Chapter 14

891 123 22
                                    

Hari ini kami melakukan kunjungan lapang di salah satu tempat proyek pembangunan resort Jung yang ada di pinggiran kota Seoul. Daerah yang dipilih adalah sebuah pedesaan dengan pemandangan alam yang indah dan segar. Memerlukan waktu sekitar satu jam dari Seoul untuk sampai di tempat ini.

"Berapa lama lagi proyek ini selesai? Anda harus ingat dengan target kita Mr Baek. Proyek ini harus sudah selesai sebelum musim libur tiba" ucap Yunho

"Ne Mr Jung tentu saja. Kami akan berusaha semaksimal mungkin"

Jaejoong mengekor di belakang dua orang yang tengah berbicara serius itu sambil sesekali mencatat hal-hal yang dianggapnya penting. Tiba-tiba handphone Yunho berdering.

"Yeoboseyo?"

"Yunho-ah hiks..hiks.."

"Boa-ah apa yang terjadi?"

"Datanglah ke tempatku sekarang hikss... jaebal..hikssss.."

"Tapi aku—hey Boa-ah!"

Sambungan itu terputus begitu saja. Yunho yang panic langsung berjalan menuju mobilnya dengan Jaejoong yang mengikutinya dari belakang.

"Aku akan pergi sebentar. Kau tetap di sini hingga aku kembali. Kau dengar Kim?"

Yunho memandang tajam namja cantik di depanya. Dia tidak ingin kejadian di Jeju terulang kembali.

Brakk

Brummmm

Jaejoong hanya bisa memandang mobil Yunho yang semakin menjauh. Dadanya sesak melihat Yunho pergi demi wanita lain. Namun dia juga tidak bisa seratus persen menyalahkan suaminya itu karena memang di mata Yunho dirinya sudah meninggal.

.

.

.

Yunho sampai di kediaman keluarga Kwon satu jam setelahnya. Namja tampan itu langsung bertanya kepada seorang maid yang ada di sana.

"Dimana Boa?"

"Nona ada di kamarnya tuan"

Yunho langsung menuju ke kamar Boa setelah mendapatkan jawaban itu.

Tok tok tok

"Boa ini aku"

Yunho menarik handle pintu kamar itu ketika tidak mendapatkan jawaban. Namja musang itu memandang sekeliling kamar ketika tidak menemukan sosok yeoja yang selama ini dianggapnya sahabat. Namun ketika berjalan menuju ke arah balkon Yunho menemukan Boa sedang membaca majalah dengan santai.

"Boa-ah"

"Oh Yunho! *Nawasseo? Kajja kita makan aku sudah memasak untukmu" *kau sudah datang?

Boa merangkul lengan Yunho dan menyeretnya menuju dapur namun Yunho melepaskan tangan Boa kasar.

"Apa maksud dari semua ini Boa-ah? Kau menyuruhku ke sini hanya untuk makan?! Demi Tuhan Boa aku langsung meluncur ke sini karena kupikir sesuatu yang buruk terjadi padamu! Dan ternyata kau hanya mengajaku makan?! What the hell?!"

Boa meremas bajunya ketika mendengar Yunho meledak

"Aku melakukanya karena kau selalu menolak ajakanku"

"Tapi aku sedang sibuk dan ak-"

"Sibuk dengan sekretaris barumu itu kan? Kau lebih senang menghabiskan waktumu dengan namja penggoda itu daripada makan denganku!" teriak Boa

"Mwo?" Yunho tak percaya dengan kelakuan Boa yang berubah 180 derajat

"Kau selalu bersamanya tiap hari, kau selalu makan bekal yang dibawa namja itu, dan setiap kita bertemu kau selalu berbicara tentangnya. Kau tidak bisa melakukan ini padaku Yunho-ah! Hikss...aku yang lebih dulu bertemu denganmu dan aku juga yang selalu bersamamu selama dua tahun ini! AKU TIDAK AKAN MEMBIARKAN NAMJA JALANG ITU MEREBUTMU DARIKU!!"

MAGENTA *COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang