Mata bulat Lisa sudah memandang satu foto dalam postingan Instagram untuk keberapa kalinya, akun yang sekarang ia buka sudah beberapa kali ia buka sebelumnya, bahkan untuk profile picture, jumlah followers dan following, postingan, highlights, dan tagar dari akun tersebut sudah sering ia lihat.
Saat ini, ia tengah memandang foto yang baru saja diupload beberapa jam lalu. Foto yang diupload secara sekaligus itu sepertinya dalam rangka acara kampus.
Matanya menatap tiap inci wajah yang menjadi sorotannya, dan juga wajah-wajah lain yang terlihat sangat asing.
Perempuan yang ia tatap mempunyai mata bulat yang lebar dengan wajah yang terlihat menggemaskan karena terpadukan oleh pipi chubby perempuan tersebut.
Ia terlihat memakai kaos yang seragam dengan beberapa orang lain, dan foto yang diambil di tengah-tengah konser. Bahkan Jungkook ada disana, dalam frame foto yang sama walaupun lelaki tersebut tidak memakai stelan yang serupa.
Entah berapa lama atau berapa kali ia lihat pun, perempuan berpipi chubby itu memang sangat memikat, selain menggemaskan ia terlihat cantik.
Emang ya anak UI diisi sama orang cakep-cakep yang IQnya diatas rata-rata. Batin Lisa sembari menghela napas pelan.
Ponselnya mendapat pesan baru yang masuk dari aplikasi chat Line, pesan baru tersebut dari Jungkook. Padahal Lisa belum membalas pesan lelaki itu yang sebelumnya sebab ia merasa sedikit... Dalam suasana hati yang kurang bagus.
Ia sedikit kesal karena Jungkook tidak memberitahunya bahwa lelaki itu akan pergi nonton konser yang menjadi acara kampus lelaki bergigi kelinci tersebut, tapi kalau dipikir-pikir lagi, Lisa hanaya beberapa kali memberitahu Jungkook bahwa ia akan pergi ke acara kampus bersama Ian.
Lisa segera menaruh ponselnya dan mengusap wajahnya dengan kasar, "Ah, jurnal gue ke pending lagi sama overthinking gak jelas." monolognya, dengan wajah yang ditengadahkan menghadap langit-langit kamarnya.
Sekali lagi, ponselnya berbunyi tanda notifikasi baru dari aplikasi chat Line.
Tanpa melihat siapa pengirimnya, jemari Lisa bergerak untuk membuka aplikasi chat Line, kemudian memencet tanda telfon pada roomchatnya dengan Jungkook.
Baru beberapa detik membuat panggilan keluar, suara Jungkook dengan lingkungan yang sedikit berisik memasuki indera pendengarannya.
[Halo? Kenapa Lis?]
Lisa terdiam sejenak, "Lo lagi di luar?" Tanyanya, menimpali pertanyaan Jungkook dengan pertanyannya.
Terdengar ringisan pelan dari seberang sana, [Eh iya, sorry gue lagi rapat internal. Gue ke tempat yang lebih sepi dulu.]
Setelah mengucapkan itu, belum sempat Lisa memberikan responnya, ia mendengar percakapan singkat antara Jungkook dan anggota lain yang ada di sekitar lelaki bergigi kelinci tersebut.
[Eunha?] Tanya seseorang dari seberang sana
[Bukan.] jawab Jungkook
"Gak perlu, gue matiin telfonnya. Lo lanjut aja." ucap Lisa, langsung memencet tombol pengakhiran panggilan tanpa mendengarkan suara Jungkook lagi.
Namun belum ada sepuluh detik, Jungkook kembali menelfonnya membuat Lisa mau tak mau mengangkat sambungan telfon tersebut.
[Kenapa? Jangan end call tiba-tiba gitu ah, udah makan?]
Lisa terdiam, lagi dan lagi Jungkook bersikap seperti ini, lelaki bergigi kelinci itu terlalu baik untuknya, pikirnya. "Udah, gue udah makan." ucap Lisa dengan suara yang pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Crush! [Local AU] | END ✓
Fanfic- "Dih, Wibu!" -Jungkook. "Brisik lo, Penboy." -Lisa. - Tentang Lisa, si cewek yang dunianya dipenuhi oleh lelaki dua dimensi, terjebak oleh masa lalunya sendiri. Juga tentang Jungkook, lelaki bergigi kelinci yang selalu saja mengibarkan bendera pe...