Setelah menyatakan bahwa dia akan tinggal di apartemen Yunho, Jaejoong kembali melaksanakan tugasnya sebagai seorang istri. Memasak, menyiapkan kebutuhan Yunho, membersihkan apartemen dan segudang kegiatan yang lainya. Sudah sebulan lebih Jaejoong tinggal di sana tapi suaminya itu selalu dingin terhadapnya bahkan menganggapnya seolah-olah tidak ada.
Mereka juga jarang bertemu karena Yunho sering sekali pergi ke luar kota atau ke luar negeri akhir-akhir ini. Kadang namja cantik itu terbangun di malam hari dan menangis sendirian ketika merasakan usahanya terkesan sia-sia. Hanya Jiji yang setia menjadi tempatnya berkeluh kesah. Yunho benar-benar menutup rapat hatinya.
.
.
Hari ini adalah hari besar bagi keluarga Jung. Saat ini Jaejoong tengah sibuk dengan adonan kue untuk pesta perayaan anniversary pernikahan haraboji & halmoni Jung serta Mr & Mrs Jung. Kedua pasangan itu menikah di bulan yang sama sehingga diputuskan untuk merayakanya bersamaan.
Jaejoong menatap hasil karyanya dengan bangga. Sebuah cake tingkat lima yang terlihat begitu mewah dan memukau. Namja cantik itu memang mengikuti sekolah memasak ketika dirinya masih berada di Jepang selama dua tahun. Jadi jangan heran jika dia dapat membuat karya yang hanya bisa dilakukan oleh chef hotel bintang lima itu dengan mudah.
"Yeoboseyo umma"
"Ne Joongie-ah, wae?"
"Cake-nya sudah jadi umma. Siapa yang akan mengambilnya?"
"Oh baiklah. Yah bunganya jangan diletakan di situ!. Aishh kenapa kalian tidak mengerti-mengerti sih!?"
Jaejoong dapat mendengar Mrs Jung tengah memarahi para maid yang ada di mansion Jung. Terdengar juga suara berisik lainya yang menandakan bahwa mansion Jung dalam keadaan sibuk sekarang.
"Yeoboseyo? Jaejoongie? Ah maafkan umma, maid-maid ini nyaris membuatku gila! Aku akan menyuruh Changmin untuk mengambil kuenya"
Jaejoong terkikik geli. "Ne umma. Joongie akan menunggunya"
"Joongie..."
"Ne?"
"Mianhae..."
"Gwenchana umma Joongie mengerti"
Mrs Jung menghembuskan nafasnya lelah. Dia telah melarang Jaejoong untuk ikut pesta di mansion Jung karena Karam juga pasti ada di pesta itu. Dia tahu jika menantunya itu pasti merasa sedih. Tapi apa lagi yang bisa dia perbuat?
"Umma akan menghubungimu nanti"
"Ne~"
Jaejoong melirik jam dinding yang ada di dapur.
3.18 sore
Pesta akan dimulai pukul 7 malam. 'Mungkin Minnie akan tiba disini jam 4 nanti'. Namja cantik itu kemudian beranjak menuju kamarnya untuk mandi.
.
.
.
"Ngeong~"
Jaejoong membelai kepala Jiji yang ada di pangkuanya. Namja cantik itu tengah serius memperhatikan sebuah drama Korea yang sedang tayang di TV.
"Ah! Andwe~ kenapa harus bersambung. Aisssh Joongie penasaran banget nih"
Namja cantik itu mengerucutkan bibirnya sebal karena drama favoritnya berhenti tepat di bagian yang seru. Mata bulatnya melirik ke arah jam dinding.
"Eoh? Kenapa Minnie belum ke sini. Sudah jam lima"
Jaejoong mulai gelisah. Namja cantik itu menghubungi nomor Changmin tapi ponselnya tidak aktif. Akhirnya dia mencoba untuk menghubungi Kibum. Tapi namja pendiam itu juga tengah menunggu namja jangkung kekasihnya yang tak kunjung datang menjemputnya. Kemanakah namja evil itu? Jaejoong menggigit bibirnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAGENTA *COMPLETE
FanficKehidupan Yunho tanpa sosok Jaejoong. Muncul beberapa orang yang membuatnya semakin goyah untuk setia. Seorang gadis bernama Boa yang selalu membuatnya nyaman dan juga seorang namja cantik bisu bernama Kim Moonbin yang selalu membuat hatinya berdeta...