Selamat membaca,
Sesampainya didalam kelas Aca berjalan santai menuju tempat duduknya. Disana sudah duduk dengan tenang Aisyah yang menunduk membaca buku. Suasana pagi ini sedikit mendung dan udara dingin sedikit terasa namun juga tidak bisa disangkal cuaca pagi ini membuat sejuk dan nyaman apalagi saat ini berada didalam kamar bukan didalam kelas seperti Aca saat ini.
Kedatangan Aca membuat fokus Aisyah terbagi, "Aca gimana kabarnya pagi ini?" sopan Aisyah.
"Hehe baik Syah, aku ada kabar baik hari ini buat kamu." balas Aca.
"Apa itu?"
"Tadi pagi aku diantar papa, aku izin buat ajak kamu main kerumah dan diizinkan. Aisyah mau main dirumaku?"
"Hari ini Ca?"
"Iyaa, Aisyah sibuk ya?"
"Sedikit Ca, maaf."
"Oh gapapa, berarti hari ini gabisa ya?"
"Bisa tapi aku tanya Abi dulu,"
"Harus itu, nanti kabarin aku aja kalau dibolehin."
"Iyaa Aca."
"Aku juga mau main kepesantren punya Abi mu Syah, tapi susah izinnya kepapa." ucap Aca.
"Gapapa, kita cari waktu lain aja."
"Yaudah deh,"
Selang beberapa bel pertanda jam pertama dimulai. Lalu disusul dengan guru yang memasuki kelas. Hari ini Aca tidak melihat kehadiran Ningning pikiran buruk mulai menghantui Aca. Bagaimana keadaan keluarga Ningning? yang sama sekali tidak mempedulikan keberadaan anaknya sendiri.
Entah bagaimana keadaan Ningning saat ini, aakhh Aca tidak bisa melupakan sosok teman baik seperti Ningning begitu cepat. Banyak kenangan baik yang mereka berdua lalui. Tidak akan mudah melupakan itu semua.
Tidak terasa jam istirahat telah tiba, Aca mengandeng tangan Aisyah untuk keluar kelas menuju kantin. Tapi sebelum keluar kelas Aca dihadang oleh Anum beserta teman dari kelas lainnya.
Aca menatap kesal kearah rombongan Anum ini, "Ada apa? Lo ngehalangin jalan gue."
"Yee santai dong," balas Anum.
"Lo mau apa?"
"Teman lo masuk kerumah sakit tuh, gue males banget temanan sama yang penyakitan kek gitu." sinis Anum.
"Mulut lo jaga ya! Kalau gamau temanan sama dia gausah munafik lo jadi orang awalnya aja sok sok an baik. Eh kiranya busuk."
"Diam lo! Teman lo aja yang gampang terhasut."
"Yaudah awas lo sana, jangan halangin jalan gue. Biar gue nanti yang jengukin teman gue."
"Ya santai aja dong tuan putri Aca." sewot Anum.
Tanpa menghiraukan ucapan Anum, Aca segera pergi keluar kelas menuju kantin tujuan awalnya. Sedangkan Aisyah hanya diam mengikuti kemana Aca akan membawanya. Pikiran Aca otomatis langsung memikirkan keadaan Ningning teman lamanya. Sedang memikirkan alasan yang bagus untuk meminta izin pada Juna. Karna awalnya Aca izin mengajak Aisyah untuk mampir kerumah.
"Hei Aca, dengar aku gak?" ucap Aisyah.
"Yaallah maaf ya Ai."
"Gapapa Ca, kamu mikirin Ningning ya?"
"Iyaa Ai, gimana ya keadaan Ningning sekarang. Biasanya anak itu jarang sakit Ning apalagi tadi Anum bilang Ningning sampai masuk rumah sakit kan. Aku khawatir banget."
"Yaudah pulang sekolah kita jengukin Ningning dulu aja gimana?"
"Aku maunya gitu sii Ai, tapi kamu tau sendiri aku susah untuk izinnya. Aturannya pulang sekolah harus langsung pulang kerumah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Salsabila🌻
Teen FictionAku yang selalu saja berada lingkup keluarga yang bisa dibilang toxic. Papa yang selalu mengurungku dalam rantai yang diciptakannya. Semua kegiatan yang akan aku lakukan harus seizin papa dulu. Aturannya yang begitu banyak menuntutku harus tunduk d...