Selamat mrmbaca💚.
Semalaman Aca berada di dalam kamar, Juna sama sekali tidak mengizinkan Aca keluar kamarnya walau hanya untuk makan. Disaat makan malam ada pelayan yang akan mengantar makanan Aca.
Keesokan paginya juga Aca juga tetap tidak boleh keluar kamarnya, ada 2 orang bodyguard perempuan yang berjaga di depan kamar Aca.
Aca mencoba keberuntungannya untuk keluar kamar, meminta izin kepada kedua bodyguard ini.
Setelah berada didepan keduanya, Aca memberanikan diri, "Papa dimana kak?" sopan Aca.
"Lagi sarapan di bawah nona." jawab salah satu dari mereka.
"Aku keba---
"Maaf nona, tuan besar melarang nona untuk keluar kamar."
"Udah lah kak, gapapa kok ntar biar aku yang ngomong sama papa."
"Tapi tetap saja kami tidak bisa membiarkan nona keluar."
"Gimana sih? Ayok lah kak." bujuk Aca.
"Ada apa nih?!" dingin Bima.
"A-bang." gugup Aca.
"Maaf tuan, nona memaksa untuk keluar kamar." jawab bodygurd.
"Ayok ikut abang!" ajak Bima.
"Eh okee."
Bima membawa Aca ikut bergabung sarapan dengan yang lain. Dan setibanya di depan meja makan Juna sudah malayangkan tatapan tajamnya.
Aca seketika gugup melihat tatapan sang papa. Menarik ujung baju Bima.
"Aku yang ajak pa." ucap Bima.
"Tapi saya belum mengizinkannya keluar kamar!" tegas Juna.
"Maaf pa."
"Lain kali jangan bertindak lebih jauh Bima! Atas persetujuan saya dulu,
kamu harus paham itu!" tegur Juna."Iya pa. Duduk Ca."
"I-ya."
"Pa, aku min---
"Saya selesai!" dingin Juna memotong ucapan Aca lalu berdiri.
"Pa aku---
"Cakra, antar Aldo nanti masuk sekolah barunya. Kamu perlu ketemu sama kepala sekolahnya dulu." titah tegas Juna.
"Iyaa pa."
Aca langsung berdiri dari duduknya berjalan menghampiri Juna. Sang papa yang ingin menghindar tapi ditahan oleh Aca terlebih dahulu.
Sebenarnya Aca sangat takut dan gugup sekarang, tapi Aca juga harus meminta maaf pada Juna agar permasalahan ini cepat selesai.
"Papa." ucap Aca.
"Apa?"
"Aku min-ta maaf."
"Buat apa?"
"Kemarin pa, aku nggak mau dengerin ucapan papa. Selalu bantah kemarin. Janji nggak gitu lagi."
"Bagus kamu nyadar, besok kek gitu lagi jangan salahin saya yang langsung nyeret kamu." tegas Juna.
"Iya."
"Lepas saya mau berangkat," titah Juna yang menyuruh Aca melepaskan tangannya.
"Eh iyaa, maaf."
"Besok sekolah dijemput Aldo, Ca." balas Juna.
"Bg aldo pindah sekolah ke tempat sekolahan aku pa?"
"Iya,"
"Oh gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Salsabila🌻
Teen FictionAku yang selalu saja berada lingkup keluarga yang bisa dibilang toxic. Papa yang selalu mengurungku dalam rantai yang diciptakannya. Semua kegiatan yang akan aku lakukan harus seizin papa dulu. Aturannya yang begitu banyak menuntutku harus tunduk d...