Maafkan typo, bahasa belibet, next lama, dont plagiat!
Jangan lupa vote, comment, follow and see yoo.
***
"Prillynya masih tidur Li padahal udah sore, kamu bangunin gih, dia gak bilang kalau kalian mau pergi,"
"Padahal baru janjian tadi pagi kak, mungkin dia capek,"
"Yasudah kakak tinggal ya, kakak ada perlu diluar,"
"Makasih kak Rina," ucap Ali.
Rina langsung pergi, meninggalkan Ali yang akan membangunkan kekasihnya. Padahal tadi pagi keduanya sudah berjanji untuk pergi bersama, tepatnya Ali yang mengajak gadis itu jalan jalan. Tapi saat laki laki itu sampai dirumah Prilly, gadis itu masih meringkuk dibawah selimut.
Ali menggeleng pelan dan duduk ditepi ranjang, menatap wajah Prilly dengan senyum yang menghiasi wajahnya "Prill bangun," ucap Ali menepuk pelan pipi Prilly.
"Prill,"
"Egh.. kak 5 menit lagi," rengek Prilly.
"Kak? Prill bangun," ucap Ali, pasti gadis itu mengira yang membangunkan dirinya adalah kak Rina.
"Prill bangun, ini aku Ali katanya mau jalan," ucap Ali kembali, tak lupa mengusap kepala gadis itu.
Prilly mengerjapkan matanya berkali kali, kemudian mengusap matanya "Ya ampun aku masih di bumi kan? Kenapa ada pangeran ganteng banget disini? Ini bukan negeri dongeng kan?" ucap Prilly pada dirinya sendiri ketika melihat Ali.
Ali hanya terkekeh "Kamu masih di bumi sayang," ucap Ali.
Prilly semakin melebarkan senyumnya kemudian mengalungkan lengannya pada leher Ali "Aku gak mimpi,"
"Ayo bangun katanya mau jalan jalan,"
"Males ah, disini aja,"
"Prill," panggil Ali.
"Apa Ali sayang?"
"Bangun,"
Prilly mengerucutkan bibirnya "Afternoon kiss,"
"No!"
"Bodo amat," ucap Prilly segera menarik tengkuk laki laki itu, alhasil bibir keduanya langsung menempel.
Awalnya tak ada pergerakan dari keduanya, sampai Ali semakin membungkukkan badannya. Prilly tersenyum disela sela ciuman keduanya. Laki laki itu mengusap lengan Prilly pelan karena gadis itu hanya menggunakan tanktop dibalik selimut.
Ciuman itu semakin turun menuju bagian belakang telinga Prilly kemudian turun ke leher, sementara tangan Ali tak tinggal diam dengan mengusap perut Prilly perlahan.
"Egh.. jangan," ucap Prilly ketika merasakan Ali akan menggigit lehernya.
Gadis itu mengusap tengkuk Ali bahkan meremas rambut laki laki itu dengan perlahan. Ciuman Ali turun kebawah, mengecup tepat bagian tengah leher gadis itu.
Keduanya terdiam karena mendengar suara ponsel Prilly. Ali membenarkan tanktop gadis itu kemudian beranjak "Mandilah, aku tunggu diluar," ucap Ali keluar dari kamar Prilly.
Sebelum itu Ali mengecup kening Prilly.Prilly mengambil ponselnya melihat nama Linyi tertera disana "Halo Lin, ada apa?" tanya Prilly tanpa basa basi.
"Busyett lo ngapa ngegas dah,"
"Iya halo Lin ada apa managerku yang cantik," ucap Prilly lembut.
"Lo lagi apa?"
"Baru bangun, masih diatas ranjang gue,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Beat (End)
FanfictionKehidupan artis memang terlihat begitu mewah, mempunyai banyak penggemar, tapi apa kalian pikir sesederhana dan seenak itu? Tidak! Tuntutan sebuah pekerjaan kadang mengharuskan seorang artis mengorbankan perasaan orang yang dicintainya. Bagaimana j...