Maafkan typo, next lama, jangan lupa vote, comment dan follow! Dont Plagiat! And see yoo..
***
"Wah ini jalanan tumben sepi,"
"Iya cuma kita berdua,"
"Bintang aku mencintaimu,"
"Aku lebih mencintaimu Lex,"
"Aku harap kita akan terus seperti ini, aku harap kita bisa terus seperti ini,"
"Aku mencintaimu!"
Prok, prok prok
Suara tepuk tangan setiap pemain dan crew menghiasi ruangan luas disalah satu hotel berbintang. Prilly dan Rasya berjabat tangan kemudian memeluk sutradara secara bersamaan.
Prilly sudah pulang dari desa itu kemarin, gadis itu kini tengah melakukan reading skrip untuk film barunya yang berjudul "Detak Cinta", dimana film itu akan memulai shooting minggu depan dan dijadwal tayang bulan depan.
Setelah sutradara memberikan beberapa patah kata pada orang orang yang terlibat dalam film itu kini giliran Rasya dan Prilly yang memberikan beberapa kata didepan mereka semua."Halo aku Prilly Tsabina," sapa Prilly kemudian membungkukkan badannya dan tersenyum.
"Aku Prilly yang akan berperan sebagai Bintang, sebelumnya terimakasih sudah mempercayakan peran yang begitu mengagumkan ini pada saya, saya harap dapat bekerja sama dengan baik dan film ini akan sukses, gak banyak kata yang ingin saya sampaikan itu saja terimakasih," ucap Prilly.
Setelah semua rangkaian acara reading skrip hari ini selesai, gadis itu keluar dari ruangan dan celingak celinguk mencari Linyi, managernya.
"Lin!" pekik Prilly menghampiri Linyi.
"Gimana lancar?"
"Lancar lah gue gitu,"
"Bagus gak?"
Prilly mengangguk "Tapi Lin masa gue harus ada adegan ciuman sama Rasya?" tanya Prilly, pasalnya setelah melakukan reading skrip, gadis itu menyadari satu baris dimana dia diharuskan melakukan adegan ciuman dengan karakter Alex yang diperankan Rasya.
"Lin nego kek sama sutradara Kim,"
Linyi menghela nafas "Gue gak tau bisa atau gak, tapi gue usahain," ucap Linyi.
Ketika akan berjalan menuju mobil Prilly berhenti sejenak karena merasakan perutnya yang seperti diaduk aduk.
Huekk
Huekk
"Prill lo gak papa? Lo kenapa?" tanya Linyi panik.
Gadis itu memegang perutnya "Kayaknya gue masuk angin deh Lin,"
Linyi mengernyit "Lo hamil ya?"
Prilly mendelik tajam "Enak aja tuh mulut kalau ngomong, gue aja belum nikah,"
"Kan siapa tau, lo didesa itu ngelakuin ena ena, kan gak ada gue,"
"Gue masuk angin beneran, enak aja lo ngomong,"
Keduanya masuk mobil yang didalam sudah ada Zao dan Siti yang menunggu.
"Kak Prilly gak papa?" tanya Siti.
Prilly menggeleng pelan "Gue gak papa cuma masuk angin doang,"
"Lo ingat ya Prill, film ini disutradarai sama sutradara Kim, dimana lo gak boleh ada skandal sedikitpun, sekali lo buat masalah peran lo akan diganti, dan gue yakin Audi pilihan sutradara Kim,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Beat (End)
FanfictionKehidupan artis memang terlihat begitu mewah, mempunyai banyak penggemar, tapi apa kalian pikir sesederhana dan seenak itu? Tidak! Tuntutan sebuah pekerjaan kadang mengharuskan seorang artis mengorbankan perasaan orang yang dicintainya. Bagaimana j...