Selamat membaca,
Pagi hari yang begitu suram bagi Aca. Ia harus memulai hari pertama homeschoolingnya dengan perasaan yang tidak nyaman. Setelah mendengar perintah dari Juna tadi membuat mood Aca seketika tidak enak. Membayangkan betapa menyedihkan hidupnya beberapa bulan kedepan. Selalu berdiam diri dirumah tanpa ada kesibukan apapun. Ingin keluar rumah akan sangat sulit meminta izinnya akan menguras waktu dan emosi dari Aca.
Beruntung pagi ini Aca ditemani Alkana abang sepupunya yang senantiasa memberikan lelucon yang mampu sedikit mengurangi kesedihan Aca, "Aca suka salad sayur gak?" tiba tiba saja pertanyaan ini muncul dari mulut Alkana yang tengah duduk disamping Aca.
"Enggak bang, sayur pahit. Aku gak suka." balas Aca.
"Kok kita samaan, abang juga gak suka sayur. Kenapa ya harus ada sayur yang pahit itu ya Ca?"
"Iyaa yah bang, aneh banget orang orang pada suka sayur."
"Apa jangan jangan lidah mereka udah gak bisa merasakan lagi ya Ca?"
"Bisa jadi sih bang,"
"Dan kenapa juga ya orang orang ini maksa kita buat makan sayur?"
"Bang lo tau kan manfaat sayur itu apa? Perlu gua bacaan manfaatnya?" dan Aldo telah mengeluarkan suara sinisnya.
"Tau sih Do, tapi kan gak perlu dipaksa juga." balas Alkana.
"Kalau gak dipaksa emang lo mau makan sendiri tanpa disuruh bang?"
"Ya mau aja sih."
"Gaya lo."
"Lo aja yang sok--
"Udah Alkana! Lanjut makan. Dimeja makan tidak ada yang boleh bersuara, Paham?!" dingin Bima yang sedari tadi tengah memperhatikan perbicancangan saudaranya.
"Iyaa bang,"
"Aca kamu sudah selesai sarapan kan?" tanya Bima.
"Udah sedari tadi kok bang." balas Aca.
"Sudah sana siap siap, nanti keburu guru kamu datang."
"Tetap jadi homeschooling ya bang?"
"Kamu mikir? Ya jadilah Ca. Enggak segampang itu papa bakal ubah keputusan. Jadi sekarang kamu cepat bersiap sebelum papa turun dan liat kamu belum bersiap!"
"Huft iyaa bang, aku kekamar dulu." pamit Aca.
"Salim sini dulu sama abang," tegas Bima, dan langsung dituruti oleh Aca yang tengah berjalan menghampiri kursi Bima.
Bima menerima uluran tangan Aca dan membawanya kedahi sang adik, lalu mengecup singkat puncak kepala Aca, "Jangan nakal Aca!"
"Iyaa."
"Kalau gak nakal, abang ajak jalan jalan mau gak?"
"Mau bang, kapan?"
"Sekarangpun bisa kita pergi, tapi kamu masih nakal abang belum bisa bawa pergi jalan jalan. Tunggu kamu patuh dulu sama aturan papa. Nanti abang ajak jalan jalan kemanapun kamu suka, menarik gak tawaran abang?"
"Menarik sih, tapi aku gak nakal kok."
"Gak nakal darimananya?"
"Hehe maafkan aku."
"Iyaa Ca, Sana siap siap untuk belajar. Jalani hukuman papa jangan banyak tingkah ya!"
"Eum iyaa."
"Udah sana,"
"Iyaa paii abang." balas Aca lalu berjalan meninggalkan meja makan.
Sudahlah tidak akan ada yang berubah saat ini. Betul yang dikatakan Bima tadi tidak segampang dan semudah itu bagi Juna mengubah keputusannya tiba tiba walaupun sekarang Juna dan Brian tengah berdiskusi perihal ini. Entah apa keputusan akhirnya nanti yang dapat Aca pastikan hari ini akan tetap menjadi hari pertama Aca homeschooling.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salsabila🌻
Teen FictionAku yang selalu saja berada lingkup keluarga yang bisa dibilang toxic. Papa yang selalu mengurungku dalam rantai yang diciptakannya. Semua kegiatan yang akan aku lakukan harus seizin papa dulu. Aturannya yang begitu banyak menuntutku harus tunduk d...