13

24.8K 1.2K 201
                                    

Happy reading

Janlup votment

Maaf typo

................

Nataiel sudah ditangani dokter, dan kepalanya sudah diperban, Kenzo sedang menunggu key di UGD bersama dengan papah, Daddy, arka Dion, varel dan Marcel.

Marcel?, Bareng Hera pastinya.

Sedangkan para perempuan mereka menunggu nataiel bangun.

Tak lama pintu UGD terbuka, menampilkan seorang dokter yang terbilang masih cukup muda.

"Keluarga pasien?" tanya dokter itu.

"Katakan," ucap Kenzo.

"Maaf, kami sudah berusaha sebisa mungkin, tapi Tuhan berkehendak lain, keyna dinyatakan meninggal Rabu 16 November 2020 pukul 15.55," ucap sang dokter.

Perkataan dokter itu membuat air mata Kenzo membasahi pipinya, air mata yang sudah ia tahan dari tadi kini telah ia keluarkan.

Kenzo menangis, tapi ia langsung dipeluk oleh teman-temannya yang ada disitu.

"Udah Ken, ikhlasin key," ucap Varel.

"Anak gue meninggal rel, ini semua salah gue hiks, gua udah ninggalin mereka," balas Kenzo.

"ini bukan salah lu, ini takdir tuhan," ucap Arka.

"Gue tau, tapi lu harus nenangin diri lu, gimana perasaan key saat tau papahnya nangis, lu harus kuat, lu harus ada di samping Nataiel," ucap Marcel.

Marcel memang sedikit dekat dengan Kenzo karena jabatan mereka.

"iel."lirih Kenzo.

"iya, lu harus kuat buat dia," kali ini Dion yang berucap, papah dan Daddy saat ini telah berada di ruangan Nataiel, mereka memberi tau perempuan yang ada Adi situ dan mereka langsung menangis.

Selang beberapa jam, Nataiel terbangun.

"Mommy," panggil Nataiel saat melihat Revita.

"iya sayang, ini minum dulu," ucap mommy sambil membantu Nataiel untuk minum.

Nataiel merasakan sedikit sakit di kepalanya.

"Key mana mom?" tanya Nataiel, merasa tak ada jawaban dari sang mommy, ia beralih menatap orang-orang yang ada diruangan itu.

"Key mana?" tanyanya lagi.

Lalu pintu terbuka, dan menampilkan Kenzo dengan mata sembab dan penampilan yang sedikit kacau, diikuti teman-temannya di belakangnya.

Kenzo langsung berjalan ke brankar Nataiel.

"Ken, key mana?" tanya Nataiel.

"Sayang dengerin aku ya, key lagi istirahat disamping tuhan, tuhan lebih sayang sama key, jadi Tuhan bawa key," balas Kenzo dengan air mata yang ia pendam, ia tidak boleh terlihat menangis didepan nataiel.

"Ken bohong kan?" tanya Nataiel.

"Nggak sayang, Ken nggak bohong."

"Nggak mungkin, key nggak mungkin ninggalin aku, ini salah aku, aku nggak seharusnya bawa key buat beli gula kapas, ini semua salah aku," ucap Nataiel berturut-turut.

Kenzo langsung memeluk nataiel.

"Nggak sayang, ini bukan salah kamu, ini semua takdir tuhan, jangan salahin diri kamu ya."

"Key," lirih Nataiel.

"Kamu mau lihat key yang terakhir kalinya kan?, Jadi iel nggak boleh nangis lagi, nanti key ikutan nangis loh, liat bundanya nangis," ucap Kenzo yang dibalas anggukan oleh Nataiel.

🐰🐰🐰

Sekarang mereka telah berada di pemakaman, tadi teman-teman dari sekolah mereka juga datang, di pemakaman ini tinggallah Kenzo dan nataiel saja.

"Key harus senang ya disana, key nggak boleh lupain bunda," ucap Nataiel lalu mencium nisan di makam key.

"Papah sayang key, lihat nih masa bunda nangis, kalau suatu saat ketemu bunda, marahin aja bundanya," ucap Kenzo.

"Sayang udah ya, ayo pulang, kamu butuh istirahat," ucap Kenzo yang hanya dibalas anggukan oleh Nataiel.

Mereka pergi dari pemakaman, dan kembali ke apart, eh bukan ke apart, tapi kerumah Nataiel, memang acara melayat tadi dilaksanakan di rumah nataiel.

Saat tiba di kediaman nataiel, nataiel langsung masuk, saat di ruang tamu ia melihat keluarga dan teman-temannya berada disana, ia langsung memeluk sang mommy dengan sangat erat, dan ia kembali menangis.

"Udah ya sayang ikhlasin key," ucap sang mommy.

"Nata udah ya, nanti key malah sedih lihat kamu nangis," ucap Carel.

Kenzo berjalan mendekati Nataiel, ia melepas pelukan nataiel dengan sang mommy secara perlahan, lalu ia menggendong nataiel ala bridal style, dan membawanya ke kamar nataiel.

ia membaringkan Nataiel di ranjang, melepas sepatunya dan sepatu Nataiel.

Ia menidurkan diri disamping Nataiel, lalu ia peluk nataiel dengan sangat erat.

"Makan dulu ya," perintah Kenzo, yang dibalas gelengan lemas oleh nataiel.

"Yaudah kalau gitu langsung bobo," ucap Kenzo lagi.

Setelah memastikan anataiel benar-benar tertidur, ia turun ke bawah menemui keluarga dan teman-temannya, lalu ia duduk disamping papahnya.

"Kau harus kuat boy, kau harus menyemangati Nataiel," ucap sang papah.

Lalu kenzo langsung memeluk sang papah dan menangis, sudahlah ia sudah lelah menahan tangisnya di depan nataiel.

"Jangan bersedih seperti itu, bukan kan kau harus menjaga anak ku satu-satunya," ucap Daddy.

Kenzo melepaskan pelukannya, lalu menatap Daddy.

"Dad, maaf kan aku, aku tidak bisa menjaga mereka," lirih Kenzo.

"Tidak apa boy, ini bukan salahmu, ini sudah takdir, sudahlah sekarang kau makan," ucap Sang Daddy lalu dibalas gelengan oleh kenzo.

"Jangan egois bang, lu juga butuh makan buat rawat Nataiel," ucap Hera.

"Apa Nataiel masih boleh tinggal denganku?" tanyanya kepada Daddy.

"Aku sudah menitipkannya kepadamu."

Emang iel barang?

Mamah Kenzo berjalan dari arah dapur dengan satu piring dan gelas ditangannya, lalu ia menggantikan sang papah yang dan duduk disamping Kenzo, lalu ia menyuapi Kenzo.

Dimalam harinya, ia tidur di rumah nataiel, ia tidak tidur, ia hanya diam termenung.

TBC.

Gue balik.

Kangen nggak Sama author yang cantik membahana ini?

Nggak?,
Tega banget.

Bye

See you

Dadaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

Papay👋

Terima kasih
















𝐊𝐄𝐍𝐙𝐎-[𝐄𝐍𝐃]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang