Maafkan typo, next lama, jangan lupa follow, comment, vote and see yoo.
Kemarin banyak yang tanya kok udah End, makanya sayang kalau baca scrol sampai akhir jangan kalau ada tanda *** terus kalian skip, gemesh aku.
***
"Dokter Linger kok ganteng? Kerja dimana? Ya ampun beruntung banget Prilly bisa dapat suami dokter, kalau dokter Linger gak jadi dokter bisa kali jadi artis kayak Prilly, "
"Aaaaa gue kirain banyak hate comment ternyata pada support, emang visual suami gue gak main main," ucap Prilly dengan terus menatap ponselnya.
Gadis itu berguling ke kanan dan kiri tak lupa ponsel yang masih ia genggam.
Prilly kemudian mendongak menatap Linyi yang duduk diatasnya "Lo kok diem aja sih, udah lihat kan kalau semua pada kagum sama wajah Ali,"
"Hmmm,"
"Lin lo kok diem aja sih!" tegas Prilly kemudian menegakkan tubuhnya, duduk menghadap Linyi karena perempuan itu sedari tadi hanya diam dengan kertas kertas ditangannya.
"Lin,"
Linyi menghela nafas dan melempar kertas kertas itu diatas meja, mengacak rambutnya kesal.
Perempuan itu berdecak "Ck sialan banget mereka semua," umpatnya.
"Kenapa sih lo?"
"Lo tau gak empat produk membatalkan kontrak lo sebagai artis mereka, salah satunya Natural Republika yang udah kerja sama lo bertahun tahun," ucap Linyi kesal.
Prilly memutar bola matanya jengah "Biarin aja sih,"
"Kok biarin sih Prill! Ini brand brand terkenal semuanya lho, dan lo santai banget,"
"Yah mau gimana lagi, udah konsekuensinya kan,"
Linyi menggeram kesal "Terserah lo lah, film Detak Cinta juga udah ganti pemain,"
Prilly membenarkan duduknya "Maksudnya? Film baru gue gak jadi?"
Linyi memutar bola matanya jengah "Iya, dan aktrisnya udah fix Audi," ucap Linyi.
Prilly terdiam beberapa saat kemudian tersenyum "Rezeki Audi Lin,"
"Terserah, sorry gue harus bilang kayak gini sama lo Prill, keputusan buat publikasi hubungan lo ini, benar benar ngebuat gue jadi pesimis atas karier lo, satu lagi, lo terlalu banyak berkorban untuk dokter Linger, sementara dia? Apa yang dilakuin? Lo cuti 3 hari cuma buat nyusul dia, sekarang? Lo mengorbankan karier lo, entahlah," ucap Linyi panjang.
"Lo mempublikasikan hubungan ini atas kehendak lo sendiri atau karena orang lain?"
"..." Prilly hanya diam mematung mendengar semua ucapan Linyi.
"Gue mau kekantor dulu, lo istirahat," lanjut perempuan itu kemudian berlalu, sebelumnya ia menepuk puncak kepala Prilly.
Prilly terdiam memikirkan ucapan Linyi, kini ia benar benar bimbang, apa keputusan yang telah ia ambil ini salah? Sampai manager yang sudah ia percayai dan bekerja dengannya bertahun tahun mengucapkan hal demikian?.
Jujur saja ini begitu berat bagi Prilly, terjun didunia entertainment tanpa adanya orang tua yang mendukung membuatnya sadar dan sulit untuk melepas kariernya meskipun ia tau ini bukti bahwa ia mencintai Ali.
Apa seharusnya ia tidak terbawa emosi ketika mendengar ucapan Nayla dan tante Wendy? Sekarang ia bertanya tanya pada dirinya sendiri, sebenarnya ia mempublikasikan hubungan ini untuk menunjukkan betapa ia serius dengan Ali, atau karena ingin menunjukkan pada keluarga Ali bahwa ia memprioritaskan Ali? Apa yang dikatakan Linyi itu benar?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Beat (End)
FanfictionKehidupan artis memang terlihat begitu mewah, mempunyai banyak penggemar, tapi apa kalian pikir sesederhana dan seenak itu? Tidak! Tuntutan sebuah pekerjaan kadang mengharuskan seorang artis mengorbankan perasaan orang yang dicintainya. Bagaimana j...