Selamat membaca.💚
Pagi harinya, dengan semangat Aca melaksanakan rutinitas paginya. Mulai dari mandi bersiap untuk kesekolah. Ketika lupa dengan kejadian semalam.
Setelah merasa lengkap dengan baju seragamnya. Aca segera turun ke meja makan untuk bertemu keluarganya dan sarapan pagi ini.
Tibanya Aca di meja makan, langsung mendapat tatapan tajam dari Juna dan kedua abangnya.
Juna menatap Aca dari ujung rambut sampai ujung kaki. Memperhatikan baju yang dikenakan Aca dengan detail.
Dengan gugup Aca mendudukkan dirinya dikursi sebelah Amira.
"Ngapain kamu pake seragam?" tanya Juna dingin.
"Ya aku mau sekolah pa." jawab Aca.
"Sekolah?"
"Iyaa pa. Emang mau kemana lagi aku?"
"Jangan pura pura nggak tau Ca! Kamu lupa sama apa yang papa bicarakan semalam?!" sentak Juna.
"Maaf papa." lirih Aca.
"Pagi pagi udah bikin ribut aja kamu." sinis Bima.
"Aku lupa bg, maaf." balas Aca.
"Selesai sarapan kembali kekamar ganti baju. Dan ikut sama mama mu ke rumah sakit." titah tegas Juna.
"Tapi pa, aku udah pake seragam." bantah Aca.
"Ini emang akal akalan kamu aja Ca. Kamu pengen sekolah dengan berasalasan lupa. Kalau udah pake seragam pasti bakal diizinin papa gitu sekolahnya?!" tanya Juna.
"Nggak gitu pa."
"Papa tau jalan pikir otakmu itu."
"Maaf."
Perdebatan singkat yang terjadi di meja makan pagi ini. Kediktratoran seorang Juna tidak ada yang bisa mengalahkan. Dia ingin semua keputusannya dilaksanakan siapapun termasuk keluarganya sendiri.
Sarapan pagi ini cukup sekitar 15 menit. Mulai lah sesi ritual pagi. Berpamitan pada setiap anggota keluarga. Aca menyalami papanya sampai pada kedua abangnya.
Juna menerima uluran tangan Aca, "Nanti pergi sama mamamu kerumah sakit jam 9. Selesai dari rumah sakit langsung pulang. Dengar Aca?!" tegas Juna.
"Iyaa papa." balas Aca.
Perintah singkat selalu diberikan pada seorang Aca setiap paginya. Mau kesekolah ataupun ia tetap dirumah. Pasti Aca akan mendapat sedikit perintah dari sang papa.
Setelah kepergian Juna dan kedua anak lelakinya. Aca berpamitan dengan Amira untuk kembali kekamar.
Ponsel dan laptopnya sudah disita Juna. Aca tidak tau harus melakukan apa untuk 1 jam kedepan.
Mulai lah Aca dengan menganti bajunya. Memilih baju yang sopan dan tertutup. Dan tidak lupa memilih warna hijab yang cocok dengan bajunya.
Jika tidak mengunakan hijab bisa bisa Aca mendapatkan jambakan dari Juna.
Setelah beberapa menit Aca siap dengan outfit hijabnya. Dan segera turun kebawah untuk menemui Amira.
Terlihat sekarang Amira tengah berada didapur. Menyiapkan beberapa bekal yang akan dibawa kerumah sakit nanti.
Aca berjalan menuju Amira, "Mama buat apaan tuh?" tanya Aca.
"Beberapa cemilan aja yang bakal di bawa nanti." jawab Amira.
"Oh gitu ya ma."
"Anak mama udah siap aja nih. Mama aja belum ganti baju. Tunggu bentar ya sayang."
![](https://img.wattpad.com/cover/274336192-288-k647468.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Salsabila🌻
Teen FictionAku yang selalu saja berada lingkup keluarga yang bisa dibilang toxic. Papa yang selalu mengurungku dalam rantai yang diciptakannya. Semua kegiatan yang akan aku lakukan harus seizin papa dulu. Aturannya yang begitu banyak menuntutku harus tunduk d...