34

3.3K 175 6
                                    

Happy reading

Janlup votment

Maaf typo

(Gue udah nemuin yang gue rasa kurang, ternyata ada part yang kebalik, kalau pas kalian baca ada alur yang lumayan nggak nyambung, mungkin gue salah naruh.)

..................

Sekolah telah dipulangkan, Kenzo dan Nataiel pulang ke apart untuk mengganti pakaian, dan mereka pergi ke butik milik saudara mommy nataiel.

"Tante," panggil Nataiel.

"Eh iel, makin imut aja kamu, ini calon kamu?, Ganteng banget," ucap kireyn, tante Nataiel.

"Punya iel Tan."

"iya-iya punya kamu, kalian duduk dulu, Tante ambilin baju kalian."

Mereka duduk di sofa tunggu.

"Nih, ini punya iel, ini punya Kenzo, sana dicoba dulu," ucap kireyn yang baru datang.

Setelah selesai fitting baju, nataiel dan Kenzo pergi ke mall.

"Kita ngapain kesini?" tanya Nataiel.

"Mau ngambil cincin."

"Cincin?"

"iya, awalnya mau dibeliin mamah, tapi Ken tolak, Ken mau cincin pernikahan kita, hasil dari kerja Ken."

"Sweet banget calon suami aku."

"Permisi, saya mau ambil pesanan atas nama kenrav," ucap Kenzo.

"ini kak."

"Suka?" tanya kenzo yang diangguki Nataiel.

"Pembayaran nya sudah semua kak?, Apa ada lagi?"

"Tidak, terima kasih," ucap Kenzo lalu menggandeng tangan nataiel dan keluar dari toko perhiasan itu.

"Harga?" tanya Nataiel.

"Apanya?"

"Harga cincinnya Ken."

"Murah kok."

"Pasti bohong, ini keliatan mewah banget."

"Murah sayang."

"Nggak perlu beli cincin yang semahal itu Ken."

"Gapapa, pernikahan adalah hal yang sakral, yang hanya dilakukan satu kali seumur hidup, kamu mau sesuatu?, Mumpung kita masih disini."

"Nggak ada."

"Gendong," ucap Nataiel sambil merentangkan tangan dan Kenzo langsung menggendong Nataiel ala koala, walaupun diperhatikan oleh banyak pengunjung mall.

Sebelum pulang, mereka memutuskan untuk makan disalah satu resto.

🐰🐰🐰

Kenzo dan Nataiel sesudah berada di apart, mereka sedang berbaring diatas kasur, dengan tangan kanan Kenzo sebagai bantalan nataiel dan tangan kiri Kenzo mengelus perut mulus nataiel.

"Sayang," panggil kenzo kepada Nataiel, tatapan Nataiel yang awalnya mengarah keperutnya yang dielus Kenzo, sekarang beralih menatap Kenzo.

"Kenapa?"

"Emm."

"Kenapa Ken?"

"Nanti malem izin keluar."

"Mau kemana?"

"B-balapan, tadi varel nge-chat kalau ada yang nantang aku balapan."

"siapa yang nantangin kamu balapan?"

"Deandra adiantum, orang yang selalu iri sama yang aku punya."

Mendengar jawaban dari kenzo, nataiel menunjukkan smirk tipisnya.

"ikut."

"Hah?"

"ikut, mau ikut, Ken boleh balapan kalau iel ikut, nggak ada penolakan."

"Nggak, kalau keluar malem pake motor, nanti kamu bisa sakit."

"Yaudah nggak usah pergi," rajuk Nataiel.

"Tap.."

"Kalau mau pergi ajak iel, kalau nggak, ya nggak usah pergi, tapi kalau kamu nggak pergi, pasti diremehin sama dia dan temen-temen nya kan?"

"Oke, nanti kamu ikut."

"Ken, pijitin, tangan aku sakit," rengek Nataiel.

"Siniin tangannya."

Kenzo memijit tangan Nataiel.

"Kenapa bisa sakit?" tanya Kenzo.

"Nggak tau, tiba-tiba sakit."

"Ken, mau pangku," pinta Nataiel.

"gimana aku mijit nya kalau kamu minta pangku."

"Ken, hiks, mau pangku."

Kenzo menghentikan pijitannya dari tangan Nataiel.

ia mengangkat tubuh nataiel agr duduk diatas pahanya, menghadap nya.

"Udah, jangan nangis, ntar dedeknya ikut nangis," ucap Kenzo sambil mendekap Nataiel.

Nataiel menduselkan wajahnya pada dada kenzo dengan masih sesenggukan.

"Udah, sini lihat wajahnya," ucap Kenzo sambil menjauhkan wajah Nataiel dari dadanya.

"Jelek," ejek Kenzo.

"Nggak, iel nggak jelek."

"Jelek, iel kalau nangis jelek, jadi, jangan nangis, biar nggak jelek."

"Nggak nangis, hiks"

"ini air matanya masih keluar."

"Hiks, air matanya nggak mau berhenti."

"Sayangnya Ken, uhhh gemes banget, pengen gigit pipinya."

"Jangan gigit."

"iya, nggak kok, sekarang mau apa?"

"Susu coklat."

"Biar Ken ambilin."

"ikut, tapi gendong."

"iya sayang."

Mereka berjalan keluar kamar menuju dapur, ralat, bukan mereka, tapi Kenzo berjalan dengan menggendong Nataiel.

Setelah mengambil susu coklat didapur, Kenzo mendudukkan dirinya di karpet berbulu depan tv, dengan Nataiel duduk dipangkuannya sambil minum susu coklat.

"Mau?" tawar Nataiel.

"Nggak, minum kamu aja."

"Ken."

"Kenapa?"

"Kenzo."

"Kenapa sayang?"

"Kenrav."

"Kenapa ndut?"

"Manggil aja hehe."

Kenzo hanya tertawa dengan semua tingkah absurd Nataiel.

TBC.

Gue balik.

Bye

See you

Dadaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

Papay👋

Terima kasih

𝐊𝐄𝐍𝐙𝐎-[𝐄𝐍𝐃]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang