35,01. Beng-beng

799 92 9
                                    

Hari-hari ospek berjalan dengan sebagaimana mestinya, jangan pernah bayangkan ospek yang Lisa lalui menjadi ospek dengan penindasan dan hari penuh penderitaan, ospek kampus angkatannya berbeda.

Tidak ada lagi suara bentakan seperti yang biasanya ia dengar dari cerita orang-orang, hanya saja Komisi Disiplin memang memiliki aura yang sangat menegangkan saat ruang dan waktu diambil alih oleh mereka.

Pukul lima sore hari ini, Lisa dan seluruh peserta ospek yang merupakan mahasiswa baru berkumpul di luasnya lapangan utama kampus, karena adanya evaluasi dari tugas-tugas yang sudah diberikan sebelumnya.

Mata bulatnya menangkap sosok tubuh tegap yang berdiri tepat di paling tengah antara member lain, dengan rambut gondrong yang tidak mengurangi kadar ketampanannya, dan jangan lupakan pembawaannya yang begitu dingin.

Lelaki yang Lisa tatap adalah Christian Yu yang kerap disapa Ian, Ketua dari Komisi Disiplin ospek kali ini. Walaupun pembawaannya yang saat ini sangat dingin, teman kelompoknya sempat beberapa kali membicarakan Ian bahwa lelaki itu merupakan cassanova anak teknik.

"Sore ini, jadi evaluasi terakhir untuk ospek sebelum ospek ditutup. Yang eval bukan gue, tapi Zico. Kalo ada pertanyaan, tanyain di akhir eval." Ujar Ian dengan suara dingin, yang selanjutnya berjalan memasuki barisan peserta untuk memeriksa peserta sembari dengan Zico yang juga sebagai member Komisi Disiplin, mulai menyebutkan evaluasi.

Sialnya, kelompok Lisa benar-benar berada di tengah lapangan, sehingga saat Ian masuk ke dalam barisan peserta, otomatis langsung berpandangan dengan kelompoknya.

Mata Lisa menatap lurus pada Zico, sampai tanpa sadar Ian sudah berada di hadapannya sembari memperhatikan nametagnya yang menggantung.

"Nametag lo benerin." Ucap Ian, membuat Lisa sedikit tersentak dan segera melihat nametagnya yang ternyata memperlihatkan bagian belakang.

Setelah membenarkannya, Ian tak langsung pergi ke barisan selanjutnya tetapi malah terdiam sembari membaca isi nametag Lisa.

Lisa merasa keringat dingin mulai jatuh dari pelipisnya, sampai Ian menatapnya sembari berucap dengan pelan. "Lo, ikut gue sekarang."

Lisa menurut, mengekor pada Ian yang lebih dulu jalan ke belakang barisan dan berhenti pada belakang lapangan yang terdapat gazebo kecil, lalu mempersilahkan Lisa untuk duduk di sampingnya.

Lisa duduk dengan keki dan memberi Ian jarak.

"Ada yang lo kenal nggak disini?" Tanya Ian, tanpa menoleh sedikitpun pada Lisa.

Lisa menelan salivanya dengan kasar sebelum menjawab, "Panitia atau peserta, Kak?" Tanya Lisa, memastikan terlebih dahulu.

Ian menjawab dengan singkat, "Siapapun."

Lisa meremas jarinya pelan, "Baru kenalnya sama anggota kelompok sendiri, Kak." Ucap Lisa, sedikit ragu.

Ian menoleh dan menatap ke dalam mata Lisa, "Lo gak tau gue siapa? Yang lagi ngomong di depan sana? Ketuplak?" Seruntut pertanyaan membuat Lisa merasa tengah dipojokkan.

Ian menghela napas sebentar, "Coba, nama gue siapa?" Tanya Ian sembari memasukkan nametagnya ke dalam saku alamamater.

Lisa menatap Ian dengan ragu, "Kak Christian Yu dari Fakultas Teknik, jurusan Teknik Arsitektur, angkatan 2019." Jawab Lisa dengan lengkap.

"Nah itu tau, santai aja deh sama gue. Gak usah keki gitu, gue gak mau ngapa-ngapain, cuma mau ngobrol." Ucap Ian, membuat Lisa terkekeh pelan dengan tanggung.

"Apa lo lebih milih berdiri di lapangan?" Lanjut Ian, membuat Lisa menggeleng pelan.

"Enggak Kak, mending duduk." ujar Lisa dengan jujur, mampu membuat Ian tertawa keras dan mungkin tawanya sedikit terdengar ke sisi lapangan bagian belakang.

Tangan Ian bergerak menyeka air matanya pada ekor matanya sebab tertawa keras tadi, "Lo disuruh bawa Beng-beng dua, 'kan?" Tanya Ian.

Lisa hanya mengangguk sebagai respon, sebab keduanya saling berpandangan jadi untuk apa ia mengatakan iya lagi.

"Gue kasih tau nih, ntar abis eval bakal ditutup dulu acaranya sama Ketuplak. Abis ditutup, lo nanti suruh makan Beng-beng yang lo bawa, satunya lo kasih ke panitia." jelas Ian, "Nanti, Beng-beng yang lo bawa kasih ke gue, ya." lanjutnya.

Lisa mengernyitkan dahinya karena mempunyai beberapa pertanyaan yang muncul, "Kalo nggak dikasih ke Kakak, gimana?" Tanya Lisa.

"Gue panggil ke depan pake mic." jawab Ian dengan enteng, membuat Lisa bergidik dengan horor.

"Emang Beng-beng dikasih ke panitia buat apa?" Tanya Lisa lagi.

Ian tersenyum miring, "Ntar juga lo tau." hanya itu yang keluar dari mulut Ian dan sama sekali tidak memberi petunjuk lainnya untuk Lisa.

" hanya itu yang keluar dari mulut Ian dan sama sekali tidak memberi petunjuk lainnya untuk Lisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Side Story: College's Life to be continue...
(Un)comfortable Things, is You. Chapter 01 (35,01 Beng-beng 🍫) completed.

Crazy Crush! [Local AU] | END ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang