Happy reading
Janlup votmentMaaf typo
..................
(Nanti disini ada janji suci gitu kan, terus gue nggak paham tentang itu, and gue nggak terlalu memfokuskan ni cerita ke agama)
ini adalah hari yang dinanti-nanti, pernikahan Kenzo dan Nataiel.
Nataiel berjalan menuju altar, digandeng Daddy disebelah kanannya.
"Jangan deg-degan sayang," ucap Daddy.
"Malu dad."
"Ngapain malu?, hm, udah tenang aja."
Mereka telah sampai tepat didepan Kenzo, Daddy menyerahkan tangan nataiel agar digandeng oleh Kenzo.
"Apakah engkau, Kenzo Ravindra Expansion, bersedia untuk menjadi pasangan hidup nataiel Adhesion untuk selamanya dalam senang maupun susah?" ucap sang pendeta.
"Saya bersedia, saya mengambil engkau nataiel Adhesion menjadi istri saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya; Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Tuhan," ucap Kenzo dengan lantang.
"Apakah engkau, Nataiel Adhesion, bersedia untuk menjadi pasangan hidup Kenzo ravindra Expansion untuk selamanya dalam senang maupun susah?" ucap sang pendeta.
"Saya bersedia, saya menerima engkau Kenzo Ravindra Expansion menjadi suami saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya; Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Tuhan," ucap Nataiel.
"Selamat, kalian sah menjadi sepasang suami dan istri," ucap sang pendeta.
Kenzo mencium kening Nataiel, lama, Kenzo meneteskan air matanya, bukan hanya Kenzo, tapi nataiel juga, mereka tidak menyangka ini semua akan terjadi, banyak pasang mata yang memperhatikan mereka, banyak tamu undangan yang merasa bahagia atas pernikahan mereka.
(Tema pernikahan yang dimaksud nataiel)
Nataiel dan Kenzo berdiri dipelaminan, banyak orang yang datang mengucapkan selamat kepada mereka, bahkan guru mereka.
"Masih lama?" tanya Nataiel.
"Capek?"
"iya, tapi laper."
"Ayok turun, aku ambilin makan."
"Boleh?"
"Boleh dong sayang," ucap Kenzo lalu turun dari pelaminan menuju meja teman-temannya, dan mendudukkan Nataiel di salah satu kursi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐄𝐍𝐙𝐎-[𝐄𝐍𝐃]✓
Teen Fiction𝐁𝐮𝐚𝐭 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐞𝐧 𝐛𝐚𝐜𝐚, 𝐜𝐮𝐦𝐚 𝐦𝐚𝐮 𝐛𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐡𝐞𝐫𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐝𝐚 𝐣𝐚𝐮𝐡 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐩𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚𝐧𝐲𝐚, 𝐛𝐨𝐨𝐤 𝐢𝐧𝐢 𝐡𝐚𝐛𝐢𝐬 𝐝𝐢𝐭𝐚𝐭𝐚 𝐮�...