Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba, yang menjadikan hari terakhir di masa putih abu-abu. Entah harus senang karena sudah menyelesaikan tiga tahun lamanya bersama dengan murid-murid SHS lainnya, atau malah merasa sedih karena akan berpisah.
Namun tetap saja, hari puncak ini ditunggu oleh semua orang. Segala macam perasaan menyatu padu pada hari besar bagi tahun terakhir untuk anak SHS ini.
Suasana auditorium SHS begitu tenang, seolah semua hadirin yang ikut serta pada acara kelulusan ini menikmati segala rangkaian acara yang tengah berlangsung.
Terdapat dua kursi yang berbeda, sebelah kanan adalah kursi untuk para anak tahun ke-3 yang pada hari ini dinyatakan sebagai alumni SHS, dan di sebelah kanan adalah orang tua mereka yang menyempatkan untuk hadir pada acara kelulusan saat ini.
Semua anak tahun ke-3 memakai warna baju yang seragam, yakni memakai kemeja berwarna putih dengan tuxedo berwana hitam atau berwarna abu-abu.
Di luar auditorium, tak kalah banyak orang yang datang, entah dari anggita SHS nya sendiri, para alumni atau dari sekolah lain yang menyengajakan untuk hadir pada kelulusan temannya.
Acara kelulusan sudah selesai, semua anak tahun ke-3 yang lulus sudah mendapatkan medali pada leher mereka.
Lisa berjalan keluar dari auditorium bersama dengan Donghyuk yang berada di samping kirinya dan Bambam yang ada di samping kanannya, sedangkan orang tua mereka berbincang sembari berjalan menuju keluar dari auditorium juga.
Setelah keluar dari auditorium, terasa bahwa suasananya langsung berubah menjadi lebih ceria dibandingkan dalam auditorium yang kesannya lebih tenang.
Lisa beralih untuk menghampiri kedua orang tuanya dan berfoto bersama pada photobooth yang sudah disediakan oleh sekolah dan kemudian berfoto juga dengan Donghyuk dan Bambam.
Tak lupa dengan Jungkook, Bobby dan Eunwoo yang langsung menghampiri ketiganya dan berfoto bersama. "Ih woi! Parah banget fotbar nggak ngajak!" Ucap Bobby dengan kesal, langsung berdiri di samping Donghyuk.
Selesai mengambil foto secara formal, Lisa menolehkan wajahnya saat mendengar seseorang memanggil namanya dengan suara khas yang terdengar lebih nyaring.
"KAK LISAAA!!" Panggil Jaemin dengan suara keras nan nyaring dari jarak yang sebenarnya tidak begitu jauh, lelaki manis yang menjadi tetangganya sejak ia SMP itu menghampiri Lisa dan yang lainnya sembari membawa buket bunga yang tidak terlalu besar, namun Jaemin hapal betul kalau Lisa sangat menyukai bunga baby breath.
Jaemin memberikan buket yang ia bawa pada Lisa, "Kak, lo beneran jadi ke Semarang, 'kan? Gue denger dari Bunda kalo lo bakal pindah abis kelulusan. Jahat banget lo mau ninggalin gue?! Nanti kalo gak ada lo, gue gimana? Yang jadi kakak cewek gue satu-satunya walaupun nyebelin siapa selain lo? Lo tega Kak, buat ninggalin gue?" Ucap Jaemin, ekspresi wajahnya langsung berubah menjadi sendu dari sebelumnya yang ceria.
Bukan hanya suasana hati Jaemin yang berubah, tapi suasana diantara mereka semua ikut berubah karena tersadar akan perkataan Jaemin pada Lisa.
Lisa yang tersadar akan berubahnya suasana di sekitarnya, membuat ia segera menepuk-nepuk bauu Jaemin dengan pelan sembari memperlihatkan cengiran lebar khas dirinya. "Ih, apasih lo, Jem. Lebay deh, udah ah seneng-seneng dulu sama gue, sedihnya belakangan aja. Harinya cerah gini mau lo jadiin duka?" Tanya Lisa, matanya membentuk eye smile yang terlihat menggemaskan.
Tanpa aba-aba, Jaemin yang lebih tinggi dari Lisa langsung memeluk Lisa dengan pelukan erat, seolah mengisyaratkan kepada perempuan bermata bulat itu agar tidak pergi secepatnya dari Jakarta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Crush! [Local AU] | END ✓
Fanfiction- "Dih, Wibu!" -Jungkook. "Brisik lo, Penboy." -Lisa. - Tentang Lisa, si cewek yang dunianya dipenuhi oleh lelaki dua dimensi, terjebak oleh masa lalunya sendiri. Juga tentang Jungkook, lelaki bergigi kelinci yang selalu saja mengibarkan bendera pe...