35,03. Something Addicted

516 66 1
                                    

Lisa terdiam sejenak, matanya terfokus pada kalimat soal yang ada pada tabletnya, ia masih mencerna apa saja celah yang perlu ia ketahui untuk menjawab soal matematika dasar dari dosennya ini, sedikit rumit padahal hanya matematika dasar pelajaran SMA, tetapi berbeda jika bentuk soalnya adalah soal analisis studi kasus.

Sore ini, Lisa berada di kantin belakang kampus, terduduk sendiri sebab ia tidak ingin menganggu aktivitas temannya dengan mengajaknya untuk pergi ke kantin belakang bersamanya, lebih tepatnya belum berani.

Ia terduduk di meja bulat kecil yang berada di ujung kantin, dengan satu kursi kosong di hadapannya.
Alisnya semakin bertaut saat ia mencoba untuk lebih mendalami studi kasus yang diberikan. Ketika tengah fokus-fokusnya, suara seorang lelaki yang tepat berada di hadapannya membuat ia tersentak keras karena terkejut.

"Lo lagi ngerjain apasih?" Tanya Ian, lelaki itu sudah duduk di depan Lisa tanpa permisi sama sekali.

Lisa melebarkan matanya, menatap Ian dengan horor karena sangat terkejut. Ia menghembuskan napas panjang, mengelus dadanya dengan pelan berusaha menetralkan dirinya yang kaget. "Statistik." jawab Lisa singkat, tatapannya kembali beralih pada tablet yang ada di tangannya.

Ian menggeser kursinya jadi tepat di samping Lisa, ikut membaca studi kasus yang nampak di layar tablet Lisa. "Oh studi kasus gini, dosen lo siapa emang?" Tanya Ian dengan santai, memang makanan sehari-hari anak teknik makanya ia bisa sesantai itu.

"Pak Aji, tapi yang ngajar asdosnya." jawab Lisa tanpa menoleh untuk menatap Ian, "Kak, lo jangan deket banget gini sih. Jadi bahan perbincangan nantinya." lanjut Lisa.

Ian terdiam sebentar dan kemudian malah tertawa terbahak, "Siapa yang ngomongin sih, Lis? Lo takut banget digosipin bareng gue? Kenapa? Gue udah ganteng banget gini." ujar Ian dengan percaya diri.

Lisa melengos keras, ia sudah mulai berbicara non formal dengan Ian dan tidak kaku lagi sebab pembawaan lelaki itu begitu santainya. "Emang cassanova pedenya tinggi banget." cibir Lisa.

Ian kembali tertawa atas respon yang Lisa berikan, lalu seolah teringat sesuatu ia segera membuka paperbag berwarna cokelat polos dan memberikan Lisa minuman kaleng rasa buah pir.

"Lo suka Olatte, 'kan?" Tanya Ian, menyodorkan minuman dingin tersebut pada Lisa membuat Lisa memandangnya dengan aneh dan sedikit mengerikan.

Tangan Lisa mengambil kaleng Olatte biru yang Ian berikan dan berucap dengan tatapan horor pada Ian, "Kok lo tau sih, Kak?" Tanya Lisa.

Ian memasang wajah congkak, "Apasih yang gak gue tau?" Tanya Ian.

Lisa mendengus malas karena sifat Ian yang mulai pada percaya dirinya yang tinggi itu, tak berniat memberikan tanggapan lain dan kembali pada studi kasus yang sedari tadi belum terpecahkan.

Ian mengeluarkan kaleng lain berwarna merah muda, yaitu Olatte rasa peach dan segera membuka serta meneguknya sampai sisa setengahnya.

Lisa memandang Ian dengan aneh, "Dih, minum juga lo? Sejak kapan?" Tanya Lisa, memandang Ian dengan aneh karena suka dengan Olatte, apalagi lelaki bertubuh tegap itu memegang kaleng berwarna merah muda jatuhnya terlihat menggelikan.

"Emang kenapa? Ada Undang-Undangnya gue gak boleh minum Olatte dan peraturannya yang boleh cuma cewek aja?" Tanya Ian dengan tatapan menjengkelkan.

Lisa hanya memutar bola matanya malas, sifat narsis kakak tingkatnya ini kembali.

Merasa Lisa tidak akan memberikan respon lebih, Ian melanjutkan ucapannya dengan hal yang terdengar menggelikan namun... Kenapa terasa sedikit mendebarkan dan mampu memberi semburat merah kecil?

"Segala hal yang lo suka, itu jadi sesuatu yang candu buat gue, Lis." ungkap Ian, mampu membuat Lisa terkejut mendengarnya, selama beberapa detik ia berusaha mencerna maksud dari perkataan Ian yang sesungguhnya, sampai ia menoleh dan menatap ke dalam mata kopi milik Ian yang terlihat begitu serius tanpa keraguan.

Lisa segera mengalihkan tatapannya ke arah layar tabletnya, wajahnya sedikit merona mendengar ucapan Ian yang sebenarnya terdengar menggelikan.

"Kak, kayaknya rambut lo perlu dipotong deh." ujar Lisa, melenceng dari pembicaraan mereka sebelumnya.

Ian mengernyitkan dahinya, "Ngalihin topik ya lo, bingung harus nyikapin gimana atau lagi salting?" Goda Ian sembari terkekeh pelan.

Ian mengernyitkan dahinya, "Ngalihin topik ya lo, bingung harus nyikapin gimana atau lagi salting?" Goda Ian sembari terkekeh pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Side Story: College's Life to be continue...
(Un)comfortable Things, is You. Chapter 03 (35,03 Something Addicted 🧃) completed.

Crazy Crush! [Local AU] | END ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang