalu saja berada lingkup keluarga yang bisa dibilang toxic. Papa yang selalu mengurungku dalam rantai yang diciptakannya. Semua kegiatan yang akan aku lakukan harus seizin papa dulu. Aturannya yang begitu banyak menuntutku harus tunduk d...