"Yunnie aku mau itu~" Jaejoong merengek.
Yunho hanya bisa mendesah meladeni sifat manja istrinya. Mereka ada di festival alun-alun desa sebagai acara penutupan musim panen. Yunho pergi berdua dengan Jaejoong. Istri cantiknya itu tidak berhenti meloncat-loncat seperti anak kecil ketika memandang barang-barang cantik dan makanan-makanan lezat khas China dijajakan di setiap stand yang berjejer rapi sepanjang jalanan desa.
"Tolong tanghulu-nya satu ahjumma. Olmaeyo?" Yunho mengeluarkan dompetnya
Tanghulu adalah manisan buah tradisional China. ini disajikan dengan cara ditusuk batang yang panjangnya sekitar 20 cm. Terlihat seperti sate buah. Dan buah yang biasanya digunakan adalah buah shānzhā. Berwarna merah, bulat-bulat, dan rasanya manis sekali.
"Oh tuan muda Yunho! Tidak usah bayar. Saya sudah senang anda mau mampir ke lapak kecil kami. Ah akan saya bungkuskan lagi"
"Ah tidak usah ahjumma. Ahjumma!"
Yeoja tua penjual manisan itu tidak memperdulikan ocehan Yunho dan mulai membungkus 10 tusuk manisan lagi. Yunho sempat menolak tapi yeoja tua itu memaksanya.
"Gwenchana tuan muda. Kakek anda sudah sering membantu kami warga desa. Ini hanyalah hal kecil jika dibandingkan dengan kebaikan kakek anda kepada kami. Jadi tolong jangan ditolak"
Yunho tersenyum "Gamsahamnida"
Yeoja tua itu terlihat senang "Oh apakah ini istri anda?"
"Ne. Perkenalkan dirimu sayang" ucap Yunho lembut
"Ni hao ma~ umm wo....wo xing Jaejoongie~" ucap Jaejoong lucu dengan bahasa China yang belepotan.
"Ahahaha nomu kiyeopta~" ucap yeoja tua itu yang ternyata sedikit mengetahui bahasa Korea
Mereka mengobrol sebentar kemudian berpindah ke stand yang lainya. Di sepanjang perjalanan mereka setiap penjual yang mengenal Yunho akan memberikan barang jualan mereka pada namja tampan itu tanpa mau dibayar. Jika penjualnya seorang ahjumma, YunJae harus berhenti sebentar untuk mengobrol dan tidak jarang ahjumma-ahjumma tersebut mencubiti pipi gembil Jaejoong karena gemas.
Yunho menghembuskan nafasnya lelah. Dia sudah menduga akan begini jadinya. Kedua tanganya sudah tidak muat lagi oleh barang pemberian warga desa.
"Halo? Ne tolong kirim seseorang kesini"
Yunho menelpon mansion Jung untuk menyerahkan barang-barang di tanganya agar dibawa pulang. Karena setelah ini mereka masih akan pergi ke kuil di kaki bukit untuk berdoa.
.
.
.
Jaejoong berjalan dengan santai sambil menggoyang-goyangkan tautan tanganya dengan suaminya. Mata bambinya bersinar gembira seperti biasanya. Membuat Yunho tersenyum secara tidak sadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGENTA *COMPLETE
FanfictionKehidupan Yunho tanpa sosok Jaejoong. Muncul beberapa orang yang membuatnya semakin goyah untuk setia. Seorang gadis bernama Boa yang selalu membuatnya nyaman dan juga seorang namja cantik bisu bernama Kim Moonbin yang selalu membuat hatinya berdeta...