Yunho berjalan menelusuri persawahan milik keluarga Jung dan menapaki jalan setapak di antara semak belukar. Namja tampan itu akhirnya sampai di ladang yang dipenuhi pohon bunga peach. Kaki jenjangnya terus berjalan dan mata musangnya terus bergerak mencari sosok istri cantiknya.
Hihihi~
Yunho menghentikan langkahnya ketika mendengar kekehan anak kecil. Namja tampan itu kemudian berjalan menuju asal suara. Akhirnya iris mata musangnya menangkap pemandangan indah itu.
Istrinya sungguh terlihat seperti seorang Sleeping Beauty dengan tujuh kurcaci. Jaejoong tengah tertidur dengan damai di atas hamparan bunga baby breath putih yang polos. Tujuh orang anak kecil tengah mengelilinginya. Makhluk-makhluk kecil itu tengah menghias tubuh Jaejoong dengan bunga-bunga yang mereka temui. Di rambut Jaejoong tersemat sebuah mahkota dari bunga baby breath. Ditanganya juga terdapat seikat bunga putih itu. Anak-anak itu juga mengumpulkan bunga peach yang berjatuhan dan menyusunnya di sekitar tubuh Jaejoong. Sepertinya tujuh anak kecil itu sudah pernah membaca dongeng putri tidur dan membuat Jaejoong sebagai bentuk nyatanya.
Darah Yunho berdesir melihat pemandangan indah ini. Istrinya benar-benar mempesona. Kulit putihnya seakan bersinar tertempa sinar matahari. Rambut hitamnya terlihat berkilau dan lembut. Dan yang paling penting adalah bibir merah delimanya membuat jantung Yunho berdetak tak karuan.
Krek
Oops!
Ketujuh mata bulat itu menoleh ke arah Yunho bersamaan ketika namja musang itu tidak sengaja menginjak ranting kering.
"Ssshh" Yunho meletakan telunjuknya di depan bibir hatinya.
"Halmonie memanggil kalian. Hadiah. Berjalanlah pelan-pelan~" bisiknya sangat pelan
Anak-anak itu langsung menyingkir pelan-pelan dari tubuh Jaejoong dan berjalan mengendap meninggalkan dua namja itu sendirian. Yunho duduk di dekat Jaejoong dan kembali memandang wajah cantik istrinya. Poninya yang bergerak lembut ditiup angin, bulu matanya yang lentik, hidung mancungnya yang imut dan bibir merah yang terlihat sedikit basah itu seakan mengundangnya.
Cup
Sret
Seperti di dalam dongeng, sang putri akhirnya membuka doe eyes cantiknya ketika pangeran tampan menciumnya.
.
.
Tanpa Yunho sadari ketujuh anak kecil itu masih belum pergi dari ladang itu dan mengintip mereka. Ketujuhnya melihat Yunho mulai duduk di dekat Jaejoong.
"Apakah pangelan akan mencium plincess cepelti di donen?" Luna mengerjap lucu
"Tapi itu Yunho ahjussi...bukan pangelan" Victoria memandang Luna
"Yuno jussi tampan cepelti pangelan kok" ucap Sulli
"Kalo aku becal aku ingin menjadi pangelan" Amber menerawang
"Apa plincess akan bangun setelah dicium pangelan?" Tao penasaran
"Aku mau jadi pangelanya Tao" Kris tersipu
"Sssshhh diamlah..." Luhan mendesis
Cup
Hmmphh
Ketujuh anak itu menahan nafas dan membulatkan matanya ketika Yunho mencium Jaejoong.
Blink~
"Kyaaaaaaaaa~"
Anak-anak itu berteriak kegirangan ketika Jaejoong benar-benar membuka matanya. Yunho kaget menemukan anak-anak itu masih belum pergi.
"Yah! Anak nakal!!"
Anak-anak itu berlarian ketika Yunho membentak mereka. Kaki mungil mereka bergerak cepat menuju mansion Jung.
"Ini cemua kalena kalian belicik"
"Kyaaa Yuno jussi memang pangelan"
"Aku juga ingin punya pangelan tampan cepelti Yuno jussi~"
Gyaa kyaa kyaaa
.
.
.
Yunho mengumpat tidak jelas melihat anak-anak itu menghilang di semak belukar. Dia sudah melakukan perbuatan yang tidak pantas ditonton anak kecil. Duh...halmonie pasti akan memarahinya jika anak-anak itu menceritakanya nanti.
"Ukhh"
Yunho tersadar dari lamunanya dan menoleh kepada istrinya yang sudah bangun dan mengucek matanya. Sepertinya Jaejoong kelilipan serbuk bunga.
"Jangan dikucek Boo...akan terasa semakin sakit" Yunho meraih kedua tangan Jaejoong dan beralih meniup mata besar istrinya.
Kedip-kedip.
Jaejoong mengerjapkan matanya beberapa kali agar pandanganya kembali normal. Namun tingkah kecil itu membuat jantung Yunho kembali berdetak keras saat bulu mata indah itu berayun pelan.
Cup
Yunho mencium air mata Jaejoong yang mengalir di pipinya akibat matanya yang kelilipan. Yunho kembali melirik bibir plum istrinya dan akhirnya tidak bisa menolak godaan yang cherry merah itu berikan. Namja tampan itu melumat bibir istrinya lembut.
Jaejoong tidak menolak namun juga tidak membalas lumatan suaminya. Yunho menyelipkan tanganya ke tengkuk Jaejoong dan menciumnya lebih dalam. Sebelah tanganya lagi merengkuh pinggang Jaejoong dan membuat tubuh mereka menempel erat.
Jaejoong mulai gemetaran.
Pergerakan bibir Yunho dan sentuhan lembut namja tampan itu memberikan sengatan-sengatan tersendiri di tubuh Jaejoong. Namja cantik itu akhirnya membalas lumatan suaminya.
Yunho semakin mendesak dan menjilat bibir Jaejoong agar mau terbuka. Namja tampan itu mengangkat tubuh Jaejoong pelan dan memangkunya. Punggungnya yang kokoh bersender di pohon peach dan mulai menyesap bibir bawah istrinya menuntut. Saat Jaejoong membuka mulutnya Yunho langsung melesakan lidah panasnya ke mulut mungil Jaejoong.
"Ngghh~" Jaejoong mencengkeram pundak Yunho
Keduanya saling menjilati rongga mulut pasangan masing-masing dan saling berbagi nafas. Tepat ketika Jaejoong mulai kehabisan nafas, Yunho mengakhiri aksinya dengan menghisap bibir bawah istrinya kuat-kuat. Membuat Jaejoong meringis karena bibirnya bengkak dan berdenyut-denyut.
Mereka masih mengatur nafas mereka dengan dahi yang bersatu. Yunho kemudian memandang mata bulat Jaejoong dengan sayang.
"Kembalilah menjadi istriku yang ceria Boo. Jangan bersedih lagi...."
Jaejoong masih terdiam dan menatap mata musang berwarna cokelat milik suaminya lekat-lekat.
"Bicaralah padaku jaebal..."
"Cause I miss it Boo..."
"Your voice......"
.
bersambung...
Cerita ini ada bentuk PDF(ready) hubungi bubble di whatshap 0838-4730-9673
.
Bubble's note
Bubble merasa keren di part ini :
Cause I miss it Boo...
Yuour Voice
Kan judulnya Your Voice. Huhuhu. mikirnya sambil kayang itu.
Baahhhh!!
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGENTA *COMPLETE
Fiksi PenggemarKehidupan Yunho tanpa sosok Jaejoong. Muncul beberapa orang yang membuatnya semakin goyah untuk setia. Seorang gadis bernama Boa yang selalu membuatnya nyaman dan juga seorang namja cantik bisu bernama Kim Moonbin yang selalu membuat hatinya berdeta...