12%

1.4K 85 9
                                    

Selamat membaca💚.

Sudah beberapa kali Bima menelpon Aca untuk memastikan tugas adiknya ini. Aca yang selalu bersedia dengan ponsel jadulnya itu. Takut takut sang abang menelpon dan menanyakan tugas.

Tercatat sekarang tugas catatan dan latihan dari mapel sosiologi dan matematika saja. Dan ada beberapa kuis dari mata pelajaran sejarah yang harus diserahkan ke sekolah.

Lumayan lah tugas hari ini. Aca sudah menyelesaikannya. Aca sangat bersemangat untuk menyelesaikan tugasnya.

Setelah Aca merasa tugasnya sudah selesai lalu ia menelpon Bima mengabari abangnya bahwa semua tugas Aca sudah selesai.

Ponsel yang selalu dijaga oleh Aca. Ponsel yang hanya diisi oleh no keluarganya dan kepala bodyguard rumah ini.

"Assalamualaikum abang."

"Waalaikumsalam. Tugasmu sudah selesai Ca?"

"Sudah bg. Ada kuis yang harus diantar kesekolah."

"Yaudah kamu bawa kuis itu. Dan siap siap Ca, abang mau jemput kamu."

"Okee bg."

"Pake jilbab, bajunya juga terlalu ketat."

"Iyaa bg. Lagi pula baju ketat aku udah dibuang semua kan."

"Yaudah nanti mau belanja?"

"Kemall bg?"

"Iyaa."

"Mauu bg mau bangett."

"Yaudah nanti pulang dari kampus kita belanja ya."

"Thank you abang."

"Iyaa sayang. Perbannya udah diganti?"

"Mau nunggu abang aja nanti ganti perban."

"Nanti sebelum kesekolah abang ganti perban kamu dulu."

"Iyaa bg."

"Abang tutup dulu. Assamualaikum."

"Waalaikumsalam abang."

Kehangatan terasa disaat Bima bersikap lembut pada Aca. Kemarin saja galaknya minta ampun. Sampe Aca mohon mohon tidak didengar sama sekali oleh Bima.

Aca senang melihat kehangatan seorang Bima. Kapan lagi coba abangnya yang dingin itu bersikap layaknya abang yang hangat pada adik adiknya.

Dengan segera Aca mencari pakaian yang cocok dipakai.

Setelah siap dengan pakaiannya, Aca mengambil tas selempangnya untuk menyimpan barang yang akan Aca bawa.

Walaupun dapat diliat isi tas Aca hanya kertas kuis, pelembab bibir dan ponsel jadulnya. Aca tidak membawa dompetnya karna semua keinginan Aca akan dipenuhi oleh Bima nantinya.

Setelah siap, Aca menuruti tangga untuk menemui Bima yang tengah duduk diruang tengah dengan tangan yang mengotak atik p3k.

"Abang." panggl Aca.

"Eh udah siap cantik. Sini duduk." balas Bima.

"Iyaa bg." ucap Aca lalu mendudukan dirinya disamping Bima.

"Masih sakit ya?"

"Udah mendingan kok bg."

"Makanya jangan bandel. Ngelawan mulu sih kerjaannya." sinis Bima.

"Maaf abang."

"Hmm.." balas Bima lalu telaten dengan melepaskan perban lama.

"Kapan Aca diceramahin?" tanya Aca lirih.

Salsabila🌻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang