Waktu berjalan seolah begitu cepat, kelulusan bagi kelas 12 hanya tinggal beberapa bulan lagi bahkan kurang dari 3 bulan, hal yang saat ini dapat dilakukan oleh anak-anak tahun terakhir adalah menikmati masa SMA nya dengan sebaik mungkin dan belajar semaksimal yang mereka bisa agar mendapatkan hasil yang diinginkan.
Namun, tak dapat dipungkiri juga bahwa tahun terakhir mereka pada SMA akan segera berakhir dan itu membuat mereka merasa sedih. Kalau boleh memilih, menetap pada masa SMA untuk jangka waktu yang sangat sangat panjang adalah keinginan bagi semua anak kelas 12.
Lantaran, menurut mereka, masa SMA itu masa-masanya remaja yang beranjak dewasa. Mereka merasa kebebasan adalah segalanya dan hak semua orang. Kebebasan untuk bermain, belajar dan melakukan aktivitas yang mereka sukai.
Walaupun banyak tugas dan antek-anteknya, tetap saja, masa SMA adalah masa terbaik untuk proses tumbuh kembang menjadi seorang manusia dewasa. Karena pada putih abu ini, kita diperlihatkan dan diperkenalkan oleh patah hati karena cinta, euforia yang tiba-tiba muncul karena mendapatkan atensi dari seseorang yang disukai, jangan lupakan pula persaingan ketat yang terjadi antar kelas.
Banyak yang lebih setuju bahwa masa SMP itu masa-masa indah yang tak dapat tergantikan, namun hal itu berbeda menurut siswa dan siswi dari SHS. Semua yang terjadi di SHS seolah tidak dapat tergantikan oleh apapun, waktu yang terlewatkan pun terasa amat sangat berharga.
Entahlah, perasaan itu melambung tinggi-tinggi dan membawa hal-hal positif ke sekitarnya. Perasaan yang dialami oleh sebagian orang, menyebar menjadi hampir seluruhnya merasakan hal yang sama.
Lisa, perempuan berambut sebahu itu menatap pada layar ponselnya untuk waktu yang cukup lama, bibirnya tertarik ke atas membentuk sebuah lengkungan tipis yang terlihat sangat tulus, matanya menyiratkan kebahagiaan, kesedihan dan kenangan yang menjadi satu padu.
Ia melihat foto dirinya dan seluruh anggota kelas 12 IPA 5 yang benar-benar lengkap, semua orang di dalam foto terlihat tersenyum lebar bahkan ada pula yang memperlihatkan deretan gigi yang rapih.
Mata Lisa memandang satu persatu wajah dalam foto tersebut, seolah berusaha untuk membuatnya terus mengingat bahwa inilah wajah-wajah yang bersamanya selama tiga tahun terakhir yang menemaninya dalam suka dan duka.
Foto yang tengah Lisa pandang adalah foto terbaru yang diambil setelah kelasnya menjadi petugas upacara pada hari senin, semester lima lalu.
Lisa jadi menghela napas pelan, menutup ponselnya dan mengangkat kaleng susu Milo untuk di minumnya. Malam ini, ia bersama dengan Bambam, Donghyuk dan Jungkook berada di rumah Donghyuk yang memiliki halaman rumah yang luas.
Keempat orang itu mempunyai agenda untuk belajar bersama pada malam sabtu ini, berniat untuk mengajak Eunwoo namun lelaki itu bilang tidak dapat keluar pada malam sabtu minggu ini, sedangkan Bobby mempunyai janji dengan pacarnya sehingga hanya mereka berempat lah disini.
Lisa duduk sendiri di bagian karpet tanpa meja, ia meminum Milo nya setelah merenungi perpisahan yang akan terjadi tak lama lagi antara dirinya dengan teman-teman kelasnya.
Donghyuk dan Jungkook sibuk berkutat dengan kertas mereka, sedangkan Lisa dan Bambam memberikan waktu beberapa menit untuk beristirahat sejenak. Namun, Bambam malah menonton MotoGP pada ponselnya sembari tertidur di atas karpet yang luas ini.
Lisa tersadar dari lamunannya sendiri karena tiba-tiba saja Jungkook duduk di sebelahnya dengan jarak dekat, lelaki bergigi kelinci yang saat ini memakai kacamata belajarnya itu meneguk Coca Cola yang sempat ia beli.
Lelaki bergigi kelinci itu meneguk Coca Colanya dengan santai, seolah tengah duduk sendiri tanpa ada siapapun di sampingnya. Padahal, bahunya dengan Lisa hampir saja menempel saking dekatnya posisi duduk mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Crush! [Local AU] | END ✓
Fiksi Penggemar- "Dih, Wibu!" -Jungkook. "Brisik lo, Penboy." -Lisa. - Tentang Lisa, si cewek yang dunianya dipenuhi oleh lelaki dua dimensi, terjebak oleh masa lalunya sendiri. Juga tentang Jungkook, lelaki bergigi kelinci yang selalu saja mengibarkan bendera pe...