Chapter 11

884 106 19
                                    

Flashback

.

"Jadi kau yang bernama Kim Jaejoong?"

"N-ne Mrs Jung"

Hmm tidak buruk

.

.

"Apa yang kau dapatkan Taecyeon-ssi?"

Aku memandang namja berbadan tinggi besar dengan pakaian serba hitam yang ada di depanku. Namja tersebut adalah Ok Taecyeon, seorang detektif swasta yang kubayar untuk menyelidiki kasus kecelakaan Yunho.

"Saya sudah menyelidiki kecelakaan tuan muda Yunho namun tidak ada hal yang aneh. Keadaan mobil tuan muda juga sangat baik dan tidak ada rekayasa tangan manusia dalam kecelakaan ini. Hanya saja.."

"Hanya saja apa?" tanyaku tak sabar

"Kecelakaan ini terjadi karena tuan muda menghindari seorang pengendara sepeda yang tiba-tiba lewat di depanya. Hal ini membuat tuan muda memutar haluan dan akhirnya bertubrukan dengan sebuah mobil container yang melaju cepat dari arah berlawanan"

"Saya juga sudah mendapatkan identitas orang tersebut. Namanya Kim Jaejoong, 21 tahun, seorang mahasiswa seni Universitas Toho"

Deg

.

.

Kulihat dirinya yang sedang membersihkan daun bawang dengan serius. Saat ini kami sedang berada di dapur untuk memenuhi permintaan umma yang menginginkan kami membantunya memasak. Aku benar-benar ingin mencakar wajah cantik itu dengan tanganku sendiri. Namja ini telah merusak semuanya. Yunho bahkan melamarnya sebagai istri dan sebagai seorang umma aku tidak mau jika Yunho menikah denganya. Karena namja inilah yang menyebabkan putraku itu buta. Tapi aku memiliki rencana lain untuknya.

"Kau akan tetap melakukan pernikahan ini sebagai Park Karam dan menjalaninya hingga Yunho mendapatkan donor mata. Jika kau menolak kau akan kembali menjadi gelandangan di musim yang dingin ini bersama ibumu yang sakit-sakitan itu. Oh dan jangan lupa, kau adalah sosok Park Karam saat ini. Jangan sekali-kali kau berpikiran untuk jatuh cinta kepada Yunho. Karena namja miskin sepertimu tidak pantas untuknya"

.

.

"Tidakah kau mengantuk?"

Aku memandang wajah tampan suamiku yang sedang memandangku dengan lembut. Kami baru saja bercinta setelah sebelumnya bertengkar masalah menantu palsuku.

"Masih marah?"

Aku menggelengkan kepalaku yang tengah bersender di dadanya. Sebenarnya aku masih sebal namun tentu saja aku tidak mengakuinya.

"Percayalah padaku sayang, Jaejoong tidaklah seperti yang kau pikirkan. Anak itu sangat polos dan berhati mulia. Dia adalah pilihan terbaik untuk anak kita. Setidaknya berikanlah kesempatan padanya"

Aku hanya menelusupkan kepalaku di ceruk leher suamiku dan memeluknya tanpa menjawab ucapanya. Sungguh...hatiku belum bisa menerima semuanya.

.

.

Setelah itu aku mulai berusaha untuk menerima kehadiran namja itu. Kuakui namja itu memang membawa dampak yang baik bagi uri Yunho. Dia sudah membuat Yunho kembali berjalan dan aku juga mendapati jika putra pertamaku itu sering tersenyum sekarang.

Seperti saat ini aku tengah memperhatikan Yunho tengah bernyanyi dengan gembira bersama namja itu. Senyum lebar tidak pernah hilang dari bibirnya. Raut bahagia terlihat jelas dari wajahnya yang tampan.

MAGENTA *COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang