Pro dan kontra dalam dunia entertainment itu adalah hal yang sangat biasa, mental yang diharuskan untuk benar benar kuat. Pujian yang selalu diikuti cacian dan makian sudah menjadi makanan sehari hari.
Oleh karena itu kontrol emosi harus dimiliki oleh setiap artis, apakah artis itu akan membiarkan dirinya mendapat cacian dan menganggapnya angin berlalu, atau menanggapinya dengan membalas cacian itu atau bahkan membawa masalah itu ke meja hijau.
"Dasar netizen udah dijelaskan juga masih aja hujat Prilly," gumam Linyi.
Prilly menggeleng "Udah lah ngapain sih lo lihatin komentar mereka biarin aja kenapa sih,"
"Yah gue masih kesel aja Prill, masa lo dibilang manfaatin pacar lo buat pekerjaan lo,"
"Lagian kalau gue manfaatin kenapa sih, kan pacar pacar gue ini," ucap Prilly dengan entengnya. Gadis itu tengah duduk di sofa tepatnya dirumah Linyi.
Free seharian + Internet lancar + makanan banyak + snack favorit banyak adalah best feeling ever, itulah yang tengah dilakukan Prilly saat ini.
Gadis itu tengah sibuk mengupas kuaci Rebo varian rasa susu, itu lho yang kemasannya biru. Ditambah lagi didepannya saat ini ada tontonan menarik, apalagi kalau bukan drakornya Kim Dami dan Choi Woo Sik, Our beloved summer. Sudahlah nikmat mana lagi yang kau dustakan kalau sudah seperti itu.
"Lo libur bukannya jalan jalan atau kemana gitu malah nongkrong dirumah gue, ditambah lagi rumah gue lo kotorin,"
"Males,"
"Kemana pacar lo? Bukannya jalan jalan sama dokter Linger gitu,"
"Ali kerja lah, lagian ya Lin besok gue udah mulai aktivitas lagi, gue libur cuma sehari ini, makanya gue males kemana mana, mending kerumah lo,"
"Gak udah dusta lo nak, bilang aja lo kesepian gara gara dokter Linger kerja, coba aja kalau pacar lo libur pasti udah jalan jalan lo, ngelupain gue,"
Prilly menggeser duduknya mendekat pada Linyi kemudian menyandarkan kepalanya pada bahunya "Utututu ibu Linyi hafal banget sih," ucap Prilly kemudian memeluk lengan Linyi.
"Hemm,"
"Lin, makasih ya,"
"Buat apaan?" tanya Linyi bingung.
"Makasih aja gitu selama ini lo yang ngurus gue, meskipun gue selalu ngeribetin lo,"
"Hemm,"
"Gak tau deh gimana nasib gue kalau gak ada lo yang selalu dukung gue, mungkin karier gue gak akan sampai dititik ini,"
"Apa sih lo, ini juga karena kerja keras lo Prill,"
"Gak, karier gue bisa sampai ditahap ini karena ada lo, pondasi gue, kalau pondasi gue ilang atau bahkan hancur kayaknya gue juga akan hancur Lin, jujur aja gue gak sekuat yang lo bayangin, gue kadang capek, pengen nyerah bahkan berhenti tapi ketika gue inget gimana perjuangan lo buat gue dan orang orang yang selalu mendukung gue, semangat gue jadi bangkit lagi, so gue benar benar makasih banget sama lo Lin," jelas Prilly.
Jujur saja ketika semua kata kata itu keluar dari mulut Prilly, Linyi menahan sesak dan air matanya. Ia ingat bagaimana ketika pertama kali gadis itu terjun didunia entertainment, dihujat oleh netizen yang mengatakan gadis itu tidak bisa berakting.
Bahkan pernah dicaci maki oleh sutradara karena dianggap tidak cocok menjadi artis dan tidak seperti artis lain yang memiliki porsi badan yang tinggi.
Pernah juga dibohongi oleh beberapa rumah produksi, diminta untuk casting berkali kali tapi tak pernah satu pun dirinya dipanggil. Sekali mendapat peran, itu hanya sangat sedikit walaupun ia menunggu giliran berjam jam untuk pengambilan gambar bahkan menunggu sampai tengah malam. Semua rasa pahit itu masih teringat jelas dalam benak Linyi apalagi pada gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Beat (End)
FanfictionKehidupan artis memang terlihat begitu mewah, mempunyai banyak penggemar, tapi apa kalian pikir sesederhana dan seenak itu? Tidak! Tuntutan sebuah pekerjaan kadang mengharuskan seorang artis mengorbankan perasaan orang yang dicintainya. Bagaimana j...