21. Meet Him by Accident or Chance (?)

882 154 6
                                    

Malam sabtu kali ini terasa sangat ramai, Lisa yang merasa jenuh tinggal di rumah dan butuh udara segar pun memberikan Bambam pesan, mengajak lelaki itu untuk pergi bersamanya, setidaknya hanya berjalan-jalan saja atau bahkan sekedar makan pecel ayam.

Namun Bambam tak dapat pergi dan mengiyakan ajakan Lisa, lantaran lelaki berambut middle part itu masih diare.

Lisa jadi berdecak pelan, ia tidak tahu siapa yang dapat ia ajak jalan malam ini selain Bambam. Jarak rumah Rose dengannya benar-benar jauh, seolah terbentang dari ujung ke ujung lagi.

Alhasil, saat ini ia berjalan di trotoar jalan, keluar dari komplek sembari mendumel pelan namun tetap mebikmati lalu-lalangnya kendaraan dan juga angin malam. Terlebih lagi, ia hanya memakai sendal jepitnya berwarna hitam, dengan celana pendek berwarna abu-abu muda diatas lutut, baju pendek berwarna hitam dan jaket dengan resleting yang disengajakan terbuka berwarna abu-abu muda.

Tangan kanan Lisa memegang ponselnya yang sama sekali tidak memiliki paket internet dan juga pulsa sama sekali. Ia hanya membeli pulsa beberapa bulan sekali agar kartunya tidak dalam masa tenggang. Namun kali ini memang sudah habis.

Lisa berjalan pelan, tak tau harus kemana dan apa yang harus ia lakukan, ia hanya ingin berjalan santai seperti ini, menikmati waktunya untuk sejenak saja.

Perutnya terasa lapar karena ia belum makan sedari siang, membuatnya memeriksa sekitarnya dan ternyata masih sedikit jauh dari pecel ayam langganannya.

Tatapan matanya kembali menunduk, menatap ponselnya yang sedikit bergetar dan memperlihatkan pesan masuk yang Mamanya kirim.

Karena terlalu fokus pada ponsel, membuatnya tak sadar akan jalan dihadapannya dan dengan tak sengaja, dahinya menabrak punggung lebar seseorang yang mampu membuatnya mengaduh kesakitan, campur dengan kaget.

Lisa segera berdiri tegak dengan tangan kanan memegang dahinya, yang ia tabrak terlihat rapi menggunakan stelan jas membuatnya segera menundukkan wajahnya seraya berucap, "Maaf! Saya salah karena tidak memperhatikan jalan." Ucap Lisa dengan formal, sama sekali tidak berani menatap lelaki dihadapannya.

Namun lelaki di hadapannya itu malah terkekeh pelan dengan santainya dan memberikan respon atas ucapan Lisa, "Iya nggak papa. Lain kali, jangan terlalu fokus maen hp, gimana coba kalo kamu kecopet atau kena hipnotis? Bahaya." Ucap lelaki itu.

Lisa memberanikan diri untuk mendongak, matanya langsung menangkap sosok pria dewasa yang tampan, menggunakan turtle neck berwarna putih gading dan dibalut dengan stelan jas, benar-benar pria dewasa idaman.

Ah tolong, hanya menatap wajah pria dewasa yang ia tabrak saja mampu membuat wajahnya terasa panas, jantungnya berdegup dengan kencang dan juga tangannya terasa dingin, padahal sebelumnya tidak seperti itu.

Lamunanya tersadar kala pria di hadapannya ini melambaikan tangannya seraya memanggilnya dengan sebutan, "Hey".

Lisa kembali pada kesadarannya, "Eh, maaf Om!" Ucap Lisa yang kemudian merutuki mulutnya karena menyebut pria dewasa di hadapannya ini dengan sebutan Om, takut-takut pria itu tersinggung.

"Kamu masih SMA, ya? Kenapa sendirian di jalan begini? Nggak bisa pulang?" Tanya pria dewasa itu dengan suara berat yang khas.

Aduh, kenapa Lisa malah semakin merasa jatuh cinta pada pria dewasa di hadapannya ini? Padahal notabenenya pertanyaan itu hanya dilontarkan sebagai bentuk kepedulian. Tapi bagaimana jika ternyata Lisa hendak diculik... Dan dijadikan sugar baby... OH TIDAK!

Lisa menggelengkan kepalanya tegas karena pikirannya yang me-langlang buana mengarungi samudera.

Pria dewasa itu menatap Lisa dengan tatapan mengernyit tidak paham, kenapa Lisa tiba-tiba menggeleng atas pertanyaanya?

Crazy Crush! [Local AU] | END ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang