"Ummaaaaaaaaaa"
Jaejoong menangis keras di atas peti mati Mrs Kim. Hujan yang mengguyur tubuh kurusnya tidak dipedulikanya sama sekali. Namja cantik itu meraung-raung sambil terus memeluk peti mati itu.
"Hikss hikss ummaaa jangan tinggalkan Joongieee..."
Pemakaman itu sudah sepi dari satu jam yang lalu namun keluarga Jung masih belum pulang karena Jaejoong tidak mau meninggalkan jasad ibunya. Mrs Jung mengusap air matanya dan berjalan menuju tubuh ringkih Jaejoong dan memeluknya.
"Sudahlah sayang, biarkan ummamu tenang di sana. Kau bisa sakit jika terus kehujanan begini..."
Mrs Jung mencoba untuk membawa tubuh Jaejoong menjauh dari peti mati itu tapi Jaejoong menampik tangan Mrs Jung dan kembali menangis meraung-raung di atas peti mati ibunya. Kibum juga maju untuk membujuknya tapi tetap saja Jaejoong tidak bergeming. Hari sudah sore, para pelayat juga sudah pulang. Petugas pemakaman juga turut gelisah karena tugas mereka belum terselesaikan.
"Hikss...umma bohong sama Joongie...hikss Joongie sendirian sekarang...umma kajimaaaa!"
Namja cantik itu sudah mulai bergetar kedinginan tapi tanganya tetap kokoh memeluk peti mati itu. Mrs Jung menoleh ke arah suaminya.
"Yeobo..."
Mr Jung mengerti arti tatapan istrinya. Perlahan namja tampan itu mendekat ke tubuh menantunya yang bergetar.
"Umma hiks hiks..."
"Mianhae Jaejoongie.."
Buk
Tubuh Jaejoong ambruk ketika Mr Jung memukul tengkuknya. Mr Jung kemudian memapah tubuh kurus Jaejoong menuju mobil. Para pekerja akhirnya kembali melakukan tugas mereka. peti mati itu akirnya masuk ke dalam tanah.
Srak srak srak
Kibum memandang kuburan Mrs Kim untuk terakhir kalinya. Namja cantik itu merasakan tanganya tengah digenggam oleh sebuah tangan besar dan hangat. Seorang namja tampan dengan tinggi di atas rata-rata tengah berdiri di sampingya dan memayunginya dari derasnya hujan. Kibum balas menggenggam tangan namja jangkung itu dan menyenderkan kepalanya di bahu namja jangkung keluarga Jung itu.
"Selamat jalan bibi Kim"
.
.
.
Mansion Jung
Cklek
"Apakah dia belum bangun?"
"Belum. Sebenarnya bagaimana kejadianya?" tanya Kibum
"Tadi aku dengan Kyuhyun beserta Sungmin bermain ke café Jaejoong hyung. Beberapa saat kemudian Jaejoong hyung mendapatkan telepon dari rumah sakit jika Kim ahjumma telah meninggal"
Hening~
Kedua orang yang pernah menjalin kasih itu hanya bisa diam. Keduanya memandang wajah pucat Jaejoong dengan sedih. Kenapa penderitaan seolah tidak ada habisnya menimpa namja cantik itu?
.
.
.
Next morning...
"Ummhh"
Bola mata besar itu mulai terbuka, Jaejoong meraba dahinya. Namja cantik itu demam dan kepalanya sedikit pusing. Jaejoong memandang langit kamar dan sadar jika ini bukan di apartemen tapi kamarnya di mansion Jung. Perlahan-lahan ingatanya kembali memutar peristiwa yang membuatnya kembali menitikan air mata.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAGENTA *COMPLETE
FanfictionKehidupan Yunho tanpa sosok Jaejoong. Muncul beberapa orang yang membuatnya semakin goyah untuk setia. Seorang gadis bernama Boa yang selalu membuatnya nyaman dan juga seorang namja cantik bisu bernama Kim Moonbin yang selalu membuat hatinya berdeta...