Chapter 9

838 108 8
                                    

Pagi harinya Moonbin bangun dengan muka kusut dan mata yang sembab. Setelah membersihkan tubuhnya Moonbin membereskan barang-barangnya dan segala keperluanya untuk kembali ke Seoul.

Tok tok

Seorang pelayan datang dengan sebuah troli berisikan sarapan pagi ini. Satu set makanan ala Eropa langsung tersaji di meja. Moonbin mulai makan dengan tenang ketika pelayan tersebut telah beranjak pergi. Tepat pukul 8.15 namja cantik itu keluar dari kamarnya menuju mobil sewaan yang sudah terparkir di loby depan. Moonbin berhenti di depan pintu mobil itu dirinya sedikit takut untuk membukanya.

Cklek

"Silahkan masuk tuan Kim"

Tiba-tiba pintu itu terbuka dari dalam oleh sopir yang menjemputnya kemarin. Mau tak mau akhirnya Moonbin masuk juga.

"Apakah anda baik-baik saja?" tanya sopir itu terlihat khawatir.

'Ye. Kenapa anda bertanya demikian?'

"Ah ani. Soalnya semalam telah ditemukan tiga orang yang babak belur di pinggir pantai. Selidik punya selidik ternyata ketiga orang itu adalah sindikat pemerkosa yang biasanya selalu mengincar yeoja cantik yang sedang liburan di sini. Mereka akan memperkosa korbanya beramai-ramai dan merekamnya kemudian memposting videonya ke situs-situs porno. Tidak jarang juga mereka menggunakan video itu untuk memeras si korban"

'Tapi apa hubunganya dengan saya?'

"I-Itu karena tadi malam saya dan teman-teman saya yang menangkap mereka setelah tuan Jung menghajar mereka tanpa ampun. Salah satu dari pemerkosa itu adalah orang yang berbicara dengan anda di festival kembang api"

DEG

Moonbin merasa kepalanya mendadak pusing. Jadi tadi malam...

Cklek.

Brakk!

"Jalan"

Suara bass Yunho terdengar sedikit parau. Pak sopir yang mendengar perintah Yunho langsung menancap gas menuju airport karena memang pesawat mereka akan berangkat jam 9 tepat. Perjalanan menuju airport berlangsung dengan mengheningkan cipta. Yunho memilih untuk sibuk dengan I-padnya sedangkan Moonbin hanya diam dan menunduk sambil memainkan jari-jarinya yang ada di atas pahanya. Sesekali namja cantik itu mencoba melirik ke arah bosnya yang tampak sibuk dengan dunianya sendiri.

Pelipis kiri Yunho masih memar dan membiru, sedangkan bibirnya terlihat membengkak dan terluka namun sudah mengering. Moonbin meremas note yang ada di tanganya dengan kuat. Entah mengapa dirinya seolah menjadi orang yang jahat sekarang.

Ottokhae?

.

.

.

Aura canggung masih menyelimuti Yunho dan Moonbin bahkan sampai mereka berada di dalam pesawat. Yunho langsung saja tidur ketika pantat mereka menyentuh kursi penumpang dan baru bangun ketika makan siang tiba.

"Selamat siang dan selamat menikmati"

Moonbin tersenyum kepada seorang pramugari yang baru saja mengantarkan makan siang mereka. Namja cantik itu kemudian mengambil sumpit yang telah disediakan dan mengambil potongan daging panggang yang sedari tadi menggodanya.

'Eummmhh mashita~~ hihihi~'

Namja berkulit putih itu terus saja memasukan makanan ke dalam mulut mungilnya. Makanan dari pesawat mewah memang selalu jjjjaaaaa~ng!

"Urrgh! Ssshhh...."

Moonbin menoleh ke arah kiri dan melihat Yunho yang sedang mengusap bibirnya dengan tisu. Namja tampan itu menyentak sumpitnya begitu saja ketika bibirnya terasa perih hingga dia tidak bisa makan. Namja Jung itu kemudian mengambil air putih kemudian meminumnya pelan-pelan. Ck~menyebalkan.

MAGENTA *COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang