WaaaaaaaaaaaaaooooooooooooO
Namja cantik itu tidak dapat menyembunyikan rasa kagumnya ketika memasuki cottage tempat mereka menginap. Sinca daebak! Cottage yang lagi-lagi milik keluarga Jung itu sangat indah. Terdiri dari unit-unit kamar yang mungil namun elegan dan tepat di depan pantai. Pantai itu memiliki air jernih berwarna hijau serta hamparan pasir putih yang berkilau bak mutiara. Sungguh pemandangan yang membuat namja cantik itu langsung berlari untuk sekedar merasakan sejuknya air berwarna hijau zamrud itu.
Ngeeeeee~k
Moonbin nyaris tersedak ketika bajunya di tarik keras ke belakang. Namja cantik itu melihat bosnya tengah berusaha untuk menyeretnya menuju ke kamar mereka masing-masing dengan mencengkeram kerah lehernya bagian belakang. 'Yah! Aku bukan kucing!' batinnya.
Srettt
"Kuberi waktu dua jam untuk beristirahat. Malam nanti kita harus bertemu klien penting jadi jangan berpikiran untuk bersenang-senang. Kita di sini untuk bekerja bukan untuk main-main!"
Yunho kemudian beranjak menuju kamarnya sendiri dan meninggalkan Moonbin yang merengut tidak setuju. 'Hmmpphh! Dasar beruang gila kerja. Haahhh aku mau berendam saja ah~' batin Moonbin ceria.
Malam harinya Yunho dan Moonbin menghadiri acara makan malam yang diadakan oleh keluarga Shin, pemilik jasa parawisata di pulau Jeju. Keluarga Shin merupakan orang baru di bisnis ini sehingga beliau berniat menggaet perusahaan-perusahaan besar seperti Jung Corp untuk bekerjasama.
"Oh tuan Jung selamat datang. Silahkan"
Mr Shin tersenyum sumringah melihat kedatangan Yunho dan Moonbin. Pria tua itu kemudian mengantarkan keduanya untuk duduk di salah satu meja yang memiliki view paling bagus ke pantai. Setelah itu Mr Shin beranjak ke podium dan mulai memberikan pidato sambutan untuk acara pembukaan bisnis travel milik keluarga Shin. Hingga beberapa menit kemudian
"Demikian sedikit prakata dari saya, untuk acara selanjutnya kepada presiden direktur Jung dipersilahkan untuk memberikan sepatah dua patah kata tentang kerjasama antara kedua perusahaan ini" ucap Mr Shin
Yunho dengan tenang perlahan berdiri dan melangkah dengan gagah menuju tempat Mr Shin masih berdiri. Sesaat kemudian suara berat Yunho yang tegas mulai menghipnotis setiap orang yang ada di sana. Mereka terlihat memperhatikan Yunho dengan seksama tidak ada yang melakukan suatu kegiatan apapun.
Kecuali seseorang yang tengah mengendap-ngendap menuju ke meja yang terisi dengan kue-kue lezat yang begitu menggoda.
.
.
'Uughh aku lapar. Aku tidak sempat makan tadi karena keasyikan berendam. Hmm? namja Jung itu tidak jelek juga jika sedang serius seperti ini.' Moonbin memandang ke arah Yunho yang masih berpidato di depan.
'Dan owhhh lihatlah para yeoja itu, hah mereka pasti jatuh pada jebakan musang jantan itu. Huh mereka belum tahu sifat aslinya yang seperti Hitler itu, cuih pasti yeoja-yeoja itu tidak akan ada yang mau hahaha.'
Kruyuuuukkkk
'Awwwhhh aku lapar sekali. Moonbin memegangi perutnya yang berbunyi. Bagaimana kalau aku makan saja ya? Tapi kan belum waktunya makan' Moonbin menoleh memperhatikan ke seluruh ruangan yang perhatiannya tersedot oleh Yunho.
'Baiklah, aku akan mengambil kue saja kalau begitu hehe~'. Namja cantik itu kemudian menuju ke meja panjang yang berisikan kue-kue. Omona~ kue-kue itu terlihat berkilau oleh bantuan lampu villa yang mahal. Dalam khayalan Moonbin kue-kue kecil nan imut dengan warna-warna cerah itu terlihat memanggilnya 'aku enak, aku enak!' dengan suara ala Alvin the chipmunk. Hal ini membuat namja cantik itu bingung. Setelah 10 menit berlalu, akhirnya dia mengambil beberapa kue dengan rakus dan membawanya kembali ke tempat duduknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAGENTA *COMPLETE
FanficKehidupan Yunho tanpa sosok Jaejoong. Muncul beberapa orang yang membuatnya semakin goyah untuk setia. Seorang gadis bernama Boa yang selalu membuatnya nyaman dan juga seorang namja cantik bisu bernama Kim Moonbin yang selalu membuat hatinya berdeta...