Selamat membaca💚.
Aca terbangun dari tidurnya, melihat kesekeliling ruangan kamar. Aca berusaha bangun dan mencoba menyandarkan badannya dikepala ranjang.
Beberapa menit mengumpulkan nyawa, Aca beranjak dari kasur menuju kamar mandi sekedar untuk mencuci muka.
Setelah selesai, Aca melangkahkan kakinya keluar kamar Bima. Tapi belum sampai di luar dari kamar Cakra sudah terlebih dahulu masuk kedalam kamar.
Cakra menatap dingin kearah Aca, mendapatkan tatapan dingin dari Cakra membuat Aca menundukkan kepalanya.
"Ikut kebawah. Makan malam." titah tegas Cakra.
Aca mengikuti langkah Cakra dari belakang. Aca sedikit berwaspada jika tiba tiba terdengar suara hujan. Aca merapatkan badannya ke Cakra.
Sedangkan Cakra hanya diam dan terus berjalan tanpa menghiraukan keadaan Aca saat ini.
"Diluar masih hujan bg?" tanya Aca.
"Iya." balas Cakra.
Sesampainya dimeja makan, semua anggota keluarga sudah duduk tenang dikursinya masing masing.
Aca dapat melihat tatapan Juna yang menajam saat bertatapan langsung dengan Aca.
Aca yang ditatap begitu oleh papanya segera menundukan kepalanya dan segera menduduki kursinya.
Semua makan dalam diam.
Setelah selesai makan Juna memberi perintah untuk berkumpul terlebih dahulu diruang tengah.
Aca sangat yakin pasti Juna akan memarahinya perihal mie tadi. Aca berjalan di samping Amira. Dan Amira yang mengerti kecemasan sang anak kemudian mengelus lembut punggung Aca.
Sesampainya di ruang tengah, Juna duduk di sofa single sedangkan yang lain duduk disofa panjang.
Belum sempat Aca mendaratkan bokongnya kekursi, "Berdiri didepan papa!" tegas Juna.
Dengan segera Aca menghampiri Juna dengan kepala menunduk.
Juna yang menatap tajam anak gadis ini. Duduk dengan angkuh di kursi nya sambil memperhatikan setiap gerakan dari Aca.
Aca sudah berdiri didepan Juna saat ini. Aca menunduk dan hanya sanggup menatap kearah sendal rumah milik Juna.
"Di-luar ma-sih hujan pa?" gugup Aca.
"Masih." singkat Juna.
"Gimana caranya mie itu bisa masuk kedalam rumah?!" tanya Juna dingin.
"Aku bohongin pak satpam pa. Aku bilang mie itu buat Ningning." ucap Aca pelan.
"Siapa nama satpamnya?"
"Pak satpamnya nggak salah pa. Aku yang salah diudah bohingin pak satpamnya."
"Siapa namanya?!"
"Aku yan---
"Sebut namanya! Jangan beralasan lagi Ca. Cukup sebut siapa nama satpam yang kamu bohongin!" tegas Juna.
"Pak Aldi." lirih Aca.
"Pa jangan diapa apain pak Aldi nya. Ini kesalahan aku pa. Pak aldi ngga salah apa apa." ucap Aca.
"Joshua. Bawa orang yang disebutkan Aca tadi keruangan biasa." tegas Juna pada asisten pribadinya.
"Baik tuan." balad Joshua sopan.
"Pa." protes Aca.
"Bisa bisanya kamu bohongin orang tua ya! Udah siapa aja yang kamu bohongin?!" sentak Juna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salsabila🌻
Teen FictionAku yang selalu saja berada lingkup keluarga yang bisa dibilang toxic. Papa yang selalu mengurungku dalam rantai yang diciptakannya. Semua kegiatan yang akan aku lakukan harus seizin papa dulu. Aturannya yang begitu banyak menuntutku harus tunduk d...