Selamat membaca,
Karna pelajaran hari ini telah selesai, Aca juga sudah menghubungi Bima untuk segera menjemputnya. Aca dan Aisyah berjalan berdua menuju pintu gerbang utama sekolahan ini. Selang beberapa menit kedua dari abang para gadis ini datang bersamaan.
Bima menurunkan kaca mobil, "Ayok naik ca," titah Bima.
"Iyaa." balas Aca berpamitan sebentar dengan Aisyah lalu berjalan memasuki mobil Bima.
Tetapi dari arah berlawanan, kaca mobil sebelah Bima diketuk oleh Sultan abang dari Aisyah. Dan dengan perasaan sedikit jengkel Bima menurunkan kaca mobilnya.
Menatap sinis kearah Sultan, "Mau apa? Gua mau pulang."
"Maaf sebelumnya, saya mau minta persetujuan presma mengenai acara rohis." sopan Sultan.
"Gini cara lo minta persetujuan gua?! Cegat gua dijalan? Kek nggak ada hari lain aja."
"Lusa surat ini sudah di acc oleh dekan, maka saya harus segera meminta persetujuan beberapa orang."
"Besok aja dikampus,"
"Maaf bukan saya lancang, kalau sudah dikampus akan lebih sulit menemui presma ini. Kemarin sudah beberapa kali teman saya menemui kamu tapi tetap saja tidak bisa bertemu."
"Alasan lo! Gua dikampus kok tiap hari." balas Bima.
"Ada anggota kamu yang tidak mengizinkan dengan berbagai alasan."
"Lo jangan fitnah anggota gua ya!"
"Nanti boleh kamu tanyakan sendiri ke anggotamu pak presma."
"Oke."
"Jadi ini gimana? Saya butuh tanda tangan presma."
"Gua nggak bisa, mau pu---
"Abang, bantuin aja abang Aisyah ini loh. Udah susah susah minta persetujuan abang loh. Dikumpulkan juga lusa bg." nasehat Aca.
"Aca yang cantik mending diam aja ya, ini urusan orang dewasa. Kamu nggak bakal ngerti tipu daya orang orang ini."
Balas Bima."Maaf saya tidak berbohong, memang lusa surat ini akan diserahkan ke pihak kampus. Jadi tolong kerja samanya pak presma."
"Gua nggak bisa langsung ngasih tanda tangan, cari cafe dulu disana kita bahas." tegas Bima.
"Baiklah, makasii banyak pak---
"Gua nggak setua itu ya!"
"Maaf, mari ikuti saya."
"Iya sana lo," ketus Bima.
"Maaf Ca, kamu ikut abang bentar dulu ya?" tanya Bima.
"Ya gapapa bg santai, lagipula aku bosan dirumah kan mending ngikut abang bentar." balas Aca.
"Kan emang seharusnya kamu dirumah aja Ca, bukannya pergi keluyuran nggak jelas."
"Kapan aku pernah keluyuran nggak jelas? Selalu dirumah kok."
"Awas aja coba coba buat keluyuran diluar, nggak abang izinin sekolah lagi mampus kamu!"
"Jahat banget sii, adek sendiri di mampus mampusin."
"Udah diam, abang nyetir ini."
"Ya siapa bilang abang berkebun."
"Udah ya Ca!" tegur Bima.
"Abang mah nggak bisa dibecandain, nggak asik."
"Bodo amat Ca, kamu tau gimana abang kamu ini Ca! Jadi jangan cari cari masalah kalau kamu nanti bakal takut ujung ujungnya kalau dimarahin!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Salsabila🌻
Teen FictionAku yang selalu saja berada lingkup keluarga yang bisa dibilang toxic. Papa yang selalu mengurungku dalam rantai yang diciptakannya. Semua kegiatan yang akan aku lakukan harus seizin papa dulu. Aturannya yang begitu banyak menuntutku harus tunduk d...